Axelandra - 32

1.3K 58 22
                                    

HELLO ALL! PLAY THE MULTIMEDIA TO ENJOY THIS CHAPTER! 

p.s : sorry for late update):

* * *

"Jadi, ceritanya seperti itu?" tanya Crystal kemudian mengigit pepayanya.

Aku mengangguk dengan semangat. "Iya, Crys. Duh, itu adalah hal yang tak terduga!"

"Oh ya?" tanya Crystal.

Aku mengangguk lagi. "Iya, Crys! Aku tidak pernah menyangka akan terjadi hal yang seperti itu!"

Crystal hanya diam sambil terus menggigit dan mengunyah pepayanya.

Aku mendecak. "Sebenarnya kau mendengarkan aku atau tidak?"

Crystal menoleh lalu mengangguk. "Aku mendengarkanmu, Ra."

"Lalu, apa tanggapanmu?" tanyaku sebal.

Crystal tampak berfikir kemudian ia berkata, "bagus."

Aku mengernyitkan dahi. "Maksudmu?"

Tiba - tiba pepaya yang -sudah dikunyah halus-- ada di dalam mulut Crystal bermuncratan keluar dari mulutnya bersamaan dengan suara tawa Crystal yang menggelegar.

"Astaga, Crystal!" pekikku.

"HAHAHAHAHA. Oh, Tuhan, aku tak kuasa menahan tawaku!" seru Crystal heboh.

Aku mendecak. "Rok-ku kotor karena pepayamu, bodoh!"

"Aku tak peduli. HAHAHA." sahutnya. "Sekarang yang terpenting adalah ... menertawakanmu! HAHAHA."

Aku menatap Crystal aneh lalu berseru, "Apa maksudmu?!"

"Oh, tidak, aku hanya ikut bahagia atas perjodohan kalian!" sahut Crystal lalu ia menyalamiku sambil bersorak riang.

"Persetan dengan perjodohan itu. Yang terpenting sekarang adalah membersihkan rok-ku. Dan kau yang harus melakukan itu! Ikut aku!" seruku sambil menarik Crystal ke toilet.

* * *

"Hello, my sweetie butterfly!" sapa Keenand.

"Hello." jawabku seadanya.

"Kau terlihat cantik hari ini!" puji Keenand.

"Hanya terlihat, bukan?" sahutku, mengikuti kata - kata Liza kemarin.

"Oh, maksudku, kau cantik hari ini!" seru Keenand.

"Thanks."

Detik itu juga, Keenand menarik tangan sebelah kananku, lalu menaruh sebuah gumpalan kertas merah muda di atas telapak tanganku, kemudian ia mengepalkan tanganku.

Penasaran, aku membuka kertas itu perlahan. Dan saat itu, Keenand sudah keluar dari kelas.

Tunggu aku. Aku akan membuat ... uhm, tidak, aku tidak akan memberitahukan tentang ini padamu. Yang jelas, kau harus menungguku dan ... oh ya, siapkan mentalmu, agar kau tidak terkejut! I love you sweetie butterfly:*

 "Apa maksudnya?" gumamku.

Aku tak terlalu ingin tahu karena aku tidak penasaran sama sekali. Maka dari itu, aku kembali menggumpalkan kertas merah muda itu lalu membuangnya ke sembarang arah.

"Dasar manusia aneh!" seruku.

* * *

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AxelandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang