Chapter 26

66.2K 3.6K 107
                                    

Setelah aku mengatakan hal yang mengejutkan itu dia langsung menarikku menuju sebuah ruangan besar, aku berkeliling melihat-lihat ruangan itu sedangkan dia menatapku dengan pandangan penuh dengan kebencian dan juga kegusaran, bahkan aku melihat satu hal yang paling mustahil kulihat disana, aku melihat ada sedikit ketakutan disana, dimatanya. Aku bahkan tidak percaya seorang Gabriella Maxwell bisa menatapku dengan ketakutan dimatanya.

"Ruangan yang bagus, apa ini ruanganmu?" tanyaku sambil berbalik menatapnya, dia berjalan kearahku dengan tergesa lalu mencengkeram tanganku untuk menatapnya.

"Aku peringatkan padamu jangan sentuh aku!" aku mendesis padanya, tapi dia hanya menatapku dengan tatapan menantang, aku menghempaskan tangannya hingga tanganku terbebas dari tangannya, membuatnya sedikit terhuyung karenanya, dia juga tidak menyangka aku akan melakukan hal itu, ada sedikit rasa takut diwajahnya, tapi dia segera menutupinya dengan ekspresi angkuhnya itu, sungguh hal yang memuakkan bagiku.

"Sudah kubilang jangan menyentuhku!, aku tidak pernah main-main dengan kata-kataku!" tandasku padanya, dia melipat tangannya di bawah dadanya lalu kembali menatapku.

"Apa yang kau inginkan!" dia berseru padaku

"Aku bukan orang serakah sepertimu, jadi jangan samakan aku denganmu!" aku membalas perkataannya telak.

"Jangan munafik Ashley!, kau datang kesini pasti karena sesuatu,katakan padaku apa yang kau mau!" dia terlihat benar-benar tersiksa saat ini, aku puas hanya dengan melihatnya seperti itu.

"Ya, kau benar, aku memang menginginkan sesuatu"

"Katakan padaku apa itu!"

"Sebelum itu aku ingin bertanya padamu kenapa kau harus mengambil Liam?, untuk apa hal itu jika kau bisa mendapatkan anak dari suamimu saat ini" aku bertanya padanya dengan tenang, aku tidak mau terpicu oleh emosiku yang cepat-cepat ingin menuntaskan hal ini.

"Aku tidak bisa hamil anaknya, kami sudah mencoba berbagai pengobatan tapi tetap saja, kualitas spermanya sangat rendah, tidak ada yang tau semua itu kecuali kami, perusahaanku membutuhkan seorang pewaris cepat atau lambat, orang tuaku terus mendesakku untuk memberi keturunan, akhirnya kami memutuskan untuk mengambil bayi laki- laki dari sebuah gereja, kami menyuruh semua orang yang terlibat untuk tutup mulut, kami bahkan berpura-pura pergi ke inggris dengan alasan kehamilanku, padahal tidak pernah ada kehamilan" Gabriella menjelaskan.

"Kenapa Liam tidak menggunakan nama belakang ayahnya?"

"Dia akan mewarisi Maxwell Company, dia tidak membutuhkan nama belakang ayahnya, bahkan ayahnya bukan seorang pewaris dikeluarganya, hal itu tidak akan berguna untukku" dia berujar dengan arogansi yang sangat besar dimatanya.

"Kau menelantarkan anak kandungmu sendiri tapi malah memungut anak dari orang lain yang tidak jelas asal-usulnya, bukankah itu sangat luar biasa, keluargamu pasti akan sangat terkejut jika mendengar hal ini"

"Tutup mulutmu!" dia melangkah sambil mencengkeram bahuku dengan keras, aku langsung menampik tangannya yang menyentuhku sambil menatapnya dengan pandangan tajam.

"Ini bukan tempatmu untuk memerintahku!, jadi kusarankan kau yang harus menutup mulutmu dan menjaga kelakukanmu!, jika saja aku memberitahu keluarga Maxwell yang terhormat, akan kupastikan kau hancur berkeping-keping"

"Cepat katakan padaku berapa yang kau inginkan lalu pergi dari hadapanku!" dia kembali berujar sambil menahan emosinya, kurasa itu tidak terlalu berhasil karena dia benar-benar terlihat kehilangan kendali atas dirinya saat ini.

"Karena kau serakah jadi kau menyamakan sikapmu dengan orang lain, tidak semua orang sepertimu" aku berkata sambil menyeringai sinis padanya.

Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang