jangan lupa vote, comment ya. love yaa!
happy reading guyss 🌸
——————————————————————-"Jangan pergi dulu lah, baru juga perasaan ngobrol-ngobrol masa udahan. Jalan-jalan keliling kompleks aja gimana?" Tawar Marvel kepada Nancy.
"Jalan-jalan sambil ngehirup udara seger gitu itung-itung nenangin pikiran lu juga kan, gue gaada niatan apa-apa kok. ayolah!" Lanjutnya kepada Nancy.
Nancy terlihat berpikir keras apakah ia harus menerima ajakan Marvel ataukah harus menolak?
Secara Marvel orang yang baru ia kenal dan kenalnya pun belum ada sampe hitungan jam, ini membuat Nancy menjadi tambah bimbang.
"Duh! Gimana ya? Kalo gua nolak nanti ga enak lagi, dia kan udah ngebantuin gua dan gua rasa dia juga cowo yang baik-baik. eh tapi boong." batin Nancy.
"Apa gua terima aja ya? Terima apa tolak ya? Sumpah gua bingung banget asli." batinnya lagi.
Nancy mah berpikir kerasnya udah serasa lagi ditembak sama cowo aja kan, mikirnya lama banget ga selesai-selesai.
"Mikirnya mau sampe kapan neng? lama amat keburu berganti hari nih." Ucap Marvel ke Nancy yang masih tengah berpikir sambil maju mundur cantik membuat Marvel hanya tertawa melihatnya.
"Cuma ngajakin jalan keliling doang loh bukan mau lamaran. Gua gabakal macem-macem juga kok, gua bukan tipikal cowo kaya gitu." Lanjut Marvel lagi.
"Yaudah ayo kelamaan lo nya." Ujar Nancy berjalan meninggalkan Marvel dibelakangnya. Marvel hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya saja melihat tingkah Nancy yang seperti itu.
"Lah nih cewe kan dia yang mikirnya kelamaan sampe kaki gua encok begini, kenapa malah gua yang jadi disalahin." ucapnya pelan.
"Emang bener ya ternyata kalo cewe itu selalu benar walaupun sebenernya dia tuh yang salah, tapi dimata dia selalu bener aja apa yang dia lakuin. The power of cewe tuh gini." Batin Marvel sambil bertepuk tangan.
"Weee tungguin gua! main jalan-jalan aja lo." Ujar Marvel langsung mengejar Nancy yang sudah berada didepan sana.
Disisi Michael yang sekarang tengah berada dirumah Allysa. Terlihat Michael tengah sibuk mengurusi Allysa yang dari tadi merintih meringis kesakitan, entah itu sakitnya beneran apa boongan Michael juga belum bisa memastikan.
"Lo tunggu disini, gua masakin bentar terus lo makan. biar perut lo keisi." Ucap Michael beranjak berdiri meninggalkan Allysa.
"Tapi jangan lama-lama ya. Gue takut ditinggal sendirian." Ucap Allysa memegang tangan Michael.
"harusnya emang gua tuh gausah ketemu tuh cewe dari awal aja kali ya, kalo gua ga ketemu kan pasti kondisinya sekarang bakal beda. au ah gelap!" batinnya lalu pergi meninggalkan Allysa.
Michael tidak mempedulikan omongan Allysa dan langsung berjalan menuju kearah dapur. Terlihat Michael sudah mempersiapkan semua bahan yang akan dia gunakan untuk masak.
Michael emang cowo yang idaman banget, semua kriteria yang di idamkan wanita pada masanya ada sama dia.
Makanya tidak disangka kalo Nancy, sahabatnya juga sayang banget dan gamau kehilangan sosok sahabat seperti Michael ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Teen FictionIni kisah aku dan kamu,dimana kita saling memendam suatu perasaan yang sama dan yakin bahwa kita tidak akan pernah bisa bersatu. Welcome to our world,this called friendzone.