Diharapkan selama baca part ini, harus fokus dan mengingat - ingat kembali part - part sebelumnya. Soalnya ini alurnya mundur-maju. Jadi, harus fokus yah. Oh iya. Ini part terakhir! Terakhir gak ada extra extraan lagi. Kalo mau tungguin sequelnya. Itu kalo lo pada mau sih. Tapi, tergantung mood juga sih yahh...
Ehh jangan lupa vote nya dong terus comment seru gak sama extra part yang terakhir ini?????SELAMAT MEMBACA GUYS :)
Muaacchh 😙😙😙BIG LOVE FROM ME MY READERS
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Empat belas tahun yang lalu...
Di sebuah rumah megah, terlihat dua wanita paruh baya sedang menggendong cucu kembar mereka yabg hari ini tepat berusia satu tahun. Kedua keluarga berkumpul untuk merayakan ulang tahun cucu mereka. Mereka bahagia namun juga sebaliknya. Mengingat kedua cucu mereka sudah ditinggal pergi oleh sang ibu satu tahun lalu.
Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang menatap lekat ke arah mereka semua. Dari sini ia dapat melihat raut wajah mereka yang tersenyum namun menyimpan kesedihan dari mata mereka. Ia sangat merindukan mereka. Ingin memeluk dan berkumpul bersama mereka. Namun, ia tahu ini belum saatnya. Ia tidak ingin memberi kebahagiaan pada mereka yang hanya bertahan sementara. Ia harus bersabar sedikit lagi untuk itu. Meskipun, ia harus mengorbankan kehidupan dua bayi kecil yang tidak tahu apa - apa. Sampai cairan bening mengalir dari ujung matanya membasahi pipi mulusnya.
"Maaf, hiks hiks hiks"
"Aku merindukan kalian, hiks hiks hiks"
Setelah itu, ia melajukan mobilnya meninggalkan rumah itu. Saat sesak di dadanya kembali menyerang.
🌿🌿🌿
Lima tahun yang lalu...
Hari ini David akan mengajak kedua anaknya ke tempat istri tercintanya beristirahat dengan tenang tanpa sepengetahuan mereka. Tak lupa David membawa sebuket bunga Daisy untuk sang istri.
Baru setengah perjalanan, Valerie dan Sean mulai menyadari kemana arah mobil sang ayah melaju. Dengan cepat ia bertanya pada David untuk memastikan
"Apa kita akan mengunjungi Bunda, yah?" tanya gadis kecil yang duduk disamping kemudi.
"Iya, sayang. Kita akan mengunjungi Bunda. Sudah lama kita tidak mengunjunginya" jawab sang ayah sembari mengelus puncak kepala anak gadisnya.
"Kenapa Ayah tidak beri tahu? Padahal kan Val ingin memberi sesuatu untuk Bunda" ujar gadis itu pelan.
"Memangnya apa yang ingin kamu berikan?" tanya sang ayah lembut.
"Sesuatu. Rahasia. Ayah tidak boleh tahu" ketus gadis kecil itu sambil menjulurkan lidahnya.
"Kak Sean? Apa kau juga ingin memberikan sesuatu untuk Bunda?" tanya gadis kecil itu pada kakak laki - lakinya yang duduk di bangku penumpang.
"Tentu bahkan setiap harinya" jawab Sean membuat adiknya mengerutkan dahinya bingung.
"Setiap hari? Memangnya apa?" tanya gadis kecil itu lagi.
"Doa. Aku selalu mengirimkan doa untuk Bunda. Karena menurut aku hanya itu yang terbaik. Bukankah begitu Ayah?" Jelas Sean yang membuat sang ayah terharu mendengarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐔𝐑𝐕𝐈𝐕𝐄 (𝐄𝐍𝐃)
Teen Fiction#3 on remaja (041119) #1 on remaja (071119) #1 on cool (030220) Caitlin Emma Gibson. Gadis remaja cantik blasteran Amerika-Indo harus menerima kenyataan pahit sejak kejadian 11 tahun silam. Dia menutup dirinya kepada siapapun. Ditambah kebencian dar...