hai.
sorry tadi siang ketiduran hoho:3 malem ini mungkin bisa 2 chapter atau cuma 1 chapter gatau deh yaaa;'3
oke deh, happy reading.
p.s. : jangan sebel ya. jangan bosen ya gara gara Kee muncul terus. kalo munculin devan terus, nyesek lama lama tau gak. /plak/
oke. happy reading guyssss
sorry for typo(s)* * *
"Rey," panggilku.Reyna menoleh lalu melepas earphone-nya. "Ada apa?"
"Tali sepatumu." ucapku lalu menunjuk ke arah tali sepatu Reyna --yang lumayan panjang-- yang sedang tersangkut di pintu mobil. Beruntung, mobil belum berjalan. Karena memang Reyna baru saja menutup pintunya.
"Ups. Tuhan!" sahutnya lalu ia membuka kembali pintu mobil. "Thank you, Rara. Untung saja kau memberitahuku."
Aku menganggukkan kepalaku pelan lalu tersenyum tipis. "Ya. Sama - sama."
"Oh ya, Rey, kenapa hari ini kau mengizinkanku untuk menaiki mobil sampai ke sekolah?" tanyaku heran.
Ya. Kalian harus tahu tentang ini. Aku yang biasanya diturunkan di beberapa meter sebelum sekolah, kini boleh menaiki mobil bersama Reyna sampai ke dalam sekolah dan turun bersamanya. Bersama seorang Reyna Janetta. Ajaib, bukan? Mari katakan iya.
Reyna terkekeh pelan. "Sepintar - pitarnya bangkai ditutupi, lama - lama juga akan tercium baunya."
"Maksudmu?" tanyaku.
Reyna terkekeh lagi. "Sesuatu yang ditutup - tutupi, lama - lama juga akan ketahuan."
"Maksudnya? Sesuatu?" tanyaku lagi.
Jangan katakan bahwa otakku lemot. Aku hanya sedang menggali Reyna agar ia tidak berbicara sepotong - sepotong saja.
"Ya. Sesuatu. Tentang aku dan kau adalah saudara tiri. Lama - lama juga hal itu akan terungkap dan semuanya akan tahu tentang itu, Rara." jawab Reyna. Lalu ia ... uhm, percaya tidak percaya, ia merangkulku.
Aku berfikir, bahwa ia sudah benar - benar berubah ...
Semoga ...* * *
"Hello! Good morning, my sweetie butterfly!" seru si manusia aneh itu. Huh, bukan, dia bukan manusia.
"Nice to meet you again, sweetie butterfly." sambungnya.
Aku memutar bola mataku. "Sad to meet you again, fuckin annoying boy."
Keenand berjalan mendekatiku yang masih berada di depan pintu kelas.
"You're so cute, Axelandra." ucapnya kemudian.
Aku mencibir. "You're so stupid, fuckin annoweird boy."
"Annoweird?" tanya Keenand.
"Annoying dan weird." jawabku.
Keenand terkekeh. "Panggilan yang sangat sangat menggemaskan. I like it, sweetie butterfly."
Aku mencibir. "I don't care, fuckin annoweird boy."
Keenand maju beberapa langkah lalu menyentuh daguku. "Ternyata kau belum takluk juga padaku ..."
![](https://img.wattpad.com/cover/13322040-288-k402684.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Axelandra
Teen FictionAdakah yang tertarik untuk membaca kisah seorang gadis kecil bernama Axelandra? Tak usah panjang lebar lagi. Hmm, bagaimana kalau kalian langsung membacanya? Copyright © 2014 by syaapiraa