"Taehyung kita butuh bicara!" ujar Ciara saat jam makan siang. Berdiri di depan meja kantin di mana Taehyung sedang duduk khidmat dengan makanan yang baru dia bawa. Tidak biasanya Taehyung berada di sana, biasanya dia akan keluar mencari kafe terdekat. Ciara sendiri sampai kesulitan mencari. Untung saja Yumi memberi tahu bahwa pemuda berambut hijau yang kelewat hot itu ada di sana.
Taehyung mendongak dan menatap Ciara dengan datar. "Aku tidak bisa," jawab Taehyung singkat. Kelewat singkat malah. Orang-orang yang berada di kantin tentu sekarang sedang melihat mereka berdua. Sebelumnya memang kehadiran Taehyung sendiri sudah menjadi sorotan.
Seorang Kim Taehyung makan di kantin sekolah.
Sekarang ditambah Ciara ketua cheers yang super cantik itu.
Tak masalah, mereka suka kehadiran dua orang itu. Cuci mata melihat wanita cantik dan pria tampan.
"Ya Tuhan, Taehyung. Sebentar saja! Apa karena kau sedang makan? Baik, kalau begitu kita bicara di sini." ujar Ciara hendak duduk di bangku depan Taehyung, tetapi segera dihentikan.
"Tidak. Sekali tidak, tetap tidak. Aku memang tidak bisa dan tidak mau berbicara denganmu lagi." tegas Taehyung lebih jelas.
"Kenapa?" Kening Ciara berkerut bingung.
"Bukankah kau mendengar sendiri apa yang Taeri katakan tadi? Dia melarangku berhubungan denganmu."
Ciara rasanya kehabisan kata mendengar itu. Dia memandang Taehyung remeh—tidak percaya dengan apa yang dirinya dengar. "Seriously Kim Taehyung? Kau takut pada Taeri? Sejak kapan? Selama ini kita selalu berhubungan sekalipun kau tahu Taeri mengetahuinya?"
Taehyung memandang Ciara dengan tatapan iba yang membuat gadis itu tak nyaman. Merasa ada yang salah dengan percakapan ini. "Ku rasa kau salah paham, Ciara. Aku tidak takut dengan Taeri. Apa yang aku lakukan bukan atas dasar takut. Aku mencintainya. Bukankah kau tahu?"
"A-aku tidak mengerti. Lalu apa bedanya dengan selama ini?" Ciara mengedikan bahunya dan menggeleng bingung.
"Selama ini Taeri tidak pernah menghentikanku. Dia membiarkannya begitu saja terus-menerus. Sekarang berbeda. Dia memintaku berhenti. Dia menunjukan egonya dan posesifnya padaku. Aku selalu menunggu itu. Satu-satunya yang aku inginkan adalah hal itu. Aku ingin juga dicintai dan dikekang." Taehyung bahkan tersenyum di sela-sela ucapannya dengan mata berbinar yang menerawang. Ciara benci sekali melihat hal itu.
"Alasanku bersamamu adalah pengalihan sekaligus mendapatkan atensi sepenuhnya dari Taeri. Dan alasan aku menghentikan kita juga tentang Taeri. Bukankah kau tahu itu?"
Rasanya seperti dihempas jatuh ke dalam jurang. Ditimpa puluhan batu besar tetapi masih tetap dalam keadaan sadar di mana rasa sakit itu semakin menjadi-jadi. Yang paling menyedihkan karena dia tahu hal itu. Hanya saja selalu pura-pura tak tahu bahkan kepada dirinya sendiri.
"Hai Ciara? Wow, kau datang lagi? Tidakkah kau mengerti apa yang ku katakan tadi pagi?" ujar Taeri yang sudah membawa makanan dan duduk tepat di samping Taehyung. Sekarang Ciara mengerti mengapa Taehyung bisa makan di kantin, semua itu pasti karena Taeri.
Wanita licik di depannya sedang mengontrol semua hal di dalam genggaman. Sengaja makan di kantin untuk image yag lebih baik. Mencoba membaur sambil berjaga kalau ada hal yang berada di luar kontrol lagi. Selain itu dengan sengaja menunjukan bagaimana dia dan Taehyung adalah pasangan sempurna.
Semua yang berada di kantin seakan mendapatkan tontonan menarik. Membayangkan dua wanita cantik yang salig berhadapan. Ciara memang luar biasa, tapi Taehyung dan Taeri memang sudah ditakdirkan bersama. Seperti lukisan saat bersanding. Kelewat sempurna. Sulit menggantikan mereka. Semua tahu bagaimanapun Ciara hanya akan jadi pengalihan ataupun pengganti.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRETS ✓
Fiksi PenggemarBeberapa orang memiliki rahasia yang ingin selalu disimpan rapat-rapat. Sebuah kelam yang tak ingin siapapun tahu. Adapula kegembiraan dari suatu dosa. Begitu juga Jeon Jungkook dan ketujuh temannya. Namun kematian Lee Subin yang menggemparkan kota...