Hi! Welcome back in my story!
Enjoy your day guys!
And now happy reading!^^"Bunda...."
"Sayang kamu kenapa?"
"Bundaaaa..hiks..."
"Kok kamu nangis sih sayang. Kamu kenapa?", cemas BunMai melihat sang menantu menagis sesenggukan.
"A..a...."
Blumm!
Belum sempat Yuki menjelaskan tubuhnya langsung limbung di depan ibu mertuanya. Bunda Maia pun panik minta ampun melihat Yuki jatuh pingsan di pelukannya.
"El...Al...tolongin Bundaaaaa!!!!"
"Allllllllll.....Elllllll.. tolong...!!!"
El yg mendengar teriakan kencang sang Bunda dr teras rumah pun berlari menghampiri. Sementara Al yg tengah mandi dikamar tak mendengar teriak sang Bunda.
"Ya Alloh bun, Kaka Ipar kenapa!", syok El.
"Buruan El bantuin bunda..hiks..", tangis Bunda pecah.
El lalu menggendong Yuki ke kamar tamu yg lebih dekat. Kemudian El membaringkan tubuh Yuki dgn perlahan di kasur. Sementara Bunda sibuk menghubungi dokter pribadi langganan keluarga.
"El nanti kalo Om Rasyid dateng langsung suruh kesini. Bunda mau nemuin si Kakak dulu..", tegas BunMai.
"Siappp bun.."
Cklek
Dengan bersungut-sungut Bunda membuka pintu kamar Al yg tidak dikunci. Di dalam Al sedang menyisir rambutnya di cermin almari dgn tubuh yg masih terbalut dengan handuk.
"Bunda.. kok gak ketuk pintu. Bikin Al kaget kirain siapa?", ujar Al polos.
"Buruan pake baju pake celana. Bunda mau ngomong sesuatu sama kamu", tegas Bunda Maia.
Tak kurang dr 5 menit Al telah lengkap dgn pakaiannya dr head to toe.
"Bunda mau ngomong apa kayaknya serius banget?"
"Kamu apain menantu kesayangan Bunda hah?", tanya Bunda to the point.
"Gak ngapain-ngapain kok, Bun. Cuma berantem biasa tadi di Cafe."
"Serius?"
"Serius, bun. Al sama Yuki cuma berantem biasa aja kok. Ngak sampe cakar-cakaran!"
"Bunda gak percaya. Kalo kalian berantem biasa knp Yuki bisa nangis sesenggukan gitu tadi..?!"
"....."
"Jawab Al kenapa??", tekan Bunda pd kata kenapa.
"....."
"Dengerin bunda bicara gak sih!! Dan bikin bunda kaget itu Yuki pingsan. Menantu kesayangan bunda pingsan....tiba-tiba...tepat didepan Bunda...", jelas BunMai penuh emosi dan teriak2.
"Yu..Yuki .. pingsan!", kaget Al tak yakin.
"Iya pingsan. Sekarang di kamar tamu bawah."
Al yg mendengar Yuki pingsan dgn membabi buta turun dr lantai atas ke bawah dgn lari seribu. Diikuti oleh sang bunda dibelakang. Sesampainya di pintu kamar tamu sudah ada Om Rasyid yg sedang memeriksa kondisi Yuki dgn ditemani El disampingnya.
Al begitu tercengang melihat tubuh istrinya tergeletak diranjang. Wajahnya yg ayu kini terlihat pucat dan matanya yg tertutup rapat.
"Om, istri aku kenapa kok bisa pingsan gini?", tanya Al dengan mimik muka penuh kekhawatiran.
Om Rasyid masih saja memeriksa Yuki dengan stetoskop yg bertengger di kedua telinganya. Tanpa sedikit pun menjawab pertanyaan yg terlontar dari Al disampingnya. Om Rasyid tampak mengernyitkan dahinya begitu selesai memeriksa Yuki. Lalu seulas senyum tipis terukir dr bibi hingga membentuk lesung pipinya.
"Nak, Yuki cuma kecapean aja! Tapi klo kamu pingin tau hasil pemeriksaan yg akuratnya Istrimu ini bisa kamu rujuk ke dokter Tina."
"Dokter Tina bukannya spesialis kandungan yaa Om?", tanya Al bingung.
"Alhamdulillah Ya Alloh bentar lagi Bunda ada yg nemenin dirumah jadi gak kesepian deh..", teriak Bunda happy.
