Rasa pening dikepalaku semakin menjadi-jadi saat aku sampai ke mansion, Fancy dengan sabar selalu menggenggam tanganku dan menenangkanku sepanjang perjalanan yang menyiksa itu. Tiba-tiba saja rasanya hampa, rasanya sangat hampa didalam dadaku saat ini, aku bahkan hampir tidak bisa bernafas ketika aku megingat kata-kata wanita itu, aku tidak mengenalnya sedikitpun dan saat aku melihatnya, saat aku mendengarnya aku bisa merasakannya aku bisa merasakan bahwa dia mengenalku dan kenyataan bahwa dia mengenal Sean semakin menghantam dadaku, belum lagi memikirkan bahwa Sean adalah ayah dari anaknya.
Aku menghapus airmata yang menetes di pipiku tidak ingin Fancy melihat kelemahanku, aku tidak ingin Fancy melihat betapa menyedihkannya diriku. Pegangan tangan Fancy semakin mengerat ketika kami sampai di mansion. Aku sangat membenci mansion ini, tempat ini adalah saksi dari semua kesedihan dan ketamakkan keluarga Blackstone, aku tidak pernah menyukai berada di tempat ini tapi hanya dengan memikirkan bahwa aku kembali ke penthouse dengan Sean yang berada disekitarku dalam keadaan ini aku pikir itu akan menjadi mimpi buruk. Tanganku bergetar ketika aku mencoba untuk membuka pintu Mansion dan dengan sigap Fancy membantuku, dia dan tatapan kesal sekaligus prihatin hanya membuat semua ini menjadi lebih buruk.
"Tenangkan dirimu Ash, Sean tidak akan pernah melalukannya, dia memujamu" ujar Fancy mencoba menenangkan, bagaimana jika semua ini terjadi, bagaimana jika semua yang dikatakan wanita itu benar.
"Aku perlu waktu untuk berpikir Fancy, aku perlu kau membantuku untuk keluar dari sini" inilah aku sekali lagi bersikap seperti seorang pengecut, tapi hanya dengan memikirkan Sean memiliki anak dengan perempuan lain seolah itu menghancurkanku, bagaimana hatiku bisa menerimanya, bagaimana hatiku bisa menanggungnya.
Fancy menatapku dengan terkejut seolah dia tidak mengharapkanku untuk mengatakan semua itu.
"Apa yang kau coba katakan Ash? Kau akan menyerah begitu saja hanya karena seorang wanita yang bahkan tidak kau kenal?, bahkan tanpa mendengarkan penjelasan Sean?" Wajah Fancy memerah saat dia memarahiku, tapi kata-katanya bahkan tak cukup.
"Sean?" Aku merasakan kepalaku seakan berputar ketika aku mendengar namanya, Saat aku melihat ke arah Fancy aku segera menggenggam tangannya.
"Tenanglah Ash, Sean dalam perjalanan kemari, aku segera mengirim pesan kepadanya saat wanita itu mengatakan omong kosong yang membuatmu sedih" Fancy menuntunku kearah sofa ketika aku semakin gemetar, tidak aku tidak bisa berada didekat Sean saat ini, aku akan menjadi lemah jika aku berada didekatnya, aku tidak akan bisa berpikir jernih jika aku berada didekatnya.
"Tidak Fancy, aku tidak bisa berada didekat Sean untuk saat ini, aku perlu menjauh untuk beberapa saat, hingga aku bisa memikirkan apa yang harus kulakukan" aku mulai berdiri dan berjalan kearah pintu saat Fancy menahanku, dia mengguncangku berusaha menyadarkanku tapi aku hanya ingin pergi dari tempat itu.
"Ashley Blackstone, sadarlah" Fancy berteriak.
"Kau tidak mengerti Fancy, kau tidak mengerti apa yang bisa Sean lakukan padaku, berjanjilah kau tidak akan membiarkannya membawaku" airmataku mengancam untuk menetes ketika aku memohon pada Fancy.
Fancy akan mengatakan sesuatu tapi pada saat yang bersamaan pintu mansion dibuka secara kasar, suara langkah kaki terdengar semakin dekat kearah kami dan saat itulah aku tahu itu adalah Sean, wajahnya yang tampan saat ini dipenuhi dengan kemarahan dan kekhawatiran, matanya yang tajam langsung tertuju padaku kemudian ke arah Fancy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Mine
Romance"Apa kau selalu seperti ini?, memerintah orang untuk melakukan apa yang kau mau?" lanjutku sambil menatapnya lekat-lekat. "Itu adalah cara yang ampuh, aku dibesarkan dengan cara itu, jadi jangan salahkan aku!" geramnya sambil mencengkeram setir mobi...