17

29 4 2
                                    


Kalau ada typo yang bertebaran tolong bantu di komen ya say...
Jangan lupa bintangnya loh ya...
Diberi votenya say...

----------------------

Ara sedanf berjalan dikoridor sambil fokus ke benda kotak yang sedang dimainkannya(handphone).

Ara tidak menyadari kalau didepannya Ara akan berselisih dengan Evan. Evan yang melihat Ara tidak fokus ke jalan langsung bergeser sedikit ke kanan. Setelah Evan bergeser dan Ara berjalan dengan santai tiba-tiba....

BRUKK...

Ara menabrak Evan, tebih tepatnya Ara disabotese agar menabrak Evan. Ara mengusap dahinya yang terasa sakit akibat menabrak dada bidang Evan yang kokoh. Ara perlahan mengangkat kepala dan mencoba menatap orang yang sudah Ara tabrak.

Gileee lo Ra,, lo uda nabrak singa kelaparan, -batin Ara.

Mending gue cabut daripada dimangsa,- Ara membatin dan berniat kabur namun Evan menghalangi jalan Ara.

Ara merasa heran dan memberanikan diri untuk meminta maaf. Tapi sebelum Ara mengucapkan kata maaf Evan sudah tersenyum ke arahnya.

Senyum itu, Ara ingat itu senyum orang yang Ara cari selama ini. Apakah mungkin?, - Ara membatin namun dengan cepat menepis apa yang ada dipikirannya. Tidak mungkin kakak baik hati nan lembut itu singa yang saat ini ada didepanku, -batin Ara.

Evan yang melihat Ara melamun melambaikan tangan didepan Ara untuk menyadarkannya. Sudah hampir 5 menit Ara menatap Evan sambil melamun. Ekspresi Ara saat ini sungguh mengemaskan menurut Evan.

"Eh Ra, lo jangan gitu amet liatin gue. Serem tau" Evan menepuk pundak Ara dan itu berhasil membuat Ara tersadar dari lamunannya.

"Ehhh... Ehhh iyaa... Kenapa? " Ara tergagap dan malu telah tertangkap basah menatap Evan dan melamun didepan Evan.

"Gue ke kelas duluan,sorry uda nabrak lu" Ara berlari meninggalkan Evan yang masih menatap Ara pergi sampai Ara menghilang.

Yongki yang melihat kejadian itu mengepalkan kedua tangannya. Yongki merasakan ada yang aneh dengan tingkah Evan yang selama ini terkenal dingin dan muka datar. Sudah banyak hal lucu yang mereka lewati namun evan tak pernah tersenyum seikhlas yang Evan tunjukan ke Ara barusan. Evan selalu menunjukan senyum tipisnya.

Yongki menetralkan amarahnya dan berjalan menghampiri Evan yangmasih menatap kemana Ara pergi tadi.

"Ehh lu kapan nyampe. Mana nih oleh oleh gue dari LA" Yongki merangkul Evan.

"lu kira gue ke LA jalan jalan, gue nghadiri pemakaman ayah omma gue kmvrt" Evan memukul pundak Yongki.

Yongki berlari sebelum Evan memukulnya lebih banyak lagi.

"lu kira gue kasur lo pukul seenaknya" Yongki berlari menghindar dari Evan yang mencoba meraihnya.

------------------

"Sin... Gue barusan liat jelmaan setan berubah wujud" Ara menghampiri Sindi yang sedang asik memainkan handphone sambil menggoyangkan tangannya.

"lu gaklagi sakit kan Ra" Sindi memeeiksa suhu tubuh Ara,tidak ada yang salah.

"Sin, gue serius"

"Yaelah Ra, uda zaman now masih ajah percaya sama jelmaan setan"

"Ya gimana gue gak percaya,gue liat sendiri Sin"

"Emg lo liat dimana? Wujud awalnya gimana? Terus jadi apa? "

"Gue liat disekolah, awalnya uda ganteng tapi makin ganteng" Ara membayangkan wajah Evan yang tersenyum membuat Ara hampir ngences kalau Sindi tidak menyadarkannya dari lamunannya.

"ngaco lo Ra" Sindi menoyor kepala Ara.

----------------

Saat ini Ara dan Sindi sedang berjalan ke parkiran untuk pulang sekolah bareng. Awalnya Ara akan pulang dengan Yongki tetapi sebelum pulang sekolah Yongki minta maaf ke Ara kalau Yongki tidak bisa pulang bareng Ara. Apa apaan ini, dia yang ngajakin dia yang batalin. Cowok zaman sekarang suka suka hatinya aja emang.

Begitu Ara dan Sindi sampai diparkiran Sindi langsung mengajak Ara masuk kedalam mobilnya. Begitu Sindi melintas diparkiran motor mereka terkejut nelihat cowok dan cewek sedang berbincang sambul sesekali tertawa.

"Sin, kita jalan aja" Ara memerintah Sindi dan Sindi menurut bagai diperintah oleh majikan.

Ara dan Sindi melewati dua orang yang sedang berbincang itu. Ara memerhatikan tubuh dan rambut cewek itu. Dan deggg.... bagai ditusuk puluhan jarum hati Ara terasa nyeri dan sesak. Itu Angelin si penghancur hubungan Ara dan Bara beberapa bulan lalu,dan dari rambut dan bentuk tubuh Ara yakin itu cewek yang bareng sama Yongki dimall beberapa hari lalu. Dan saat ini kenapa Angelin bisa bareng Yongki? Ahh,, mungkin mereka dulu kenal dan secara kebetulan bertemu dan berbincang.

Ara mencoba berpikir positif memikirkan kejadian diparkiran. Tetapi pikiran positif Ara tiba-tiba buyar saat melihat Yongki membonceng Angelin dan mereka saat ini berada disamping mobil Sindi. Ara memerhatikan tingkah mereka. Mereka terlihat sudah lama kenal dan begitu akrab. Begitu lampu hijau menyala motor Yongki melaju cepat membuat Ara tidak bisa melihat kemana arah mereka akan pergi.

Kenapa Yongki pulang bareng Angelin, disaat dia ngebatalin antar aju pulang?
Kenapa harus Angelin?
Kenapa?
Apakah setelah ini Angelin akan membuat Yongki berpaling darinya seperti Bara dulu?

Pertanyaan demi pertanyaan memenuhi pemikiran Ara. Ara merasa sakit, sakit yang sama seperti 6 bulan lalu saat Ara melihat Bara lebih memilih Angelin.

Aku gak bisa nunggu lebih lama lagi, semua ini butuh penjelasan.- batin Ara.

Dan aku mau tau seberapa besar dia akan memperjuangkan ku, - Ara tersenyum tipis mengingat rencana yang akan Ara jalankan.

-------------------

Yaelah abang Yongki, tega amet.
Baru juga baikan...
Uda bikin ulah ajah...
Itu lagi pelakor genit amet sama gandengan orang...
Pengen nginjek nginjek tu pelakor deh jadinya...

Terus? Kok Evan berubah ya ?
Yang sebelumnya segalak singa tiba tiba berubah gitu...
Duhhh...
Author pusing lihat mereka...
Tapi ntr coba author nasehatin deh merekanya..
Terus author tanya kenapa bisa pada gitu...

Anak author nackal nackal emang..
Suka berubah ubah seperti power rangers
Wkwkwkwkk

Uda deh ya

Salam hangat

Author Cute 💕💕💕
Jangan iri loh ya

Only You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang