"Berharap akan ada kesadaran darinya, keterbukaan perasaan darinya. Agar diri tak sekadar dijadikan teman saja."
——————————————————————————
"Michael Williams Anderson? Itu kan Michael?" Tanya Rebecca dalam hatinya.
"Jadi, cowok yang lagi dideketin sama Allysa itu Michael? Argh!! Kenapa loe milih-milih cewek sih Mich? Giliran gua waktu itu deketin loe, loe nya malah sok jual mahal didepan gua. Nah sekarang ada Allysa yang tampangnya biasa aja loe bisa demen ama dia." Batin Rebecca terlihat emosi yang membakar jiwanya.
"Loe sebenarnya kenapa sih mich? Sakit jiwa lo?" Tanya Rebecca dalam hati.
"Gua yang model terkenal se-Indonesia raya, semua orang tau gue. Tapi, loe malah gasuka sama gue? Yakin gua mata lu perlu di cek. Orang, lee min hoo aja aktor korea demen pengen ngebet ngajak nikah." Ujarnya lagi dalam hati.
"Bebek!" Teriak Allysa kebingungan melihat Rebecca yang melamun.
"Tapi, loe gaboleh gegabah dulu bec. Ini malah kesempatan bagus buat loe untuk ngehancurin si cewek brengsek gatau diri itu!" Katanya lagi dalam hati.
"Hello, Anybody here? Ucap Allysa melambaikan tangannya di wajah Rebecca.
"Ini bebek baru kecebur got ngapa dia malah bengong sih?" Allysa bertanya-tanya.
"Eh bekbek loe jangan ngelamun mulu lo tar kesambet petir qoid lo." Ujar Allysa membangunkan Rebecca dari lamunannya tapi itu nyatanya tidak berhasil.
"Lo liat aja apa yang akan gua buat sama lo, Nancy!"
"Lo akan menderita seumur hidup lo, dan karena lo juga gua jadi gabisa deketin Michael." Ucap Rebecca masih dalam lamunannya yang begitu nyaman sampai-sampai Rebecca masih belum sadarkan diri.
"Gua kayaknya harus pake sesuatu nih, kalau gini doang apalagi teriakan gua yang 10 Oktav ini kayaknya ga mempan deh." Ujar Allysa pelan.
"Gua harus ambil sesuatu yang lebih extreme lagi, Aha gua tau apa yang harus gua lakuin." Allysa beranjak berdiri menuju ke dalam rumah mengambil sesuatu lalu kembali duduk disamping Rebecca.
"Rasain loe bekbek, jangan salah gua kalau bulu-bulu bebel lo pada keluar semua." Allysa menahan tawanya.
CLEK!!
.
.
.
.
.
"ARGH!!!" Rebecca berteriak dan tak sadar sudah terduduk di tanah.
Terdengar jelas suara teriakan Rebecca yang begitu menggelegar sampai ke tetangga sebelah. Allysa hanya menahan tawa melihat tingkah Rebecca yang seperti itu.
"Eh botak! Loe apain gua hah? Sakit ogeb tangan gua, ampe merah begini lagi njir." Rebecca masih menahan sakit ditangannya.
"Makanya loe kalau ngelamun tuh jangan suka keterusan, salah sendiri orang gua udah manggil loe berkali-kali tapi loe nya gamau sadar. Yaudah terpaksa gua pake ini." Ucap Allysa memperlihatkan gunting kuku yang dipegangnya.
Jadi, ternyata tadi itu Allysa mengambil gunting kuku dan mencapit bulu tangan Rebecca sampai lepas beberapa. Dan itu membuat Rebecca langsung kaget dan sadar dari lamunannya. (Kok ngakak HAHAHA)
"Jadi, loe pake ini?" Tanya Rebecca tak percaya.
"Astagaaaa lu bener-bener gila! Lu mau buat gua mati dengan lu pake beginian? Dasar nenek gayung!" Rebecca memukul lengan Allysa cukup kuat hingga Allysa berusaha menjauh darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Teen FictionIni kisah aku dan kamu,dimana kita saling memendam suatu perasaan yang sama dan yakin bahwa kita tidak akan pernah bisa bersatu. Welcome to our world,this called friendzone.