Risa bangun pagi,mengingat bahwa hari ini dia akan bersekolah di sekolah barunya..
Dia sudah bersiap-siap membawa tas nya dan berjalan menuju meja makan,terlihat sekali kalau wajah Risa sekarang sedang tegang
Kania yang tau kalau raut wajah anaknya berbeda meskipun dia sudah berpisah lama dengan Risa,dia akan selalu tau kondisi anaknya itu
"Ris..kamu kenapa?"tanya ibunya
"Risa takut ma..kalau nanti Risa nggak ada temen disekolah baru Risa gimana?",
Mendengar ucapan Risa,Kania tersenyum lembut
"kakak kamu belum ngasih tau kamu?",Risa hanya menggeleng"sebenernya,Kamu itu satu sekolahan sama Zahra..",
Ucapan ibunya membuat Risa terkejut
"Zahra!Zahra Klarisa?Zahra temen Risa waktu kecil ma?!",tanyanya antusiasKania mengangguk sebagai jawaban,dengan girang Risa hendak pergi namun tiba-tiba
Dugh
Suara dentuman menggema di ruang makan,
"Ya ampun Risa..hati-hati,kamu bisa jatoh..",peringat ibunya"Yaelah ma,aku udah jatuh kali,aw...sakit banget",
tiba-tiba suara tawa menggema
"hahahhah..Risa,Risa,kamu itu,mana liat lukanya",ujar Riska mendekat begitu melihat luka Risa tawanya sekika meledak"Hahahha..aduh,aduh perut aku sakit",
"hahahhah..",
"Sstt udah kamu jangan ngetawain dia,bukannya kamu bantuin adek kamu ini malaha ketawa..",ucap Kania
Risa diobati oleh ibunya,kemudian dia berpamitan padanya dan pergi berangkat sekolah bersama Riska
...
Mobil Avansa silver memasuki area parkir sebuah sekolah,
"Aku berangkat dulu ya Ka","Iya,kamu belajar yang bener ya,nanti kalo udah pulang,telepon kakak ya,nanti kakak jemput",
"iya kak,kakak hati-hati di jalan",
Risa memasuki area sekolah,dia melihat ke sekelilingnya
ia ingin bertanya pada murid disana tapi semuanya nampak sibuk jadi dia mengurungkan niatnya dan memilih untuk berjalan sendiri menyusuri koridor,Dia melihat seorang laki-laki berjalanan berlawanan arah dengannya yang menggunakan baju basket dengan keringat yang membasahi wajahnya membuatnya tampak sangat cool,
merasa pikirannya kacau, Risa segera menepis jauh-jauh pikiran ituDengan sedikit canggung,dia berjalan mendekati cowok itu
"Permisi.."
Namun tidak ada jawaban,merasa tidak direspon dia mengulanginya lagi
"Permisi...",
cowok itu berhenti dan menatapnya
"lo ngomong sama gue?",tanyanya'Ya iya lah..masa gue ngomong sama kucing peliharaan lo sih?',batin Risa kesal namun,dengan menahan kekesalannya ia berusaha ramah karena dia masih murid baru,dan dia tidak ingin namanya sebagai murid baru tercemar disini
"Iya,maaf..saya mau ta..",ucap Risa terpotong karena ucapan seseorang dari belakangnya
Ia mengikuti arah pandang cowok,didepannya"Eh,Daff lo udah ditungguin di lapangan tuh sama anak-anak",ucap seorang cowok yang menggunakan kaos basket yang sama dengan cowok didepannya
"Eh..",tanpa pamit cowok itu pergi berlalu sebelum Risa bertanya
Mau tidak mau dia harus berjalan mencari kantor TU sendiri,
KAMU SEDANG MEMBACA
three minute/3/
Teen FictionDimana seorang gadis harus menentukan satu dari tiga pilihan yang ada antara keluarga, sahabat dan cinta Namun, dalam tiga menit ketiga pilihan itu menghancurkan hatinya seketika Xxx