"Cintaku adalah doa-doa yang di panjatkan oleh rindu, yang di aminkan oleh waktu."
——————————————————————-
AUTHOR'S POV
Pict dibawah ini tuh menggambarkan suasana yang terjadi antara Nancy dan Michael sekarang ini yaitu hanya diem-dieman seperti orang bisu.
Diantara Michael dan Nancy masih ada yang belum mau mengalah untuk berbicara. Mereka masih memilih untuk berdiam diri tanpa berbicara satu sama lain. Nancy sesekali melirik Michael, tapi Michael hanya menunduk tanpa melirik balik Nancy ataupun mengajaknya untuk bicara.
"Mich, gue minta maaf." Nancy berbalik menatap kearah Michael yang masih menunduk bisu.
"Ayolah jangan ngambek terus sama gue, gue jadi ngerasa kalau gue ini orang bego ngomong sendiri gajelas tanpa kepastian yang jelas pula." Lanjut Nancy sambil menatap Michael.
Michael berbalik menatap kearah Nancy, ia menepuk-nepuk pipi Nancy dengan pelan sambil seraya tersenyum.
"Loe udah mau maafin gue?" Tanya Nancy.
"The power of tatapan dari gue nih, baru aja gue natap udah buat seorang cowo tampang pas-pasan kayak loe jadi maafin gue karena klepek-klepek sama tatapan maut gue." Ucap Nancy pede.
"Dih nih kecebong laut pede amat dah sumpah, lu sesekali pengen gue ceburin dah ke alam lu di empang bawah laut." Jawab Michael.
"Lagian siapa juga yang ngambek sih, orang gue cuman pengen mastiin elu doang. Dan ternyata elu gabisa ya kalau ngeliat gue ngambek sama lu?" Michael sedikit tertawa.
"Gue tau sih lu itu sayang sama gue, gue ngambek dikit pasti lu ngerasa kesepian karena ga ditemenin sama cungkring ganteng sejagat Indonesia raya seperti gue ini." Ucap Michael ke Nancy tertawa dengan pedenya.
"NAH KAN NGESELIN!" Batin Nancy berteriak di dalam hatinya.
"Jadi dari tadi loe ngacangin gue gitu?" Tanya Nancy berbalik tak mau menatap Michael.
"Loe tau kan kalau makan kacang itu rasanya maknyus, tapi kalau dikacangin itu sakit rasanya seperti di tusuk-tusuk paku yang sangat tajam bagaikan permata." Ucap Nancy ngaur dan sedikit kesal terhadap Michael.
"Gue juga minta maaf ya onta, gue selalu buat loe kesel terus. Tapi, itu karena itu emang makanan sehari-hari gue sih." Michael memberi isyarat pada Nancy sambil menunjuk pundaknya sambil mengedipkan matanya.
"Gue kalau ngga isengin lu sehari aja tuh pasti hidup gue terasa hampa banget dah." Michael jujur di depan Nancy sambil menahan tawanya.
"Dasar genit." Ucap Nancy.
"Mich..." Ucap Nancy dengan nada seperti orang ketakutan.
"Loe kenapa, onta? Loe sakit lagi? Mana yang sakit? Sini biar gue obatin, loe baring aja dulu." Ucap Michael panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Teen FictionIni kisah aku dan kamu,dimana kita saling memendam suatu perasaan yang sama dan yakin bahwa kita tidak akan pernah bisa bersatu. Welcome to our world,this called friendzone.