Keluarga Blackstone benar-benar tahu cara mengadakan pesta, Sean bilang pesta ini hanyalah pesta kecil dan hanya dihadiri oleh keluarga besar Blackstone saja, tapi ketika aku melangkahkan kaki di Mansion ini aku terbelalak dengan semuanya. Mansion keluarga yang memang cukup megah kembali disulap lagi layaknya sebuah istana, hiasan-hiasan pesta tertata rapi dan teratur, sama sekali tanpa celah. Aku berpikir bagaimana keluarga ini bisa sekaya ini, kekayaan mereka ini sungguh membuat siapapun akan rela untuk membunuh demi menjadi bagian dari keluarga ini, tapi menurut sudut pandangku yang selama ini hidup dari belas kasihan keluarga Blackstone, keluarga ini adalah nama lain dari neraka, tidak ada setitikpun ketulusan dan kasih sayang dalam keluarga ini, semuanya hanyalah sekedar kenalan dan koneksi untuk bisnis-bisnis yang menurut mereka lebih berharga dari nyawa mereka sendiri.Kini aku telah duduk bersama dengan Sean dan Melisa disofa, ada beberapa keluarga Blackstone yang masih belum datang karena tempat tinggal mereka yang jauh dari New York.
"Aku ingin segera keluar dari rumah mengerikan ini!" Sean berbisik kepadaku, aku hanya mengulurkan jemariku untuk membelai rambut gelapnya, dia tersenyum lalu mengambil jemariku yang masih membelai kepalanya dan dia mengecupnya lembut.
"Sean, ajak ayahmu bicara, kalian sudah lama tidak bertemu" Melisa berujar pada Sean.
"Kami tidak sedekat itu untuk berbasa-basi nenek, kurasa tidak, terima kasih banyak" Sean menjawab itu tanpa minat, lalu kembali merengkuhku.
"Ini bukan tawaran!, lakukan saja apa yang kukatakan!" Melisa kembali berujar dengan angkuhnya. Sean tidak punya pilihan lain selain mengikuti apa yang diinginkan oleh neneknya
"Aku akan segera kembali" dia mengecup rambutku lalu bangkit dan menuju kearah ayahnya yang ada di balkon mansion. Aku hanya bisa melihat mereka dari jauh.
"Dan kau, ikutlah denganku" Aku beralih pada Melisa yang beranjak berdiri, aku mengikutinya berdiri lalu memeluk lengannya seperti yang dia isyaratkan padaku, aku melihat beberapa orang dari keluarga Blackstone menatap kedekatanku dengan Melisa sambil membelalakkan mata, kurasa itu masuk akal karena selama ini Melisa terkenal sangat dingin dan kejam, didunia bisnis maupun didunia pribadinya, bahkan keluarganya jarang melihatnya tersenyum.
Melisa membawaku ke dalam salah satu kamar, pasti kamar itu adalah kamarnya, karena terlihat beberapa foto miliknya tergantung didinding dan juga di meja. Melisa duduk di sebuah sofa berwarna krem, aku berdiri didepannya karena dia tidak mempersilahkanku duduk.
"Aku kemari untuk memperingatkanmu akan sesuatu, aku memberitahumu hal ini karena aku tahu kau adalah orang paling netral diantara semua anggota keluarga Blackstone yang gila ini, aku memberitahumu ini agar nantinya kau bisa mencegah hal-hal bodoh yang mungkin saja dilakukan pewarisku, kau mengerti?"
"Ya, aku mengerti"
"Aku tahu hal ini nantinya pasti akan terjadi, aku bahkan telah mempersiapkan semua yang dibutuhkan jika hal ini terjadi, aku telah mengantisipasi segala hal, tapi tetap saja seluruh tubuhku rasanya merinding dan lemas saat aku mendengar hal ini"
"Aku tidak mengerti" aku berujar karena aku benar-benar tidak mengerti apa yang Melisa bicarakan, apa yang telah dia antisipasi, pastilah hal ini adalah hal yang sangat serius karena aku tidak pernah melihat Melisa segelisah ini sebelumnya.
"Kelakuannya yang menjijikkan pasti akan menimbulkan hal ini, harusnya aku mencegahnya sebelumnya hal ini terjadi, aku telah melahirkan anak yang sangat tidak berguna" Melisa berbicara tentang Macon, astaga!, mungkinkah hal ini terjadi?, jika hal yang kupikirkan ini benar-benar telah terjadi mungkinkah keluarga ini akan lebih hancur lagi?, apakah mungkin jika seorang pewaris digantikan dengan pewaris lainnya?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Mine
Lãng mạn"Apa kau selalu seperti ini?, memerintah orang untuk melakukan apa yang kau mau?" lanjutku sambil menatapnya lekat-lekat. "Itu adalah cara yang ampuh, aku dibesarkan dengan cara itu, jadi jangan salahkan aku!" geramnya sambil mencengkeram setir mobi...