Teman Hidup

15. Let Me Love You

Welcome back with me again nih gaesss!!!

Capcuss cyinn for reads and vomment!!

Salam ngapak n' koplak dr gw
@Minsyeling_ 😘😘

Flashback On

Setelah meninggalkan Al di ruang TV, Bunda Maia pamit menuju Dapur. Tanpa sepengetahuan dari Al pula Bunda berinisiatif menghubungi salah satu sahabat karib anaknya. Dengan menggunakan akun IG pribadinya, Bunda mencoba mengirim direct message ke Ranggaz. Salah satu dr sekian banyak teman Al yang Bunda tahu.

From : @maiaestiantyreal

Malem Ranggaz! Bisa bantu Bunda nggak?
13 minute ago

To : @maiaestiantyreal
From : @RanggazLA

Malem Bunda! 😊 Maaf Bunda, baru kebaca DM-nya hehe. Bisa, Bunda. Bantu gimana Bun?
5 minute ago

From : @maiaestiantyreal
To : @RanggazLA

Gini kmu tau kan klo Al lagi naksir sama seseorang. Gimana klo kmu bantuin Al buat nembak cewek itu?
1 minute ago

To : @maiaestiantyreal
From : @RanggazLA

Okeyy Bunda siap 86 !!!
2 second ago

Flashback Off

Don't you give up nah nah nah
I won't give up nah nah nah
Let me love you
Let me love you
Oh baby, baby

♡♡Masih di Resepsi Pernikahan
Rachel dan Niko♡♡

"Gini Yuki, maksud boss gua. Lo mau nggak jadi pacarnya?", ceplos Ranggaz dengan seenak jidat.

"Pa..pa-car! Maksudnya?", ucap Yuki penuh kebingungan.

Semua pun hening dan terkejut secara bersamaan. Tak terkecuali Al dan Yuki. Tak habis pikir apa yg barusan Ranggaz ucapkan.

"Bener apa yang Ranggaz katakan. Jujur dari lubuk hati gua terdalam. Gua suka sama lo, Kuy! Maaf karena telah lancang mencintaimu secara diam-diam. So, mau kah kau menjadi penyempurna hatiku?", ungkap Al mantap.

"Al kamu..kamu . .gak lagi bercanda kan? Atau jangan2 kamu sakit lagi ngomongnya jadi nglantur", ucap Yuki masih tidak percaya.

"Eng..engga Yuki aku baik2 aja! Aku sadar 100% dan tidak dibawah pengaruh minum beralkohol. Aku bener2 jatuh cinta sama kamu..", terang Al serius.

"Jadi mau kah kau menjadi penyempurna hatiku?", ucap Al sekali lagi menggenggam kedua jemari tangan Yuki.

Yuki yang mendapat tatapan penuh kesungguhan dari Al pun tak bisa terelakkan. Hasrat terpendamnya memiliki kekasih kembali membuncah di jiwanya. Setelah sekian tahun melewati kesendirian yg tak berujung.

"Tapi sebelumnya maaf Al, maaf juga karena aku..ak..uu.. sebenarnya juga mencintaimu. Aku mau jadi penyempurna hatimu!!!", curah Yuki tepat menatap iris hitam kelam Al.

"Ta..tapi..Jujur Al aku udah engga selera untuk berpacaran. Aku capek sama hubungan yg mengatasnamakan 'pacaran'.."

"Jadi kamu tolak aku Yuki..?", tanya Al dgn nada yg melemah. Muka Al yg semula cerah perlahan sedikit mendung.

"Bukan gitu Al. Aku tetap terima cinta kamu kog! Tapi aku mau kita engga pacaran.."

"Teruss.. mau kamu apa Yuki?", tanya Al lagi.

"Aku mau kita, berdua ta'arufan bukan pacaran..", lirih Yuki menundukan pandangannya.

"Oke kalo itu yg kamu mau. Aku juga sudah lelah menjalani hubungan yg tidak jelas arahnya seperti berpacaran. Aku.. mau dan setuju untuk kita ta'aruf", ucap Al yakin.