Happy reading!Enjoy and keep followed me!
Cusssss cyiiiiiiinnnnn...
⬇️
⬇️
⬇️Hari ini menjadi hari yg menyebalkan bagi Al. Pasalnya ia harus ke benua biru untuk melakukan penandatanganan kerjasama bisnis dgn Mr. Jacob koleganya. Dirinya harus rela meninggalkan Yuki dan Baby B untuk sementara.
Lima hari itu waktu yg sebentar. Tetapi di mata Al itu waktu yg tidak singkat. Ia harus 5×24 jam berjauhan dengan keluarga kecil yg dicintainya. Ya, walaupun jarak sudah bisa dijangkau oleh teknologi yg mutakhir. Sekali tekan aplikasi pada gadget rasa rindu bisa langsung terbayarkan.
Namun, Al tetaplah Al. Kecanggihan teknologi buatan tangan manusia tetaplah memiliki keterbatasan. Biarpun suara dan rupa dapat didapatkan dlm satu waktu. Akan tetapi sentuhan masih sulit digenggam.
"Udah jangan cemberut kayak gitu. Nanti gantengnya diambil orang loh...", goda Yuki lucu sambil mencubit hidung pinokio Al.
"Biarin!", ketus Al cuek.
"Iih, kok gitu sih. Enggak professional banget deh jadi atasan. Enggak keren!", sindir Yuki.
"Sayang please kamu sama Baby B ikut yaa!", rengek Al udah kayak anak kecil.
"Ya ampun Al, kamu gimana sih Baby B kan masih bayi. Jadi enggak boleh diajak keluar jauh2. Apalagi naik pesawat. Kamu mau anak kamu sakit?", omel Yuki.
"Ya enggak lah!", jawab Al cepat.
"Yaudah kamu sendiri aja perginya. Nanti deh kalo Baby B udah gedhean baru kita bertiga liburan...", terang Yuki gamblang.
"Ayo, sana mandi udah bau asem itu keteknya!!", ujar Yuki bercanda.
"Mm, wangi gini kok enggak bau?!", reflek Al mencium ketiaknya.
"Masa?", ucap Yuki memicingkan matanya.
"Sembilanrius deh enggak asem kok wangi...", jawab Al apa adanya.
"Iya deh terserah kamu. Menurut indera penciumanku kamu bau!! Gih sana buru mandi. Udah siang loh enggak malu sama matahari?"
"Iya bentar lagi Aku mandi deh. Janji! Tapi sebelum itu Aku mau ciumin Baby B dulu..", balas Al tersenyum misterius.
"Al awas yaa kalo bikin Baby B nangis kayak kemarin lagi!!! No jatah buat sebulan ini!!!!", teriak melengking Yuki.
Namun, Al tak memperdulikan teriakan Yuki. Dia dengan entengnya melenggang bebas tanpa beban menuju kamar Baby B yg letaknya bersebelahan dengan kamarnya.
"Hey, jagoan Papa how are you?", salam Al lembut didepan box bayi.
Baby B yg semula tengah tertidur pulas seketika terbangun. Mungkin dikarenakan mendengar suara Papanya yg berisik itu. Dengan perlahan kedua bola mata itu terbuka.
Mulut Baby B pun bergerak-gerak seperti ingin berbicara tapi tidak ada suara. Jari tangannya membentuk kepalan seperti ingin meminta dimainkan. Dan tak lupa kedua kakinya kembali menendang-nendang selimut yg menutupi kaki.
"Hei..hei..pagi sayang! Papa ganggu yaa. Maaf yaa jadi bangunin jagoan Papa..", ucap Al lembut sambil memainkan kedua tangan Baby B.
"Oeeeee..."
"Hm kenapa sayang kok nangis?"
"OOOOeeeeeee.....eee..."
Baby B menangis sambil menggerakan kakinya. Merasa bingung kenapa anaknya menangis. Al lalu berinisiatif menggendong Baby B. Dengan penuh kehati-hatian Al membawa Baby B kedalam pelukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Hidup
RomanceSebuah kisah cerita cinta kids jaman now.Yang dibumbui oleh rasa manisnya madu, pedasnya sambal, asinnya ikan, asamnya buah dan pahitnya brotowali. Disini pula kisah cinta kedua insan yg berbeda gander ini di pertemukan. Lalu mampukah cinta menyatu...