"Damn, Jeon Jungkook!" seru Eunbyul pelan sambil matanya menatap terpaku ke arah lapangan.
Taeri yag tak mengerti sekaligus penasaran, langsung menoleh ke arah sampingnya. Terkejut melihat Jungkook yang berkeringat habis bermain basket dan sekarang sedang mengganti pakaianya di pinggir lapangan. Seenaknya membuka baju di tengah lapangan untuk mengganti dengan hodie kesayangannya.
Masalahnya Jungkook tak langsung mengenakan hodienya. Dia terlebih dulu mengambilair mineral dalam botol dan membasahi kepalanya yang kepanasan sehabis bermain. Gadis-gadis yang sengaja menonton pertandingan karena adanya Jungkook dan Jimin sudah menjerit seperti kesetanan sekarang. Atau sebagiannya persis seperti Eunbyul yang membuka mulut terpana kehabisan kata.
Taeri juga sama-terpana. Tapi tak menngalami kedua reaksi itu. Entah kenapa dia merasa tak suka. Bola matanya memutar muak. "You must be kiddin me," gumam Taeri dengan sakarstik.
Eunbyul mengangguk masih dengan terpana. Matanya tak sedikitpun teralih. Tak berniat berpaling sama sekali. "Benarkah itu Jungkook yang sama dengan yang selama ini selalu mengikuti kita kemana-mana? Bukankah beberapa saat lalu dia masih anak kecil yang berada di dalam kelompok kita? Sejak kapan dia memiliki tubuh seindah itu?" Eunbyul mengoceh panjang lebar.
Sejujurnya, Taeri menyetujui semua ucapan Eunbyul. Damn he is fuckin hot!
"Lihat-dia memiliki eight pack! Bukan six pack! Ergh-aku ingin menjilatnya. Apa Subin sudah sering mencicipinya, menurutmu?" tanya Eunbyul di akhir kalimat sambil menoleh pada Taeri secara tiba-tiba.
Dia terkesiap. Menjadi canggung. Berusaha menutupinya seakan tak peduli. Mengedikan bahu dengan santai. "Aku tidak tahu. Lagipula itu bukan urusanku."
Kim Taeri pintar bersandiwara. Eunbyul menganggukan kepalanya. "Tentu saja, kau punya Taehyung. Siapa yang punya waktu memikirkan pria lain ketika memiliki Kim Taehyung? Atau Jungkook, atau Park Jimin, atau-"
"Kau berniat menyebutkan semua nama pria tampan di sekolah?" sarkas Taeri.
Eunbyul hanya membalas dengan cengiran lebar.
"Tapi-tidakkah kau tahu bahwa Jungkook have a crush on you? Tunggu, kau tidak mungkin tak tahu. Kau tahu segalanya. Lagipula itu terlihat sekali."
Taeri tersenyum angkuh. "Tentu saja tahu. Hal biasa."
Teriakan para gadis kembali terdengar kencang. Taeri langsung melirik memastikan. Jungkook sudah memakai hodienya tetapi tersenyum dengan sombong. Jelas terlihat begitu smug. Tapi malah terlihat karismanya. Jimin yang ada di sampingnya hanya tertawa saja melihat adik kecilnya sekarang sudah tahu cara menggoda wanita. Seingatnya, dulu Jungkook hanya pria tampan yang pemalu.
"Fuck." Gumam Taeri kesal melihat itu.
"Ada apa?" tanya Eunbyul.
Taeri buru-burumenggelengkan kepala. "A-aku baru ingat harus menemui Taehyung dulu. Ada urusan. Kau bisa pulang sendiri? Supirku ada di parkiran. Kau bisa pulang dengannya. Aku akan bersama Taehyung."
Eunbyul menganggukan kepala tanpa curiga sedikitpun. Segera pergi beranjak dari sana. Taeri tersenyum melambaikan tangannya. Memasang wajah semanis mungkin. Ketika telah memastikan Eunbyul benar-benar pergi, raut wajahnya langsung berubah. Melangkah dengan mengebu-ngebu ke pinggir lapangan tempat di mana Jungkook dan Jimin berada.
"Ikut aku!" ujar Taeri begitu saja ketika sampai di antara Jimin dan Jungkook. Menepuk dada Jungkook dengan kencang sehingga pria itu mengaduh. Lalu berhalau begitu saja tanpa mengatakan apapun.
Jimin dan Jungkook saling bertatapan bingung. Jimin mengedikan bahunya menandakan dia tak tahu apa-apa. Lalu membiarkan Jungkook pergi begitu saja setelah memiringkan kepalanya ke kanan menandakan kebingungan. Tapi Jimin memandang punggung Jungkook menjauh dan tersenyum sinis memperhatikan kedua orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRETS ✓
FanfictionBeberapa orang memiliki rahasia yang ingin selalu disimpan rapat-rapat. Sebuah kelam yang tak ingin siapapun tahu. Adapula kegembiraan dari suatu dosa. Begitu juga Jeon Jungkook dan ketujuh temannya. Namun kematian Lee Subin yang menggemparkan kota...