10

23 9 0
                                    

Risa masih setia menunggu Arga yang matanya masih tertutup
Dia tidak mungkin kembali dan meninggalkan Arga seperti orang yang tidak memiliki rasa terima kasih

sebenarnya,Risa bisa saja pergi layaknya orang tak peduli...setelah apa yang Arga lakukan untuk membantunya agar tidak terkena hukuman dari Pak Agung?Itu tidak mungkin

"Lo kalo mau balik ke kelas,balik aja..nggak usah nungguin gue,"ucap Arga dengan mata yang masih tertutup dan membuat lamunan Risa terbuyar

Risa hanya memutar bola matanya jengah
"nggak usah GR,gue nggak nungguin lo!gue cuma mau bantu orang yang udah ngebantuin gue",ujarnya

"Gue nggak perlu bantuan lo",ucap Arga

"Serah lo!",Risa berjalan menuju jendela kaca disebelah kiri ranjang yang sedang Arga tiduri

Dia menatap kearah lapangan basket,
Entah kenapa,tiba-tiba senyum indah terukir dari wajah manisnya
Mata indah Risa menatap seorang cowok yang sedang bermain basket bersama keenam temannya,
Tanpa dia sadari,Arga sedari tadi melihat Risa yang tersenyum-senyum sendiri

Entah apa yang Risa rasakan,hanya saja dia merasa ada yang aneh setiap kali dia bertemu dengan Kakak kelasnya yang genteng itu,
Senyum Risa seketika menghilang begitu matanya menangkap seorang siswi berjalan kearah Akbar dan memberikan sebotol minuman kepadanya
Risa merasa ada sesuatu didalam dirinya yang menolak suatu adegan didepannya

Arga yang melihat raut wajah Risa berubah, tersenyum miring,sebenarnya dia juga tahu kalau tadi Risa melihat kearah Akbar yang sedang bermain basket

"Khem..kayaknya ada yang patah hati,nih?",seru Arga

Risa merasa dirinya sedang disindir
"Gue nggak patah hati!",serunya

"Gue nggak bilang kalo lo yang sedang patah hati?kenapa lo jadi sensi?",

"Gue nggak sensi!",ucap Risa tak terima

"Lah..kenapa lo jadi kayak orang marah hah?gue tau lo daritadi liatin Akbar 'kan?",

"Gue nggak liatin dia!lagian gue juga nggak kenal cuma sebatas tau aja",

'Oh..cewek ini,pandai juga kalo adu mulut'batin Arga

"Oh,lo kira gue nggak tau kalo lo kemaren abis ngobrol panjang lebar sama dia di lapangan basket?",ujar Arga
Risa seketika bungkam,dia tidak bisa menampik kalau kemarin Arga juga ada disana

"Ihh!!lo tuh apaan sih!apa urusannya sama lo!",

"Ngomong aja lo suka sama dia?",tanya Arga yang bermaksud untuk membuat Risa mati kutu dihadapannya

"L-lo ngomong apa si?!nggak jelas banget!",

"oh..jadi masih mau ngelak juga?",

Risa merasa emosinya mulai naik ke ubun-ubun
"Denger ya!ini nggak ada hubungannya sama lo!.."tunjuknya pada Arga

"Jadi..lo nggak usah kepo sama urusan gue!",Risa pergi meninggalkan ruang UKS dengan wajah kesal dan marah,dan disana Arga yang sedang tertawa terbahak-bahak melihat wajah Risa

Saat tawanya pecah,tiba-tiba suara pintu terbuka kasar menghentikan tawanya  dan menampilkan Risa dengan wajah kesal
"gue mau ambil tas!",ujarnya lalu menyambar tas hijau miliknya yang berada diatas meja dan pergi begitu saja

Tawanya kembali pecah begitu Risa keluar dari tempat yang dia tempati,

"Hahahha..anjir,nih cewe kocak banget hahahhh..",

..

Risa benar-benar kesal dan marah pada Arga,bisa-bisanya dia menertawainya
ini benar-benar membuatnya kesal,dia berjalan cepat tanpa memperhatikan jalan dan tiba-tiba dia tidak sengaja menyenggol bahu seseorang

"Eh..sorry,sorry..gue nggak sengaja",ucapnya tanpa menatap orang dihadapannya

"Iya nggak papa",Risa mengenal suara orang itu,saat ia mendongak dan mendapati wajah Akbar didepannya
Bayangan saat dia melihat Akbar bersama cewek lain ditambah dia yang diejek oleh Arga membuatnya kesal

"Sorry gue nggak sengaja",ujar Risa ketus

Akbar yang bingung dengan sikap Risa padanya hendak mengejar namun, dia rasa mungkin Risa sedang ada masalah jadi,Akbar membiarkannya untuk sendiri dulu

Akbar berjalan ke ruang ganti,disana dia tidan sengaja bertemu dengan Daffa
Tak ingin berlama-lama disana dia segera pergi untuk berganti baju

Setelah selesai,dengan mata tajam yang masih setia menatapnya, Akbar hendak pergi dari ruangan yang menekam itu namun ucapan seseorang membuatnya berhenti melangkah

"Pecundang!lo mau kemana?pengecut yang tukang ngadu?",

Akbar mengepalkan tangannya berusaha tenang dan tidak terpancing dengan omongan Daffa
"lo ngomong sama gue?",tanya Akbar pada Daffa yang sedang menatapnya

"Emang disini yang pengecut,pecundang,tukang ngadu itu siapa lagi kalo bukan lo?",

Akbar merasa emosinya mulai naik,
Namun,senyum miring tiba-tiba tercetak diwajah tampannya

"Oh?lo kayaknya masih nggak bisa move on dari masa lalu lo itu?lo bilang gue pecundang,pengecut,tukang ngadu?lo nggak ngaca?!apa kaca dirumah lo pecah?!bukannya dulu yang ninggalin Mitha itu lo?bukannya yang dulu memulai perang itu lo?!yang dulu kabur saat lo nantangin gue itu lo?!yang...",ucapan Akbar terpotong karena sebuah bogeman mentah berhasil mendarat dipipinya

"Diem lo!!bukannya semua ini juga salah lo!!karena lo udah secara terang-terangan ngajak perang gue dengan nembak dia yang notabennya masih pacar gue!!",teriak Daffa emosi dengan nafas yang naik turun

Aksi tinju meninju tak bisa dihindari lagi,

..

Risa,Ana,Bella dan Zahra sedang istirahat dikantin
"eh..guys,besok kita jalan-jalan yuk!besok 'kan weekend gue bosen terus dirumah mending kita nongkrong di caffe atau mall?",ajak Bella

"Ayo..gue juga nih,lo berdua ikut nggak?",tanya Ana pada Risa dan Zahra

"Kayaknya gue nggak ikut deh..soalnya besok gue mau pergi sama nyokap ke rumah sodara",jawab Zahra

"Kalo lo Ris?ikut ya..ya ya ya,pleasee..kalo nggak ada lo nggak asik,ikut ya ikut..?",bujuk Bella

Risa tampak berfikir,
"Mm..kayaknya gue tanya dulu ke nyokap gue,"

"Lo nggak usah khawatir,ntar gue deh yang minta ijin sama tante Kania,pasti dibolehin..",ujar Ana

"Ya deh..ya deh,terserah lo aja",

Saat mereka sedang mengobrol,tanpa sengaja Risa mendengar dua orang siswi sedang berbicara

"Heh,Sas..lo tau nggak?tadi itu Akbar sama Daffa masuk ke ruang BK",

"Lo serius?dapet gosip dari mana lo?",

"ini bukan gosip..gue liat sendiri tadi",

"emang mereka ngributin apaan ?",

"Gue denger kata saksi mata terpercaya,mereka ngributin masalah mereka yang dulu,lo tau'kan?",

"Oh,masalah Akbar sama Daffa tentang Mitha",

"iya",

Risa merasa bingung dengan apa yang diucapkan kedua siswi tersebut

sebenarnya dia ingin bertanya,tetapi dia tidak ingin ikut campur dengan masalah itu dan memilih untuk melanjutkan obrolannya dengan teman-temannya

Bel masukpun berbunyi seluruh murid masuk ke kelas masing-masing untuk melanjutkan pelajarannya

...

Hai readers,gimana part ini?
Maaf kalau ada yang kurang ya,maklum masih abal-abal jadi perlu sarannya
jangan lupa buat vote+comment ya menghargai karya orang lain itu penting!

Happy reading

three minute/3/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang