"Rasanya terjebak dalam Friend Zone itu,sangat menyakitkan.Terlebih kita harus bersikap seolah olah semua baik baik saja, namun pada kenyataannya sangat menjerit-jerit."
Di sela-sela perjalanan, rasa khawatir Michael ini tak kunjung henti. Ia begitu khawatir akan keadaan sahabatnya yang masih tertidur pulas disampingnya.Tapi, Michael malah berbalik tersenyum karena ia merasa lega karena telah menemukan sahabatnya yang selama beberapa hari ini menghilang.
Jennifer, mami dari Nancy pun sudah beberapa hari ini tak berhenti menangisi anaknya. Ia begitu khawatir akan bagaimana keadaan anaknya sekarang.
Apakah dia baik-baik saja? Dia makan apa? Sama siapa dia sekarang? Pertanyaan itu yang selalu dilontarkan oleh seorang ibu ketika sudah merasa khawatir akan anaknya, apalagi Nancy tidak memberi tahu kemana ia pergi sebelumnya.
"Gue janji sama lu onta kalau gue akan selalu jagain loe sampai kapanpun." Michael melirik kearah sahabatnya.
"Gue janji ga akan ngebiarin loe diginiin lagi, gue akan terus ada disamping loe dan selalu ada buat loe kalau loe butuh gue." Lanjut Michael.
"Gue gabisa banget kalau ngeliat orang yang gue sayang kayak gini."
Michael kini fokus menyetir, setelah kurang lebih memakan waktu lama diperjalanan karena jarak dari tempat tadi menuju rumah Nancy cukup jauh.
Akhirnya, Michael memarkirkan mobilnya tepat didepan rumah Nancy.
Rumah Nancy dipenuhi pekarangan bunga yang beraneka ragam jenisnya, karena memang dia senang merawat semua jenis bunga yang ada.
Setiap pagi waktu bangun dia selalu menyempatkan untuk menyirami seluruh tanaman yang ada didepan rumahnya itu, bahkan di belakang rumah Nancy masih banyak jenis bunga yang tertanam disana.
Karena, menurut Nancy jika rumah yang dipenuhi dengan bunga itu indah nyatanya. Nancy sudah terbiasa hidup sederhana tapi bermakna artinya, dia tidak suka hidup dalam kemewahan walaupun memang dia kaya.
Tapi, itu semua tidak menjadikan dia menjadi anak yang angkuh dan sombong. Dia masih mau tetap berbagi sama orang yang disekitarnya yang membutuhkan.
Nancy pun kadang kalau ada waktu sempat dia selalu menyempatkan diri untuk datang ke panti, bermain bersama anak panti menyenangkan rasanya.
Bagi Nancy ia jadi merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya saat bersama mereka semua.
Nancy juga anaknya penyayang sama anak kecil. Setiap ada anak kecil dimana saja dia temui, pasti ia selalu mengajak ngobrol dan mencubit kedua pipi anak tersebut hingga memerah.
Bahkan sampai anak yang di cubiti nya itu menangis.
Menangis karena melihat kecantikan orang didepannya itu.
Tapi Nancy selalu punya berbagai cara untuk menenangkan kembali anak itu hingga tertawa lagi, dan itu membuat Nancy makin senang.
"Onta, kita sekarang udah sampe rumah nih pasti loe seneng banget bisa balik kan. Gue ngga tegaan banget ngeliat loe yang kecapean gini." Michael membopong Nancy lalu membawanya masuk kedalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Teen FictionIni kisah aku dan kamu,dimana kita saling memendam suatu perasaan yang sama dan yakin bahwa kita tidak akan pernah bisa bersatu. Welcome to our world,this called friendzone.