22
Dengan tak berasanya, siang ini Cipa akan melaksanakan sidang yang sudah sangat lama ia nantikan.
Ia terus berdoa dan berdoa supaya dimudahkan dan dilancarkan untuk sidang terakhirnya ini.
Ia yakin ia bisa, ia tak sendiri. Banyak yang menemaninya disini termasuk Kenzo dkk. Ada Gisell dan Poni yang memang izin absen untuk menemani Cipa.
Cipa merasa beruntung, banyak yang mau menemaninya bahkan tanpa ia minta.
Mengingat suaminya yang bilang akan menemaninya pun, ia tak memikirkan banyak. Mungkin suaminya itu sibuk, dan Cipa tak terlalu berharap agar suaminya ikut serta menemaninya. Ia cukup tau diri, mungkin ucapan Rasya minggu lalu hanya becandaan semata.
"Semangattt, jangan grogi." lagi, ucapan semangat masuk kedalam pendengarannya. Cipa tersenyum menanggapinya.
"Semangatt beb, semoga lulus."
"Aminn,"
"Doain lancar ya..."
"Always dear,"
Dan sekarang giliran Cipa memasuki ruangan, Cipa mengbuang nafas berat.
"Bismillah dulu," Gisell memperingatkan Cipa agar selalu berdoa sebelum melakukannya.
"Bismillah, doain yaa," Cipa memasuki ruangan dengan perasaan yang cukup tegang.
Berbagai pertanyaan Cipa lewati dengn cukup mudah, dengan pembawaan yang kalem. Membuat penguji yang menilainya pun santai.
Setelah sekitar 45 menit Cipa keluar dengan raut lega, ia dinyatakan LULUS!
"Congratulation bey,"
"Selamat yaa.."
"Congrats bee,"
"Akhirnyaaa..."
"Semoga berhasil kedepannya.."
"Semoga berguna,"
"Doa terbaik deh, selamat ya,"
Berbagai ucapan ia terima, ia melebarkan senyumannya khusus untuk hari ini. Penantiannya tidak sia-sia. Apa yang ia inginkan terkabulkan. Ia melewatinya dengan cukup mudah, meskipun sedikit tegang.
"Thank you yaa, kalian terbaik deh."
Cipa memeluk Gisell dan Poni yang berada disampingnya, disambut dengan pelukan hangat yang lainnya.
Cipa mengedarkan pandangannya. Benarkan? Suaminya itu tak akan datang, ia sedikit tersenyum miris meskipun ia ganti dengan senyum lebar secepatnya.
"Ekhem,"
Suara deheman yang berasal dari belakang Cipa. Cipa menoleh dan mendapati apa yang ia cari tengah tersenyum tipis kearahnya.
Suaminya.
Rasya mendekat dan segera memeluk Cipa secepatnya, membenturkan kepala Cipa dgn dada bidangnya dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweets R
Fiksi Remaja- Rasya Rasyifa 🔜 Sweets R - WARNING! Terdapat banyak kata-kata kasar yang tidak untuk ditiru. a simple deskription 'Dua orang yang memiliki sikap sama, tanpa saling melengkapi namun tak ingin berpisah.' Kata siapa, orang yang memiliki kepribadian...