39. Wajar Terjadi

2.2K 169 4
                                        


Dengan gerakan pelan Al mulai terbangun dari mimpi indahnya. Ditatapnya wajah polos Yuki yg berada dlm dekapannya. Dan seutas senyum manis melengkung dibibir tipisnya sembari memandangi sang istri tanpa jeda.

Bayang - bayang kejadian semalam itu pun mulai terngiang dipikiran Al. Hingga rasanya ingin mengulang kembali. Mengingat itu semua hati Al terasa berdenyut lembut dan tak tahan ingin tertawa saat ini juga. Namun, tawanya ia urungkan melihat Yuki yg masih lelap tertidur dihadapannya.

"Morning sayang! Muuuach..", ucap Al lembut lalu mendaratkan kecupan hangat di dahi Yuki.

Terusik dengan perlakuan Al barusan Yuki pun terbangun. Kedua bola mata hazelnya bersiborok dgn mata tajam pria didepannya. Yg tidak lain adalah Al, suaminya.

"Haiii,, morning!", ucap Al lagi.

Tangan kanan Al yg bebas pun mengusap anak rambut yg menutupi sebagian pipi kiri Yuki. Mendapat perhatian seperti itu Yuki malah merasa kikuk sendiri. Yuki pun hanya memandang dgn terdiam.

"Hiks.."

"Heyyy kog nangis sih sayang!!"

"Hiks..hiks.."

"Sayang, kamu kenapa? Are you okey?", tanya Al cemas.

"Hiks..saa..kittt"

"Hah sakit. Apanya yg sakit sayang? Bilang sama aku.."

"Ininya sakit.."

Al yg mendapat jawaban ambigu dr istrinya pun dibuat bingung. Pasalnya saat Al menempelkan telapak tangannya di dahi Yuki tidak panas.

"Sayang, kepala kamu pusing yaa?", ujar Al lagi.

"Enggak.."

"Terusss apanya yg sakit sayang.??"

"Hmmm, ngomong dong!"

Dengan pelan Yuki meraih tangan kiri Al yg berada di pinggang rampingnya. Kemudian membawanya kebagian tubuhnya yg ia maksud sedang sakit itu. Namun tiba-tiba Al terlonjak kaget ketika tangannya telah berada di lembah surgawi milik Yuki.

"Yang ini yang sakit, Al!" jawab Yuki lirih.

Tangan Al pun terdiam dibawah bersamaan dgn tangan Yuki yg saling menggenggam. Al yg semula terkejut mulai bisa bersikap biasa. Tanpa penjelasan lebih detail Al paham dgn apa yg dikatakan oleh Yuki.

"Apa yg kamu rasain sayang?", tanya Al lebih lanjut.

"Pe..pe..perihh sama nyeri..Al", jujur Yuki.

"Yaudah coba aku liat dulu"

Al lalu bangkit dr tidur menyampingnya ia berniat melihat secara langsung seberapa parah luka di bagian inti milik istrinya. Tiba-tiba....

"Don't looked and touch, Al! Please!", tutur Yuki memohon.

"Don't worry baby! Gakpapa, aku kan suami kamu. Jadi gak usah takut gak usah malu. Okeyyyy.."

Yuki pun pasrah akhirnya mengikuti perintah suaminya kini. Dengan cepat Al menyingkap selimut tebal yg menutupi sebagian bawah badan Yuki. Sementara dirinya dgn tanpa rasa risih bertelanjang bulat tanpa tameng apapun.

Dilihatnya bagian inti milik Yuki yg terpampang dgn nyata dihadapan mukanya. Dgn posisi kedua kaki Yuki yg mengangkang sempurna. Al melihat ada bagian inti istrinya yg sedikit sobek itu. Mungkin, ini yg membuat rasa perih dan nyeri yg Yuki alami.

"Gimana Al?"

"Ada yg sobek sayang", jawab Al hati-hati.

"Teruss gimana dong..", tutur Yuki takut.

Teman HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang