"Semacam tidak memiliki namun takut kehilangan. Semacam tak punya status tapi merasakan kecemburuan."
NANCY POV
Kenapa disaat-saat seperti ini dia masih saja membahas cewek itu? Apa sih special nya dia? Masih special juga martabak didepan rumah gue.Baru juga ketemu udah klepek klepek aja kek ikan, gatau deh kalau udah jadian pasti ntar mainnya juga dipantai sama duyung. Apa dia pake pelet kali ya yang bisa menarik perhatian cowo? Michael malah kemakan lagi sama rayuan dia.
Ah mikir apaan sih gue, tapi kenapa disaat kita baru saja baikan dia malah bahas soal syarat yang tadi gue janjiin sama dia. Tapi, gue gaboleh ngecewain dia untuk kedua kalinya. Gue harus bisa merelakan dia buat yang lain walaupun sebenarnya sakit yang gue rasain saat ini, gue harus bisa ikhlas dia bahagia sama cewek lain.
Dan, gue juga harus mencoba untuk bersikap lebih tenang saat bertemu dengan wanita itu.
Gue gaboleh ngecewain orang yang gue sayang lagi, tapi gue takut... gue takut dia bakalan berubah kayak tadi. Seandainya kalau mereka sudah jadian terus mereka pacaran dan lupa waktu, gue berarti gapunya waktu sama Michael dong? Ah gaboleh terjadi, gue akan tetap pastiin Michael disini sama gue.
- -
"Kok loe bengong mulu sih? tar gue sumpahin lalet masuk ke mulut lu mampus dah." Ucap Michael tertawa.
"Galucu ya Mich jadi gausah ketawa, buang-buang waktu aja gue dengerin candaan lu yang receh." Ucap Nancy.
"Gimana soal syarat yang loe janjiin itu? Kapan di laksanain? Gue pengen cepet bisa pdkt sama dia nih, gacukup kalau cuman ketemunya tadi doang." Ucap Michael memberontak dihadapan Nancy.
"Lihat aja kapan gue mood buat ngelaksanain misi loe, gue sekarang capek pengen balik takutnya nanti dicariin sama mami kan mampus guenya." Ucap Nancy memelas berbohong.
"Tapi, kan gue punya alasan kalau gue dimarahin." Ucap Nancy melirik kearah Michael.
"Apa loe ngeliatin gue ampe segitunya banget? Jangan bilang loe mau bawa-bawa nama gue ya? Bodo amat gue ga akan ngaku sama mami." Ucap Michael beranjak berdiri.
"Bangunin gue dong!" Mengulurkan tangannya kearah Michael.
Michael hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya ini.
"Dasar anak manja! untung gue sayang." Michael menarik tangan Nancy untuk berdiri.
"Tetep jadi Nancy gue yang manja kayak gini sama gue ya." Michael mengelus rambut Nancy yang lembut seperti kapas.
"Gue mah ga akan pernah berubah buat loe, cuman yang gue takutnya elu yang bakalan berubah ninggalin gue kalau udah sama yang lain." Nancy mendesah.
"Gue takut loe pergi gitu aja selepas punya cewe, terus gue ditinggal sendirian." Lanjut Nancy lagi.
"Gue janji, gue akan selalu sama loe walaupun nanti gue udah sama yang lain."
"Gue akan tetap selalu disamping loe."
"Gue akan tetep jadi Michael yang selalu bahagiain loe." Michael tersenyum kearahku sambil mencubit pipi Nancy seperti Squishy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Teen FictionIni kisah aku dan kamu,dimana kita saling memendam suatu perasaan yang sama dan yakin bahwa kita tidak akan pernah bisa bersatu. Welcome to our world,this called friendzone.