27. Fix You

1.3K 163 11
                                    







****

"Bunda...Bunda jangan pergi...."

"Bunda....hiks....hiks......"

"Buuuunnnddaaaaa...!!!!", teriak Al terbangun dari tidur lelapnya.

Keringat dingin dan air mata tanpa sadar telah membasahi wajah dan badan Al. Mimpi itu kembali berputar-putar di ingatan dan benaknya. Mimpi yg telah lama sirna kini hadir kembali di tidurnya. Mimpi buruk yang paling buruk yang telah menjadi kisah nyata dalam hidupnya.

"Astaghfirulloh.. Ya Alloh kenapa mimpi buruk itu datang lagi..", lirih Al didalam hati.

Al pun dalam duduknya berulang kali mengucapkan lafaz Isthigfar. Setelah merasa lebih tenang Al kemudian masuk ke kamar mandi. Dibasuhlah wajah yang penuh bekas air mata itu 3 kali di wastafel. Lalu kembali ke kamar dan ditenggaknya air mineral di atas nakas itu dalam satu tegukan.

Setelah bayang2 mimpi buruk itu lenyap dr otaknya. Al pun kembali tidur di kasur King Size miliknya.

Tringg...Tring...

Bunyi alarm di ponsel begitu nyaring. Sementara Al masih terlelap dibalik selimut tebalnya sambil memeluk si guling dengan posesif. Jam dinding telah hampir mengarah pukul 8 pagi. Namun, Al masih betah tertidur dgn pulasnya tanpa merasa terusik dgn bunyi-bunyi alarm yg berulang kali terdengar.

Sementara di beda ruang terlihat kesibukan El dan Dul yg tengah memakan roti yg diberi selai kacang di piringnya. Bunda juga tampak wara wiri di dapur yg terhubung langsung dengan ruang makan.

"Dul, bangunin Kak Al gih sana!!!", ucap Bunda Maia sedikit teriak.

"Okey Bun.."

"Aduhhh.. itu anak bujang (Al) kebiasaan banget deh kalo liburrr bangun siang muluuuu. Entar kalo kebawa sampe nikah gimana..? Kan kasian istrinya...", dumel Bunda Maia yg masih sibuk lap dan cuci peralatan masaknya di dapur.

10 menit kemudian...

"Gimana Kak Al udah, bangun?", tanya Bunda lagi.

"Huuuft belum, Bun! Padahal Dul udah gedor2 pintu kamar sama tarik selimutnya. Tapi, yaa gitu susah dibangunin", jawab Dul dengan muka masamnya.

"Gitu yaa. Yaudah biar Bunda aja yg bangunin nanti!!"

Belum sempat BunMai mengetuk pintu kamar Al terlebih dulu membukanya. Dengan wajah yg segar dan penampilan ala anak rumahan.

"Morning, Bunda!!"

"Morning, sayang!! Akhirnya bangun juga kamu Kak."

"Maaf ya Bun, Al bangun kesiangan hehe..", tawa Al menggaruk kepalanya yg tidak gatal.

"Kayak enggak biasanya aja nih kak Al. Tiap pagi juga always bangun siang loh!!"

"Awas aja nanti kalo udah nikah bangun siang mulu! Pokoknya Kak Al harus biasain bangun pagi. Okey!!!"

"Okey, Bunda!!!"

"Oh iya Al mumpung malam ini malem minggu nih. Gih, ajak Yuki kesini!!! Udah lama juga Bunda enggak ngobrol. Bunda kangen deh.."

"Iya, Bun. Nanti Al telefon dan ajak Yuki-nya kesini.."

Siang hari yang terik Yuki sedang menikmati waktu santainya di pinggir kolam renang rumahnya sambil menyanyikan lagu Wolves dari Selena Gomes. Ditemani dengan segelas es cendol berwarna hijau dengan gula jawa yg berlimpah didalamnya dan satu piring kecil potongan buah mangga harum manis.

Sedang menghayati setiap lirik lagunya itu sambil menikmati menu makan siangnya itu. Tiba-tiba ponsel yg berada di samping kirinya bergetar.

"Hallo!!"

Teman HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang