Dengan terburu - buru aku memakai converse abu - abu-ku setelah memakai cardigan putihku. Entah kenapa, akhir - akhir ini aku lebih senang menggunakan cardigan. Aku meraih ranselku lalu memasukkan botol minumku yang berisi air putih --aku selalu membawanya karena aku teringat bahwa Ibuku pernah mengatakan bahwa air putih sangat baik untuk kesehatan--, 3 bungkus besar keripik kentang, 2 batang cokelat, 1 bungkus besar biskuit dengan krim keju, serta beberapa bungkus permen karet rasa semangka.
Tak lupa aku memasukkan selimut, jaket, dan baju tidurku. Aku melirik Giya yang sedang bersandar di sandaran tempat tidurku. Tanpa berfikir panjang, aku langsung membawanya ke dalam dekapanku. Aku pun siap berangkat ke rumah Crystal. Untuk apa? Lihat saja nanti!
Aku segera turun tangga tanpa peduli keberadaan Jeanny dan Reyna di ruang tengah. Ketika sampai di bawah, aku melengos tanpa melirik mereka sedetik pun.
"Hei, Axelandra!" seru Reyna. "Mau kemana kau?"
"Bukan urusanmu!" sahutku.
"Kau mau pergi dari rumah ini?" tanya Reyna lalu ia tertawa. "Silahkan. Kalau perlu, selamanya. Dan aku akan merasa sangat bahagia."
Jeanny ikut tertawa.
Tanpa membalas perkataan Reyna, aku segera berjalan menuju pintu rumah.
"Tuhan akan membalasmu." ucapku.
Reyna hanya tersenyum licik. "Kau yang akan mendapat balasannya, little Rara."
* * *
"Terima kasih, Axelandra, kau sudah mau datang kemari lagi." ucap Tante Blue sambil menuangkan es buah ke dalam sebuah gelas.
"Sama - sama, Tante Blue." kataku. "Ini demi kesembuhan dan kesenangan Crystal."
Tante Blue tersenyum padaku. "Tapi, sebenarnya, Crystal perlu banyak istirahat. Tetapi, dia nakal dan selalu tidak mau berdiam diri di kamarnya."
"Ya, asal Crystal tidak bekerja yang berat - berat, Crystal tidak akan drop lagi, Tante." kataku.
Tante Blue mengangguk. "Kau benar. Oh ya, awalnya, Crystal mengajak pergi ke Dufan. Tetapi, tante takut dia kelelahan. Jadi, tante usulkan untuk mengadakan pesta barbeque kecil - kecilan."
Aku tersenyum mendengar perkataan Tante Blue. "Siapa saja yang akan datang, Tante?"
Tante Blue terkekeh pelan lalu menggelengkan kepalanya. "Crystal tak mau mendundang siapa pun kecuali kamu, Axelandra. Padahal, tante sudah mau mengundang teman - teman dekatnya semasa SMP dulu."
Aku hanya terkekeh.
"Tapi, tante sudah menghubungi sepupu - sepupu Crystal untuk datang meramaikan pesta barbeque ini." sambung Tante Blue.
"Wah, pasti akan seru, ya, Tante." sahutku sambil tersenyum lebar.
"Pasti!" balas Tante Blue. "Kau bisa berkenalan dan ikut bergabung dengan sepupu - sepupu Crystal. Tenang saja, kau tak perlu takut. Mereka mengasyikkan, kok."
Baru saja aku ingin berbicara, Crystal datang membawa semangkuk kecil es krim vanilla di tangannya. Tetapi, dari wajahnya, ia terlihat seperti sedang kesal.
"Kau kenapa, Sayang?" tanya Tante Blue, menyadari wajah muram anak semata wayangnya itu.
"Ada Ariana dan Stella di ruang tamu." jawab Crystal.
"Wah, mereka sudah datang!" seru Tante Blue. "Ayo, suruh mereka kesini untuk ikut membantu mempersiapkan apa yang kita perlukan, Crystal."
Crystal hanya diam lalu menyendokkan es krimnya ke dalam mulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Axelandra
Teen FictionAdakah yang tertarik untuk membaca kisah seorang gadis kecil bernama Axelandra? Tak usah panjang lebar lagi. Hmm, bagaimana kalau kalian langsung membacanya? Copyright © 2014 by syaapiraa