Jangan jadiini dia percobaan kalau itu hanya akan menyakitinya
....
Waktu sudah menunjukan pukul 16:30 dan pekerjaan Risa baru saja selesai
Sebenarnya dia bisa pulang lebih awal,tapi karena tidak tega melihat Daffa dan Arga yang masih sibuk dengan pekerjaa mereka,akhirnya Risa membantuNamun,bukannya mereka semakin cepat bekerja
malahan mereka sempat hampir berantem karena berebut meminta didahulukanDan akhirnya membantu mereka dengan sabar,meskipun sempat kesal karena harus bolak-balik...tapi dia sekarang bisa bernafas lega karena semua pekerjaannya sudah selesai
Setelah menutup dan mengunci pintu perpustakaan,Risa tak melihat keberadaan para pembuat onar itu..
Tanpa pikir panjang dia segera melangkahkan kakinya menuju halte bus,
Dia menunggu dengan sabar,namun...semakin lama matahari mulai terbenam dia belum juga mendapati kendaraan roda empat itu menuju kearahnyaHingga dari kejauhan sebuah suara deru kendaraan membuatnya berdiri semangat,
Saat perlahan suara itu mulai terdengar keras,sebuah motor sport berhenti didepannyaSaat sang pengendara motor itu membuka helmnya,tampaklah wajah tampan milik Daffa dengan baju dan rambut yang berantakan
"Ayo naik",ucapnya
Risa menatap sekitar,tapi ak ada seorangpun yang ada disana selain dirinya
"lo ngomong sama gue?",tanyanya polosDaffa memutar bola matanya malas
"ya iya lah!siapa lagi yang disini kalo bukan lo","Nggak mau!gue mau nunghu bus aja",
"Lo yakin bus bakalan leawat jam segini?",
Risa melirik jam tangan miliknya,jarum jam menunjukan pukul 17:45
dengan ragu dia menjawab "y-ya iya lah...nanti juga ada yang lewat",Daffa menatap datar Risa,
"lo masih anak baru,gue yakin lo belum pernah denger cerita pembunuhan dideket sini,kata orang-orang...sebuah mayat perempuan tergeletak denganbadan yang nggak utuh didepan jalan itu...",ucap Daffa menakut-nakuti dan menunjuk kearah trotoar jalan yang ada tempat sampah dipinggirnya membuat bulu kuduk Risa berdiri
Namun,dia berusaha menyembunyikan ketakutannya itu"Gue denger juga...katanya arwah wanita itu sering muncul tanpa beberapa bagian tubuhnya..bah..",ucap Daffa terpotong karena dngan segera Risa sudah ada dibelakangnya dan duduk seperti orang ketakutan
Daffa tersenyum pernuh kemenangan,dia segera memasang helmnya dan terkekeh pelan melihat wajah RisaDaffa melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata,saat dia melewati polisi tidur dengan sengaja dia mengerem mendadak membuat Risa yang berada dibelakangnya tersungkur menabrak punggung Daffa dan dahinya terkena helm Daffa membuatnya meringi
"Awhh...",ringisnya
Daffa tersenyum dibalik helmnya dan melirik spionnya
"Aduh...sakit,Daf...lo bisa bawa motor nggak sih?!kepala gue sakit kepentok helm",
"Man gue tau didepan ada polisi lagi ngorok didepan",alibinya
Risa memanyunkan bibirnya membuat Daffa yang melirik ke spion menatap Risa dengan gemas
mereka sampai dihalaman rumah Risa,
dengan segera Risa turun dan mengucapkan terima kasih meskipun sebenarnya dia tidak ikhlas...
KAMU SEDANG MEMBACA
three minute/3/
Teen FictionDimana seorang gadis harus menentukan satu dari tiga pilihan yang ada antara keluarga, sahabat dan cinta Namun, dalam tiga menit ketiga pilihan itu menghancurkan hatinya seketika Xxx