Ara berjalan menelusuri koridor sekolah menuju kelasnya sambil bersenandung ria dan senyum bahagianya.Mereka yang melihat Ara tersenyum mulai merasa aneh, bagaimana tidak seorang Ara yang biasanya memasang wajah acuh tak acuhnya saat ini sedang memasang senyum yang sungguh menawan.
Semenjak mendapat kecupan ringan di pipinya Ara merasa hatinya berbunga bunga.
Karena terlalu asik bersenandung ria Ara tidak menyadari saat sudah melewati kelasnya.
Sindi yang kebetulan berada dipintu kelas menatap Ara heran dan langsung menarik tangan sahabatnya itu.
"apaan lo ndi, bikin kaget gue ajah"sewot Ara dengan wajah kagetnya.
"lo gak lagi sakitkan ra? Muka lo itu menandakan ada sesuatu yang salah dari lo"
"emang apa yang salah? Bedak gue ketebalan ya? Atau bibir gue kemerahan? "
Sindi langsung memperhatikan wajah sahabatnya dan emang benar Ara berdandan kesekolah? Hellooo,,, ini bukan Ara banget. Sejak kapan dia mau dandan kesekolah.
"Ara, kita ke rumah sakit yuk. Keknya lo mulai sakit nih, atau kita minta obat ke rumah sakit jiwa langganan lo ajah deh ya? " sindi menarik tangan Ara agak pergi dari depan kelas.
Ara memutar bola matanya sebal "lo kira sahabat lo yang cantik ini sakit jiwa? Dan sejak kapan gue langganan ke rumah sakig jiwa? " Ara membulatkan matanya menunjukkan kalau dia marah ke Sindi.
Sindi yang menyadari kemarahan Ara langsung tersenyum berharap Ara bakal luluh dengan senyumannya.
"habisnya lo beda sih ra, sejak kapan lo mau pake bedak? biasanya juga kalo pakek bedak gatel gatel tuh muka"
Ara menatap sahabatnya dengan tatapan yang tajam agar Sindi diam.
"jadi sebenernya... "
Belum sempat Ara menyelesaikan ucapannya bel pertanda akan dimulainya pelajaran berbunyi.
"ntt gue cerita ke elo,sabar ya cantik"Ara berlalu meninggalkan Sindi didepan pintu.
Ara benar-benar perlu ke RSJ. -batin Sindi
---------------
"oh jadi gitu" ucap Sindi setelah mendengar penjelasan Ara.
"WHAT?! JADI ELO DICIUM SAMA YONGKI YANG KAKAK KELAS ITJ YANG CAKEP ITU? "sontak ucapan Sindi yang setengah teriak itu mengundang perhatian yang ada dikantin.
Ara memukul kepala sahabatnya itu dengan sendok bersih yang ada diatas meja.
"lo berisik, jangan bikin gue malu deh" Ara sedikit meringis karena masih menjadi perhatian seisi kantin.
Dengan acuh Ara mengunyah batagor super pedas miliknya. Sindi yang merasa bersalah sedikit hanya terkekeh pelan dan ikut melahap batagor milik Ara berhubung batagor Sindi uda kandas tak bersisa.
-----------------
10 menit sebelum bel pulang berbunyi handphone Ara berbunyi pertanda ada pesan yang masuk.
Yongki
Ara? Pulang sekolah jangan langsung pulang ya? Temenin gue
Temenin kemana?
Latihan basket
Sebentar ajah
Ntr gue tunggu lo dilapangan
Ntr pulangnya lo gue anterin dehYauda deh iya
Jangan lama lama ya
Belum izin ke mama
Ntr gue samperin lo ke lapanganOkee cantik
See you 😍Ara meletakkan handphone nya ke atas meja dan langsung merasakan pipinya yang mulai merona. Ntah apa yang Ara rasakan tapi ada sesuatu yang berbeda semenjak perlakuan yongki kemaren.
Bel pulang sekolah berbunyi dan saat Ara menoleh ke kursi Sindi dia sudah tidak ada di kursinya.
Sahabatku pergi meninggalkan ku, cocok diangkat ke film nih. -batin Ara sambil terkekeh pelan.
--------
Ara merasa heran dengan suasana sekolah yang sudah sangat sepi, padahal Ara langsung keluar kelas begitu bel sekolah berbunyi.
Dan Ara semakin heran saat tiba dilapangan basket, bagaimana tidak lapangan pasket dipenuhi dengan kelopak mawar mewah segar. Ara sedikit merinding begitu pikiran horror masuk kedalam pikirannya.
Yongki yang menyadari kedatangan Ara langsung menghampiri Ara dan menarik tangan Ara untuk berada ditengah lapangan.
Mata Ara melebar melihat pemandangan indah didepannya. Bagaimana tidak Yongki yang emang tampan berdiri didepannya dengan rambut lepek karena keringat dan wajah yang tersenyum dengan aliran keringat yang sungguh membuat Ara meleleh bukan merasa jijik.
Ara meraih sapu tangan di kantong bajunya dan menghapus keringat diwajah Yongki. Yongki memejamkan mata untum menikmati apa yang Ara lakukan kepadanya. Ntah apa yang merasuki Ara sampai dia berani menghapus keringat Yongki.
"uda selesai lo latihannya? Kenapa berhenti pas gue dateng? Katanya minta temenin. Atau lo gak butuh gue disini ya? Atau gak senang? Makannya berhenti main basket? Jadi kenapa nyuruh kesini? " Yongki mencubit pipi Ara gemas mendengar pertanyaan Ara.
"belum selesai, gue nyuruh lo kesini karena kalo gak ada lo gue gak bisa ngelakuin apa apa"gombal Yongki.
Ara mencibir dan hendak pergi namun tangannya ditarik oleh Yongki sampai Ara menghadap Yongki lagi. Begitu Ara menghadap Yongki, cowok itu langsung berlutut didepan Ara. Dengan siulannya beberapa balon turun ntah dari mana Ara tidak tau. Dan tiba tiba berdiri belasan siswa di samping mereka ntah muncul dari mana.
Masing masing mereka satu huruf dan membentuk suatu kalimat. Ara menutup mulutnya tak percaya membaca kalimat apa yang tersusun itu.
" KAYNARA PUTRI I LOVE YOU" ucap Ara lirih membaca apa yang dipegang belasan siswa itu.
"Ara? Gue mau lo jadi pacar gue. Lo mau gak jadi pacar gue" ucap Yongki sambil menatap wajah Ara yang sudah berkaca kaca.
Ara yang masih terkejut dan terharu mengangguk pertanda Ara menerima tawaran Yongki.
"iya, gue mau" ucap Ara dan langsung mendapat sorakan bahagia dari belasan siswa dilapangan basket.
Yongki berlari mengelilingi lapangan basket sambil teriak bahagia. Ara yang melihat aksi konyol Yongki hanya mengulum senyum geli.
"makasih Ara sayang" ucap Yongki lalu menarik Ara kedalam pelukannya.
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memancarkan kesedihan menatap mereka dari kejauhan.
Semoga lo bahagia gadis manis ku,- ucap pemilik sepasang mata itu lirih sambil berlalu pergi.
----------------
Lagi dalam kondisi mood yang bagus.
Jadi upnya keseringan 😂
Jangan lupa klik bintangnya ya
Ara uda move on nih dari Bara
Sebenernya ara kemaren bukan gak move on cuma Ara gak ikhlas ajah karena Bara gak minta maafBuktinya langsung jadian sama abang yongki padahal biasanya juga nolak cowo
WwkwkkwJangan muak baca cerita amatiran aku ya...
Salam manisAuthor cantik 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Teen FictionJangan lupa buat follow guyss Selamat membaca 💕 Dan jangan menjudge cerita ini apabila tidak suka 😊 ini imajinasi saya 😊 Only You Bukan perkara mudah membuka hati dan percaya kepada orang lain lagi. Itulah yang dirasakan oleh Kaynara Putri(Ara)...