Friendzone #18

629 49 85
                                    

"Gue yakin, kalau gue gabakalan dimaafin sama loe." Michael berbalik badan dan terlihat sangat lesu.

"Gue akan terima keputusan loe, onta. Karena gue tau apa yang gue lakuin itu salah dan melukai hati loe." Michael berjalan perlahan sambil masih menoleh kearah kamar Nancy.

"Asalkan loe tau, gue itu sayang sama loe apa adanya. Gue sayang sama loe karena loe emang berharga di mata gue, dan cinta gue sama loe itu nyata onta." Batin Michael.

"Gue harus maafin dia!" Teriak Nancy keluar dari kamarnya dan berlari.

"Michael!" Teriak Nancy membuat Michael membalikkan lagi badannya dan terdiam berdiri.

Nancy berlari lalu menghampiri Michael dengan penuh percaya diri.

"I love you full, my boy." Nancy yang tengah berlari langsung menghampiri dan memeluk Michael dengan eratnya.

Di dekapnya dengan erat tubuh Nancy, hingga Nancy merasakan suatu kehangatan khusus yang membaluti tubuhnya saat ini.

"Gue paling gabisa banget kalau harus didiemin sama loe, gue gabetah kring. Hati gue bilang gini loe jangan pernah sekalipun diemin dia, karena dia orang yang selalu hadir disetiap kesusahan dan kebahagiaan loe." Ujar Nancy.

"Itu tandanya hati dan dunia memang sudah merestui hubungan kita berdua." Ucap Michael penuh percaya diri di depan Nancy sambil tersenyum menahan tawa.

"Jadi gimana? Loe maafin gue nih?" Tanya Michael.

"Menurut loe gimana? gue maafin apa ngga?" Tanya Nancy kepadanya Michael.

"Walaupun gue tadi kesel banget loe gituin gue, tapi loe tetep sahabat terbaik yang pernah gue punya kring. Gue sayang sama loe." Ucap Nancy dalam keadaan masih memeluk Michael dengan erat.

"Gue minta maaf kalau selama ini ada kesalahan gue yang mungkin buat loe jadi ga betah sama gue lagi, tapi gue ngelakuin itu semua atas dasar cinta kasih gue sama loe." Ungkap Nancy.

"Gue juga mau minta maaf ya, onta atas perlakukan gue sama loe. Tapi dengerin gue, gue ngelakuin semua ini supaya gue tau kalau loe emang bener-bener sayang sama gue sebagai sahabat." Ucap Michael memepererat pelukannya.

"Dan itu bener-bener terjadi sekarang." Lanjutnya.

"Em..." Michael melepaskan pelukannya dan menatap Nancy.

Nancy bingung dengan pergerakan Michael yang tiba-tiba merenggangkan pelukannya.

"Kenapa? Ketek gue bau ya? Emang sih tadi gue tuh lupa pake deodoran jadi gitu deh lu tau gimana rasanya." Ucap Nancy tertawa.

"Lu inget ga waktu kecil tuh gue sering banget nyium aroma ketek lu, rasanya kayak permen mint gitu seger." Nancy tertawa mengingat kejadian dimasa lalunya.

"Ciaelah yang rindu bau ketek aroma lavender gue, nih... nih coba rasain." Michael mendekatkan dirinya kepada Nancy.

"Lu inget juga ga tuh waktu kecil lu pernah gamau makan kalau ngga nyium ketek gue, lu pasti berontak kek babi kelaparan dah tuh kalau sehari aja ga dapet nyium ketek gue ini." Michael tertawa lagi.

"Abisnya ketek lu wangi sih." Ucap Nancy kembali mencium ketek Michael yang menurutnya wangi untuk dirasakan.

"Sumpah ya, dari sekian ribu orang yang ketemu sama gue cuman loe doang yang bilang ketek gue tuh wangi. Emang sih, wajar orang ganteng keteknya wangi." Ucap Michael pede.

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang