12

23 4 2
                                    

Kalau ada typo harap dimaklumi...
Beritahu kalau ada typo yang bertebaran...

-----------------

Ara keluar dari kamar menuju ruang keluarga untuk bersantai setelah mengerjakan tugas biologi yang sangat membuatnya repot.

Sesampainya Ara diruang keluarga, dia menyerngitkan dahinya melihat suasana yang sepi dan gelap padahal sebelum nya Ara mendengar suara gelak tawa ayah dan kakaknya.

Ara yang acuh langsung berjalan ke arah televisi dan menekan tombol power tanpa menghidupkan lampu terlebih dahulu.

Ara memilih chanel yang menayangkan film korea 'master sun'. Ara menonton dengan aman dan tenteram,sampai ia merasakan ada hawa dingin ditelinganya. Ara mengabaikannya, kini Ara merasa ada yang lewat dengan cepat dibelakangnya ara menoleh tapi tidak melihat apa apa. Sampai muncul ide cemerlang di otaknya.

Suasana semakin mencengkram saat tangan seseorang menyentuh kaki Ara dan saat Ara melihat tidak ada apapun dikakinya. Ara kembali menonton sampai pundaknya ditepuk dan Ara menoleh.

"Aghhhhh" suara seseorang berteriak sampai menggema didalam ruangan.

Dan....

BUKK!

Suara sesuatu membentur lantai terdengar nyaring dan ngilu saat membayangkan sakit yang didapat.

"Hahahahhaha"

"nyebelin lo"

"mampus dagh"

"dek kok jahat sih sama ayah" ayahnya mengerutu sambil mengusap dahinya yang bertemu dinding saat mencoba lari.

"liat ni, gue uda gak tampan lagi " Key(kakak Ara) ikut protes.

"siapa suruh jahil" ucap Ara sambil melepas topeng tengkorak nya.

Semenjak Ara merasa ada yang tak beres terjadi Ara langsung punya ide untuk menjahili balek. Ara mengambil topeng yang ada dibawah meja didekat kakinya dan memakainya sambil tersenyum jahil. Dan Ara senang apa yang dibuatnya berjalan lancar.

"jahil banget sih lo"ucap Key kepada Ara sambil mendorong dahi adeknya kebelakang.

"apaan sih kak, MA KAK KEY JAHAT KE ARA  HMMM" ara setengah berteriak mengadu ke mamanya yang ada di dapur tapi terhenti karena tangan Key langsung membekap mulut adiknya.

"Aghhhh"erang Key karena merasa kan sakit ditelapak tangannya akibat digigit Ara.

Ara langsung berdiri dan berlari karena Key yang marah mulai mengejarnya.

"weeekkk gak kenak" ejek Ara.

"Awas ajah lo Ra"

Ayah yang sedang duduk di sofa sambil menyilangkan kakinya hanya tersenyum melihat tingkah kedua anaknya yang sudah beranjak dewasa namun masih seperti anak-anak.

Ara yang mulai merasa sesak berhenti diikuti Key yang juga berhenti sambil menarik napas panjang.

"kak, berhenti sebentar ya . Ara capek" ucap Ara sambil mengatur napasnya.

Only You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang