"Jadi, kau kemana saja selama dua minggu disana, sayang?" tanya Jeanny.
"Kemana - mana. Di sana sangat indah." jawab Ayah sambil tersenyum.
"Daddy menginap dimana?" tanya Reyna yang sedang memeluk lengan Ayah.
"Di hotel, Barbie." sahut Ayah sambil tersenyum. "Namanya Jubilee Hotel."
"Di sana ada apa saja, Ayah?" Akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya setelah Ayah tersenyum padaku.
"Ada macam - macam! Kau pasti belum pernah kesana! Kau sangat kampungan!" bisik Reyna. Reyna memang duduk disampingku.
"Pertama, Ayah ke Parliament House." kata Ayah.
"Disana ada apa, Daddy?" tanya Reyna.
"Jam Big Ben yang terkenal itu, masa kau tidak tahu, Barbie?" ucap Ayah sambil mengusap puncak kepala Reyna. "Disana ada Sungai Thames. Ada juga Westminster Bridge dan Westminster Tube Station. Daddy berfoto disana, loh. Nanti, sesampainya di rumah Ayah tunjukkan fotonya padamu, Barbie."
"Wah, aku tak sabar mau melihat foto - foto Daddy. Supir, tolong cepatkan laju mobil kita." celetuk Reyna.
"Darrel, apa kau berkunjung ke Madame Tussauds?" tanya Jeanny. Ayahku hanya mengangguk.
"Tempat apa itu, Daddy, Mommy?" tanya Reyna. Aku menoleh pada Ayah yang sepertinya ingin menjawab pertanyaan Reyna itu. harus kuakui aku juga penasaran tentang Madame Tussauds.
"Itu museum lilin terkenal di London." jawab Ayah. Aku menatap Ayah berharap Ayah ingin menjelaskan padaku lebih jelas lagi. Namun, Reyna melirikku sinis.
"Disana ada patung - patung dari lilin, ya, Daddy?" tanya Reyna sambil bergelayut manja di lengan Ayah sambil sesekali melirikku. Ia ingin mencoba membuatku cemburu.
"Benar sekali, Barbie. Kau sangat pintar." puji Daddy. Reyna tersenyum bangga. Tentu saja sambil melirikku dengan lirikan yang merendahkanku.
"Apakah Ayah berfoto dengan patung lilin Barrack Obama?" Aku memberanikan diri untuk menanyakan lagi.
"Bukan hanya berforo dengan patungnya. Tetapi Daddy pasti berfoto dengan Barrack Obama yang asli." ucap Reyna.
Ayah terkekeh. "Tidak mungkinlah, Barbie."
"Iya, Rara. Ayah berforo dengan patung lilin Barrack Obama." lanjut Ayah. "Selain itu, Ayah juga berfoto dengan patung lilin Britney Spears, Christina Aguilera, Jennifer Lopez, Victoria Beckham, dan David Beckham."
"Wah, Daddy, coba aku ikut ke London bersama Daddy!" seru Reyna. "Itu pasti sangat menyenangkan!"
"Kapan - kapan Daddy akan mengajak kalian semua berlibur ke London." kata Ayah. "Dan bukan hanya London, Daddy akan mengajak kalian keliling dunia."
"Kapan, Daddy?!" seru Reyna.
"Benarkah, Ayah?" tanyaku pelan.
Ayah hanya tertawa mendengar suara - suara kami yang sangat memenuhi mobil ini.
"Kau pasti tidak di ajak, Axelandra!" seru Reyna sambil menatapku tajam.
Aku hanya bisa meremas ujung bajuku dan berharap Ayah akan membelaku.
Sedetik...
Dua detik...
Tiga detik...
Empat de--
Bahkan mataku nyaris meneteskan air mata sebelum detik ke empat.
Dan Ayah belum juga membelak--
KAMU SEDANG MEMBACA
Axelandra
Teen FictionAdakah yang tertarik untuk membaca kisah seorang gadis kecil bernama Axelandra? Tak usah panjang lebar lagi. Hmm, bagaimana kalau kalian langsung membacanya? Copyright © 2014 by syaapiraa