Chapter 26
-Friendzone-
"Gua mau siap-siap dulu, becc. Gua mau ke surga." Alyssa buru-buru menaiki tangga menuju kamarnya dan beranjak mengambil sesuatu di atas lemarinya.
"Mulut lo! Jangan ngadi-ngadi." teriak Rebecca yang bergerak cepat langsung mengikuti langkah Allysa.
-dikamar-
"ANJAY MABAR! lo mau kemana si cuk?" Teriak Rebecca lagi.
"Lo mau minggat? lo mau ninggalin gua? Ngapain pake bawa koper segala sih hei? Heh jawab gua kunyuk! jangan gini lah, kong. lo kan tau gua gabisa ditinggal sendirian, gua takut banget kalo malam gaada temen tidurnya."
"Lo kalo emang ga suka sama cara gua ngomong atau ada cara ngomong gua yang ga ngenakin di hati lo bilang aja kali. Gausah pake cara kaya gini lah. Kita sahabat an loh, masa lo tega mau ninggalin gua kong."
Rebecca masih mengoceh-ngoceh sendirian sambil bolak-balik kesamping kiri kanan sambil menatap Allysa yang masih tengah sibuk dengan kopernya.
"Sunggokong icinaha! Dengarin gua ih, gua lagi ngomong sama lo. Budek lo ya. Buka kuping lo." Rebecca mendekat kearah Allysa sambil membantu menarik kuping Allysa lebar-lebar.
"Ngapain gua minggat orang ini rumah gua, buta lo." Ujar Allysa dengan tertawanya.
"Eh... eh tapi bentar. Ada yang aneh deh, kok isi koper lo itu isinya...." Rebecca bingung karena ia merasa ada yang aneh dengan isi koper Allysa tetapi Allysa sudah buru-buru langsung menutup kopernya.
"Biasanya penonton matanya pada gercep nih, tadi pada liat ga kalian isi koper Allysa apa?" Tanya Rebecca berbicara sendiri padahal di ruangan itu hanya ada mereka berdua, Allysa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Udah beres nih semuanya, ayo temenin gua kebawah. Gua mau cabut bentar lagi gua dijemput sama seseorang yang spesial dihati gua." Ucap Allysa langsung menggandeng tangan Rebecca.
Rebecca yang terlihat kebingungan hanya bisa mengikuti pergerakan Allysa, sahabatnya itu.
"Ini si bocah unyil dia lagi kenapa sih? Tiba-tiba tingkahnya jadi aneh kaya gini semangat banget lagi pake bawa koper segala, mau kemana coba? Mau nabok orang pake koper lo?" Ucap Rebecca.
-ruang tamu
"Bek, gua udah dijemput nih karna jadwal flight gua bentar lagi. Bye sahabatku. Jaga rumah baik-baik ya. Inget malem pintu dikunci, jendela semuanya." Ucap Allysa mencubit-cubit pipi Rebecca dan ia hanya bisa pasrah.
"Jangan sampe nyolong duit gua lo awas aja ya, banyak tuh duit gua masih an. Gua mau bawa semua di tas gua tapi udah ga muat." Ucapnya sombong.
"Eh bocah! Gua masuk ke kamar lo aja gapernah ya karna lo sendiri yang ga ngebolehin katanya kamar rahasia lah apalah itu bodoamat, padahal gua itu sahabat lo sendiri." Ucap Rebecca menatap tajam Allysa.
"Tapi gua udah sedia in lo duit buat sehari-hari lo kok, cukup lah ya 5jt. Lagian kan gua juga perginya ga lama-lama banget, itu ada diatas meja semuanya." Allysa tersenyum kearah Rebecca.
"Kalo kurang lo bisa langsung chat ntar gua langsung transfer ."
"Sama kamar itu udah gua paku in, terus kunci pake 15 gembok biar gabisa di masukin sama maling." Ucap Allysa yang membuat Rebecca penasaran.
"Bodoamat lah sama ruangan itu, sekarang jawab gua dulu hei wahai anak jalanan, anak langit, anak preman pensiun! Lo itu mau kemana sih kok sampe bawa koper segala? Jiwa kepo gua meronta-ronta ini." Tanya Rebecca yang masih penasaran penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Teen FictionIni kisah aku dan kamu,dimana kita saling memendam suatu perasaan yang sama dan yakin bahwa kita tidak akan pernah bisa bersatu. Welcome to our world,this called friendzone.