"ARAAAA TURUN SAYANG, ADA TEMENNYA NIH DATANG. CAKEP LAGI TEMENNYA" terdengar mama ara teriak dari ruang tamu dan langsung terdengar oleh ara karena suara mamanya yang sudah seperti toa mesjid wkwkwk (ara anak yang kurang ajar nih)
Ara duduk santai di balkon kamarnya saat mendengar teriakan, dia menyerngitkan keningnya saat mendengar mamanya teriak
"IYA MA, SEBENTAR" sahut ara tak kalah kuat beberapa saat kemudian
Ara berjalan ke meja riasnya dan merapikan rambutnya
Dengan mengenakan celana training sebatas lutut dan kaos abu abu polosnya ara keluar kamar menuruni tangga menuju ruang tamu
Ara yang melihat punggung tamunya merasa heran. Karena emang ara gak pernah kedatangan tamu malam-malam (cowok lagi). Dan entah kebetulan atau apalah ini malam minggu membuat ara semakin heran (nampak emang ara gak pernah di datangin malam minggu sama cowo wkwk)
Ara duduk di sofa sisi kanan cowok itu. Ara sedikit terkejut melihat siapa yanh duduk diruang tamu keluarganya itu.
"Hai"sapa orang yang ada dihadapan ara
"lo ngapain kesini malam malam yongki? "tanya ara heran sambil memicingkan mata menatap yongki
Yupss,, yongki yang datang kerumah ara(ngapain ya? Ngajak pdktan? Ngajak jadian? Iri deh sama ara) 😌
"gue nyasar" jawab yongki asal dengan memasang wajah sok imutnya
"receh deh yong, yakali lo nyasar ke rumah gue"
"hehehh,, emang gue sengaja nyasarnya kesini "
"lo ada ada ajah, lo ngapain sih ke sini? "
"gue mau ngajak lo jalan!! Gimana? Lo maukan? "
"jalan? Gak bisa yong gue mau belajar esok ulangan" tegas ara sambil menuturkan alasannya itu
Bukannya kata kata akan pergi dari rumah yang ara dengar tapi malah tawa yongki yanh terdengar
"lo kok ketawa sih yong? " heran ara sambil menatap yongki
"Ra.... Ra... Lo lucu banget sih gemezzz deh gemezsss" yongki mencubit pipi ara dengan gemas
Ara yang merasa sakit dipipinya langsung menepis tangan yongki dari pipi cantiknya "apaan sih, sakit tau"sewot ara sambil menatap yongki sebal
"uda,, ganti sana. Tadi gue uda izin sama nyokap lo, diizinin malah dikasih lampu hijau lagi"
"lo? Izin ke nyokap gue? Langsung dikasih? "
Emang mama ih,, giliran cowo cakep ngajak jalan ajah langsung diiyakan tanpa nanya aku dulu. Biasanya juga keluar rumah gak boleh,-batin ara
"uda sana ganti"yongki menarik tangan ara agar berdiri dan mendorong ara agar menuju kamarnya
"yauda deh, bentar " ucap ara sambil berlalu
------------------------
"kemana kita pergi?"ucap yongki ke ara
"tanya peta tanya peta"jawab ara asal
Yongki yang mendengarnya langsung tertawa geli
Ara yang melihat yongki tertawa langsung meleleh karena ketampanan yongki bertambah (sungguh mempesona)
Yongki yang menyadari sedang ditatap ara langsung berdehem
"awas loh naksir"goda yongki
"GR lo"
"jujur ajah, lo terpesona kan ke gue" jawab yongki dengan sungguh PD bangettt
"najis dah, ngarep lo ya"
"iya, GUE NGAREPIN ELO" yongki menekankan kata katanya.
Ara meringis didalam hati mendengar kata kata yongki dan ada sedikit debaran di dada ara yang tidak ara ketahui itu debaran pertanda apa
"kita mau kemana nih ara? "
"hmmmmm.... Gue pikir dulu"
"jangan kelamaan mikir ntr keburu malam nih,ntr gue kena cincang nyokap lo"
Yongki melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 20.25 WIB dan batas dia keluar membawa ara adalah pukul 22.00 WIB
"Gimana kalau kita main timezone?"
"boleh juga"
"yauda hayukkk"ajak ara sambil menarik pergelangan tangan yongki agar mengikutinya tanpa ara sadari dan itu membuat yongki senang tangannya ditarik oleh ara
Ara yang melihat begitu banyak permainan di timezone matanya langsung berbinar senang.
Dengan semangat dia menarik yongki ke meja pengisian kartu permainan. setelah itu ara langsung menarik yongki ke berbagai permainan
Mulai dari adu basket, karaokean, capitan boneka, hockey meja dan permainan lainnya.
Yongki tidak melewatkan momen bersama ara saat bermain time zone, yongki bahkan tidak pernah lepas dari memandang ara tanpa ara sadari karena ara sibuk dengan permainannya
Sampai dirasa sudah cukup dan sudah pukul 21.30 WIB yongki mengantar ara pulang
*Rumah ara
Sesampai dirumah ara yongki turun dari mobilnya terlebih dahulu dan setengah memutari mobil bagian depan untuk membukakan pintu ara
"apaan sih lo, gue juga bisa buka pintu sendiri"
"tapi gue gak mau lo capek"
"lebay deh"kekeh ara pelan
"yauda gue balik ya"
"gak mampir dulu"
"esok esok ajah deh"
"yauda, hati hati ya"
Ara membalik untuk masuk kedalam rumah sampai suara panggilan yongki membuat nya menoleh lagi
"Ra"
"iya? "
Yongki mendekati ara dan mengelus puncak kepala ara dengan sayang
"titip salam ya sama calon mertua"
Ara langsung mencubit pinggang yongki karena merasa tersipu dengan perkataan yongki. Yongki yang mendapat cubitan ara hanya meringis sambil menahan tawanya
"apaan sih lo"
"yauda masuk deh, langsung tidur ya cantik. Jangan mikirin aku sebelum tidur, ntar ke bawa mimpi sama kamu" ucap yongki dengan percaya diri
"kamu kamu segala, apaan sih" ara menatap yongki dengan tatapan seolah marah untuk menutupi pipinya yang merona karena tersipu
"yauda, gue balik. Bye ara cantik"
"bye, hati hati "
Sesaat sebelum ara melangkahkan kakinya untuk masuk tangannya ditarik oleh yongki dan
CUPP
sebuah kecupan ringan dirasakan ara dipipinya dan itu berhasil membuat ara merona
Yongki mencium pipi ara dan langsung berlari menuju mobilnya untuk kabur sebelum ara mengamuk
Namun bukannya mengamuk ara hanya terdiam menatap yongki yang melajukan mobilnya
Sesuatu didalam dadanya hampir meledak atas apa yang uda yongki lakukan. Dengan cepat ara masuk ke rumah dan berlari ke kamarnya.
Begitu ara masuk kamar ara menjatuhkan tubuhnya ke kasurnya dan senyum senyum tak menentu.
Apa ini saatnya gue buat lupain masa lalu dan buka lembaran baru, -batin ara sambil terus tersenyum bahagia
-----------------
Cieee ara seneng nihhh
Cuitttt cuittt
Abang yongki mah nyosor ajah
Bisa ajah bikin ara klepek klepek senyum senyum gitu
Jangan lupa buat klik bintangnya ya say 😂😂Salam
Author cantik 💕💕
Wkwkwkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Teen FictionJangan lupa buat follow guyss Selamat membaca 💕 Dan jangan menjudge cerita ini apabila tidak suka 😊 ini imajinasi saya 😊 Only You Bukan perkara mudah membuka hati dan percaya kepada orang lain lagi. Itulah yang dirasakan oleh Kaynara Putri(Ara)...