Warning! Terdapat 'kata kasar' yang bukan untuk ditiru,
Happy reading!
20
"Pon, lu ada kelas lagi nggak?" tanya Cipa saat melintasi fakultas hukum. Poni menggeleng.
"Nggak ada, ngapa?" tanya balik Poni.
"Enggak, maen lah kuy ke Gisell. Kasian dah tu orang atu belum sembuh aja sebelum kita tengokin" ajak Cipa, pasalnya Gisell sudah seminggu ini absen. Dengan alasan sakit, entah sakit seperti apa yang dialami sahabatnya itu.
"Gua sih yes!" Poni berteriak kegirangan,entahlah apa yang terjadi. Yang terpenting Cipa akan menjenguk sahabat satunya itu.
"Pake mobil gua aja yak, tapi lu yang nyetirin. Gua lagi males banget sumpah deh" tawar Poni, merogoh kunci mobilnya, dan memberikannya pada Cipa.
"Ck, gaya lo" Cipa menerima paksa kunci itu segera membuka dan masuk kekursi kemudi.
*skip rumah Gisell.
Tok tok tok..
"Gisellku sayang, Poni dateng nih"
"Giii Selll. Gua bawain rambutan rasa durian kesukaan lu nih"
Cablak, itulah si Poni.
Cklek
Pintu utama rumah Gisell terbuka menampilkan sang empu rumah yang tengah mengenakan maskernya.
"Ya ampun Cipon, ganggu aja deh" Gisell memutar bola matanya saat meluhat siapa yang datang.
"Jahat banget lo Sell" Poni meninju pelan bahu Gisell menggunakan tangan kanannya dan berlalu masuk meninggalkan sang empu rumah, diikuti Cipa yang tersenyum samar dibelakangnya.
"CIPOOOOOOON!!!!" Teriakan Gisell menggelegar disetiap sudut rumah megahnya.
Gisell memang tinggal kembali bersama kedua orang tuanya 4 bulan yang lalu, ia merasa kesepian di apartemen. Jadilah apartemen itu ditinggali oleh sepupunya yang merantau. Kedua orang tua Gisell sangat kenal kepada kedua Sahabat Gisell itu.
Mereka berdua sudah tak canggung lagi, bahkan menganggap rumah sendiri.
Keluarga Poni memang terbilang cukup sederhana, ayahnya yang merupakan seorang TNI-AL dan adeknya yang seorang pembalap. Entah itu pembalap seperti apa. Sedikit heran dan seperti melenceng, didikan seorang TNI berbelok menjadi pembalap? Memang keinginan dan cita cita tak bisa di hilangkan begitu saja , jika ada peluang mengapa tidak?
Tidak sekaya keluarga Cipa dan Gisell, namun ia merasa Cukup dan bahkan lebih. Itulah Poni.
Untuk saat ini, Gisell memang sendiri dirumah. Meskipun ditemani oleh banyak asisten rumah tangga + kang kebun + supir, namun Gisell tetap merasa sendiri.
"Sakit apa lu?" tanya Poni saat mereka sudah duduk di sofa yang berada di ruang keluarga rumah Gisell.
"Kata nyokap gue sih Cacar. Penyakit yang cuma dateng sekali seumur idup, dan semua orang pasti mengalaminya," jelas Gisell mengelap maskernya tadi menggunakan tisue basah.
![](https://img.wattpad.com/cover/147877438-288-k644034.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweets R
Ficção Adolescente- Rasya Rasyifa 🔜 Sweets R - WARNING! Terdapat banyak kata-kata kasar yang tidak untuk ditiru. a simple deskription 'Dua orang yang memiliki sikap sama, tanpa saling melengkapi namun tak ingin berpisah.' Kata siapa, orang yang memiliki kepribadian...