"Ya ampun Bunda, Yuki kan sedang sakit malah teriak2 kesenangan gitu?"
"Al, Al, Al kamu ini udah gedhe masih aja oon-nya dipelihara!", ucap Om Rasyid geleng2 kepala tak habis pikir.
"Ya ampuuun Kak Al gitu aja gak maksud", ujar El tepuk jidat.
"Hahahaha..", tawa Om Rasyid & Bunda Maia pecah.
"Kok malah pada ketawa sih. Apa yg salah sih?", tutur Al tambah bingung.
"Jelasin tuh El ke Kaka Al!"
"Mbak Yuki Kak mbak Yuki...kemungkinan sedang hamil..", terang El.
"Hah serius! Ini beneran?", ucap Al terperangah.
"Ini beneran kan Bun...Om...El...!!", tanya Al tak hentinya.
"Ya Alloh makasih Ya Alloh..", ucap Al penuh rasa syukur.
Spontan Al memeluk satu persatu dari Bunda, Om Rasyid dan juga El. Ucapan terimakasih terus Al utarakan. Lelehan air mata pun membasahi pipi Al saking berbahagianya. Dan tanpa sepengetahuan mereka Yuki telah terbangun dari tidur pingsannya.
Yuki yg menyaksikan kejadian di kamar pun bingung. Melihat keberadaan Mama mertua, Om Rasyid, El dan...dan juga Al yg menangis itu. Ada apa sebenarnya ini?
"Bunda... ", ucap Yuki serak dan lirih.
Seketika semua orang yg sedang heboh bersama itu pun terdiam. Dan kemudian menatap secara bersamaan sang pemeran utama topik mereka. Yuki yg kini telah sadar dari pingsannya.
"Bunda, Al kenapa kok nangis?", tanya Yuki dengan muka polos.
"Iya nih suami kamu lebay banget deh! Pake nangis segala. Padahalkan harusnya bahagia, seneng gitu istrinya...", jawab Bunda sedikit curcol.
"Bun, Kak Al enggak lebay ya! Kak Al nangis gini itu karena terharu..", potong Al membela.
"Iya iya tau lah yg terharu tapi bikin Mbak Yuki sedih", nyinyir El santai.
"Oh iya sayang, maafin suami kesayanganmu ini yaa. Maafin karena sudah bikin sedih gara2 masalah sepele itu"ungkap Al penuh penyesalan.
"Iya udah Aku maafin kok", ucap Yuki masih lirih.
"Yaudah ya drama koreanya bersambung dulu. Sekarang menantu kesayangan Bunda harus banyak istirahat dulu mulai sekarang. Enggak boleh banyak pikiran dan kudu makan makanan yg penuh gizi. Biar cucu Oma sehat dan baik-baik sayang yaaa...."
"Congrats yaa sayangg akhirnya bentar lagi Bunda punya cucu! Unch jadi enggak sabar deh pingin nimang nanti kalo udah lahiran", terang Bunda Maia berbinar.
Yuki yg mendengar perkataan dari mertuanya itu hanya mampu terdiam. Mencoba mencerna kata menjadi kalimat itu satu persatu. Kemudian tanpa terasa buliran bening perlahan membasahi kedua pipinya. Yup! Dia menangis, menangis bahagia pastinya.
"Bun, jadi Yuki lagi hamil! Sekarang??", jawab Yuki bergetar sembari menahan isak tangisnya yg tak terbendung.
"Iya benar sayang kamu sedang mengandung buah cinta kita", balas Al cepat dengan raut meyakinkan.
"Kyaaa Yuki seneng ya Allah! Makasih ya Allah...makasih..."
Dengan kabar gembira itu Yuki & Al merasa bersyukur sekali. Berkat pertengkaran itu berakhir dengan kabar menyenangkan. Kini semua yg berada di kamar larut dalam suka cita menyambut kedatangan penghuni baru.
Bersambung..
Gimana nih gaje kah?
Ayo guys kasih masukan ya buat next ceritanya...
Ayo komen ya!
Oh iya vote juga oke..!

KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Hidup
RomanceSebuah kisah cerita cinta kids jaman now.Yang dibumbui oleh rasa manisnya madu, pedasnya sambal, asinnya ikan, asamnya buah dan pahitnya brotowali. Disini pula kisah cinta kedua insan yg berbeda gander ini di pertemukan. Lalu mampukah cinta menyatu...