Friendzone #13

709 64 132
                                    

"Udah kan neng ga ngambek lagi?" Tanya Michael betah menepuk-nepuk pipi Nancy.

Nancy hanya mengangguk.

"Jawab dong, onta. Jangan angguk-angguk doang lu." Ujar Michael kepada Nancy.

Nancy hanya mengangguk lagi tanpa memperdulikan Michael.

"Lu angguk-angguk lagi palalu gue nuklir ntar." Ucap Michael.

"IYA CUNGKRING SI TUBUH KRIKIL!" Teriak Nancy kesal pada Michael.

"Orang lagi bertapa lu ganggu gimana sih." Lanjut Nancy.

"Lu bertapa emangnya mau ngapain coba?" Tanya Michael heran.

"Mau jadi biksu lu? Muka kek sarang tawon juga." Michael tertawa.

"Gue bertapa supaya bisa ngalahin kecantikannya Allysa." Ucap Nancy pada Michael.

"Loe mau bertapa cuman untuk ngalahin Allysa? Kalah jauh lo ama dia, orang dia cetar gitu." Jawab Michael tertawa.

"Apasih coba hebatnya Allysa? Tampang juga kek sarimin pergi ke pasar, hidungnya aja juga oplas, matanya di buat-buatin jadi bulet kek pentolan suwir, badannya aja kerempeng banget kek plastik." Ucap Nancy kesal.

"Itu yang lo suka dari dia? Idih mending gue ke selena gomez kemana-mana dah." Lanjut Nancy lagi memutarkan bola matanya.

"Dia itu beda dan ga sama kek lu, mau tau bedanya apa?" Tanya Michael menatap Nancy.

"Kalau gue sama elu yang ada nanti gue sama anak kita nanti ikutan gesrek karena otak lu udah menggok sebelah."

"Lu udah item, kaki juga kudisan pula masih pelihara." Ujar Michael menahan tawa dan Nancy terlihat sangat kesal.

"Kalau sama Allysa, dia masih bisa sabar diri. Lah elu, baru di giniin dikit udah ngerocos kek bajai." Lanjut Michael tertawa.

"Gue gasuka ya hidup gue dibanding-bandingin sama dia." Ujar Nancy membalikkan badannya membelakangi Michael.

"Kalau lo emang suka sama dia, it's okay gue terima. Tapi, jangan harap lo bisa bandingin gue sama dia. Gue gasuka lo ngatain gue item, tau deh cewe yang lo suka itu putih mengkilap kek soklin pemutih pakain."

"Lah? Ngapa elu jadi baperan gini dah?" Tanya Michael.

"Kalau lo emang iri sama dia bilang aja lah, dia kan secara cantik, manis, perhatian. Lah elu apaan coba?" Ucap Michael lagi.

"Michael!!" Tegas Nancy kesal.

"Gue gasuka dibanding-bandingkan sama orang lain, hidup gue ya gue jangan di samain sama dia."

"Lo emang suka wajar karena lo pantes suka sama dia yang lebih sempurna, tapi jangan sekalipun loe pernah nyoba untuk ngehina gue apalagi bandingin gue sama dia."

"Gue tau gue emang cuman manusia biasa, tapi seengaknya jangan ngebandingin gue inilah apalah sama dia."

"Gue tau dia emang cantik, cetar membahana, baik, perhatian sesuai dengan kriteria lo. Tapi, gue harap lo jangan sampe lupa sama rumah lo." Lanjut Nancy yang tiba-tiba beranjak berdiri dan keluar kamar dengan perasaan emosi.

Michael yang tidak tau apa yang terjadi pun hanya melongo kaget melihat Nancy yang sikapnya tiba-tiba aneh. Perasaan ngga ada angin, gaada hujan juga.

"Tuh bocah kenapa lagi sih? Baper aja kerjaannya, orang cuman bercanda dijadiin serius. Bomad lah." Ujar Michael.

"Eh... tadi kan Allysa ngasih gue sesuatu." Michael merogoh saku kirinya.

"Nah, ini dia yang gue cari akhirnya ketemu. Ini apa ya sebenarnya? Dan buat apa dia ngasih ke gue?" Michael bertanya-tanya sambil melihat kartu nama yang ditangannya.

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang