02

44 5 3
                                    

"gua gak bisa diginiin sindi, harga diri gue jatuh lihat ajah apa yang akan gue lakukan ntr kedia" balas ara dengan senyum licik yang sudah terukir manis diwajah cantiknya.

Kumat lagi deh temen gue, batin sindi.

-----------------------...............------------------------

"van? "

"ya"

"jahat amet lu sama adek kelas cewek lagi "

"Terus"

"gue rasa lu perlu ke psikiater deh"

"lu kira gue gak waras gitu, tega lu"

"lu sih kejam amet sama cewek,, cewek cantik lagi"

"...." hening tak ada jawaban dari mulut evan saat yongki berkata begitu.

"van,kantin yuk laper nih"

Tanpa menjawab evan bangkit dan berjalan kearah kantin. "rame amet van,gak ada meja nganggur"

"yauda balik ajah"

"gak usah,, itu ada meja kosong dipojokan"

Saat mereka hendak duduk, tampak dimeja yang sama dua gadis pun hendak mendaratkan bokong di meja yang sama bersebrangan dengan evan dan yongki.

"eh lu ngapain? Cari meja lain sana"bentar Ara

"lu ajah sono"balas evan dengan sedikit ngegas

"lu gak usah ngegas ngapa"

"masalah? "

"ihh nyebelin banget sih"

"lu kan? "

"satbang!!! "

"uda deh, jangan banyak bacot gue laper dan semakin laper denger kalian berantam " ucap sindi dengan sedikit teriak dan itu berhasil membuat ara dan evan bungkam.

"van? Lu mau makan apa?" tanya yongki

"gak deh, kita pergi aja ya dari pada makan disini sama bocah ini"

"whatttt!!! Lo bilang gue bocah " teriak ara

"emang lo bocah"

"lu tuh bocah,, tengil lagi"

"dari pada lu ngebacot terus ra lebih bagus lo pesen makan gue laper" ucap sindi

"yauda deh gue pesen dulu,gak apa deh sekali kali makan deket toa mushola"

"dasar blender cabe" ara yang tengah lari ke arah warung bakso hanya tertawa mendengar teriakan evan.

*warung bakso

"lu mau pesan apa ra? "tanya yongki yang sudah ada disamping ara

"bakso lah ya kali roti "

"oh iya " ucap yongki sambil tersenyum lebar

"gue nitip yah? Gue mau pesen minun dulu"

"yauda deh,  iya"

"uda pesen minum belum? Biar sekalian"

"boleh deh, es teh manis ya"

"okee"

*meja kantin

"nih baksonya" ucap ara sambil membagi bakso ke masing masing orang

Makan tuh bakso~batin ara

"makasih cantik "ucap yongki

"lebay lo"sanggah evan

Ara yang tak sabar ingin melihat ekspresi evan tersiksa tak kunjung melihat ekspresi itu.

Atau ketuker sama pesenan orang ya,gak mungkin ah gue uda bener kok~batin Ara

Bodo ah~batin ara
Lalu dia menyuapkan bakso ke mulut ,bakso yang udah dianggurin dia hanya karna ingin liat orang ganteng,, eh maksudnya liat evan menderita wkwk

"ahhhhhhh"teriak ara panik yang berhasil menarik perhatian sindi yongki dan evan

---------------

Maaf kok gaje ya
Wkkwkwkw

Only You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang