Hujan jatuh membasahi jalanan di kota London. Bulir demi bulir air bening dijatuhkan oleh awan kumulonimbus yang bertengger di atas langit kota London. Awan besar yang berwarna hitam bercampur abu-abu yang gelap itu dengan sengajanya menjatuhkan tetes demi tetes air untuk membasahi tubuh dari orang-orang yang sedang berlari menyelamatkan diri dari serbuan hujan yang deras.
Kemacetan terjadi di beberapa ruas jalan. Para pengemudi memang sengaja memperlambat laju kendaraan mereka guna menghindari terjadinya kecelakaan. Terlebih lagi sekitar dua minggu yang lalu pada sore hari yang basah karena di guyur hujan terjadi sebuah kecelakaan yang menewaskan dua orang dewasa. Tapi untunglah seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun berhasil selamat dari kecelakaan mengerikan itu.
Saking mengerikannya mobil bagian depan yang di kendarai oleh kedua orang tua anak itu sudah tidak berbentuk lagi. Mobil itu langsung hancur karena dengan kuatnya menabrak truk pengangkut barang di jalan 5th Cintess. Namun semua orang rasanya langsung bertobat seketika dengan semua dosa yang sudah mereka perbuat selama ini. ketika mereka melihat para petugas kepolisian London berhasil mengevakuasi seorang bocah yang duduk di kursi bagian belakang.
Bocah itu dengan ajaibnya berhasil selamat dari kecelakaan yang menewaskan kedua orang tuanya. Meskipun itu sudah terjadi lebih dari empat belas hari yang lalu. Namun semua orang masih dapat mengingat dengan jelas keajaiban yang terjadi di sore hari yang kelam itu. Untuk menghindari hujan orang-orang memilih untuk mampir di sebuah kedai kopi yang juga menjual beberapa kue dan roti dengan berbagai macam isian.
Kebanyakan para pelanggan memesan secangkir kopi Bali dan sepotong kue untuk dinikmati di sebuah meja kecil yang ada di samping kaca yang tembus pandang. Sehingga mereka bisa menikmati kopi dan kue yang mereka pesan sambil memandangi keadaan di luar kedai itu.
Tidak jauh dari jalan besar 5th Cintess yang ramai dengan kendaraan yang sedang terjebak macet. Di sebuah persimpangan jalan tepat di samping sebuah gedung bank swasta Brittanian Bank. Terdapat sebuah jalan bernama Hollnam street.
Disini terdapat jejeran kedai makanan siap saji. Kedai kopi, Mini market, Laundry pakaian. Biasanya jalanan ini akan ramai ketika jam istirahat sekitar jam dua belas siang hingga jam satu. Saat ini jam masih menunjukan pukul sepuluh lewat dua belas pagi sehingga hanya beberapa orang saja yang ada di jalan ini.
Terlebih lagi hujan deras yang mengguyur seluruh penjuru London lebih dari satu jam yang lalu membuat orang malas untuk berada di luar ruangan. Di dalam sebuah Mini market tepat di samping toko yang menjual jasa mencuci pakaian. Terdapat beberapa orang dengan jaket tebal yang di pakainya untuk menahan hawa dingin masuk ketubuh mereka.
Di dekat pintu masuk terdapat meja kasir dengan seorang wanita yang sedang menghitung total belanjaan dari pelanggan yang membeli banyak susu dan dua bungkus roti gandum. Sama seperti mini market pada umumnya di mini market ini juga menjual banyak kebutuhan para warga sekitar. Selain itu salah satu kelebihan toko yang sebenarnya tidak terlalu luas ini adalah toko ini menjual berbagai macam bumbu-bumbu masakan yang berasal dari beberapa negara asia.
Karena memang di sekitar kawasan jalan Hollnam terdapat banyak sekali pekerja yang berasal dari kawasan Asia. Bumbu-bumbu itu biasa di letakan pada rak yang ada di bagian belakang. Para pelanggan berjalan di dalam mini market itu untuk mencari sesuatu yang ingin mereka beli.
Seorang wanita tua dengan rambut yang mulai memutih di kepalanya tengah memilih milih tepung terigu yang satu dengan yang lainnya. Meskipun tepung dari kedua merek yang berbeda itu memiliki harga yang tidak terlalu jauh berbeda tapi wanita tua dengan goresan-goresan kulit yang sudah mulai mengkeriput di wajahnya itu tetap membandingkannya dengan sangat teliti.
KAMU SEDANG MEMBACA
WARISAN DEBORAH
HorrorA cover by, ELIN DESIGNS Di tengah kesulitan hidup, Lena tiba-tiba mendapatkan warisan sebuah rumah dari Neneknya yang selama ini sudah lama tidak ia temui. Akhirnya ia dan kedua anaknya, Aurell dan Rupert pindah kerumah itu. Namun... sebuah danau t...