RR -25 Tegar

48 7 2
                                    

25

"Kenzoooo!!"

Kenzo yang tengah berkutat dengan laptopnya terkaget, saat mendengar teriakan Cipa.

"Apa sih!" Kenzo yang merasa kesal, tanpa sengaja membentak Cipa.

Rasya yang menyadari situasi segera memegang pundak sang istri yang bergetar.

"Hiks.. Kenzo jahat, hiks.."

Kenzo celingukan, ia berada di studio untuk mengerjakan tugas sekaligus hemat kuota karna menggunakan wifi studio. Dan lagi, ia hanya sendiri disini.

Kenapa ni orang -batin Kenzo

"Udah, Kenzo nggak sengaja sayang." Rasya menenangkan Cipa dengan memeluknya dari samping, menarik kepala Cipa bersandar di dada bidangnya.

Cipa melirik Rasya dengan mata yang
berlinang air matanya. "Apa lagi, kamu belain Kenzo!!"

Rasya meringis "Bukan gitu Sayang,"

"Kenzo kan belum tau kalo kamu hamil," lanjutnya.

Cipa yang mendengarnya memandang polos polos jijik.

"Hah? Hamil," Kenzo tak percaya saat Rasya mengatakan jika Cipa sedang hamil.

Rasya mengangguk pelan, dan mengelus surai hitam legam milik istrinya.

"Kenzo nggak sengaja?" Kenzo mengangguk cepat, saat Cipa menatap polos kearahnya.

"Iya sayang, Kenzo nggak sengaja."

"Iya Ncipku, gue nggak sengaja. Jagain ponakan gue yak," kata Kenzo berusaha menghibur Cipa.

Cipa yang mendengarnya tersenyum manis.

"Okee, Cipa sayang Kenzo deh," pelukan Cipa dengan Rasya terlepas begitu saja saat Cipa yang melepas dan beralih memeluk Kenzo erat.

Kenzo yang tak siap sedikit terhuyung kesamping karna posisi yang tidak mengenakan untuknya jatuh kebelakang.

Rasya terkesiap, saat melihat sang istri yang tengah memeluk Kenzo yang notabenya--sahabatnya.

Segera ia menarik lengan Cipa yang masih memeluk erat tubuh Kenzo yang memang tak membalas pelukan Cipa.

Cipa geram, melirik kearah suaminya yang terlihat cemburu dan possesive akut.

Namun apalah daya lelaki jika para wanita yang dicinta telah menentukan apa yang terjadi kini dan nanti.

Cipa melepas pelukannya, sedikit menghapus jejak air mata dipipinya.

"Sini," Rasya menarik pelan tangan Cipa agar kembali ke sisi nya, dan melirik sinis kearah Kenzo.

"Sorry bang," kata Kenzo dengan cengirannya saat menyadari Rasya meliriknya sinis.

Cipa duduk disamping Rasya, tepat disampingnya, tak ada celah sedikit pun, alias mepet. Cipa menyandarkan kepalanya di bahu sang suami, dengan bercoletah tak jelas.

"Kamu ngantuk?" tanya Rasya, dan dibalas dengan celengan.

"Udah sholat isya belum?" lagi, Cipa menggeleng.

Sweets RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang