26

3 4 1
                                    

Akbar berjalan menuju kearah Risa yang masih terbengong melihatnya,

Akbar melambai-lambaikan tangannya didepan Risa, membuatnya kembali sadar ke alam nyata

Pipi Risa merah menahan malu, karena tertangkap basah sedang menatap Akbar tanpa berkedip

"Ayo Ris, diminum dulu... ",

" Eh? I-iya kak", jawabnya gugup

Risa merasa kaku, seperti ada mata yang terus mengawasi gerak-geriknya, diliriknya Akbar yang ada disebelahnya. Dan benar saja, Akbar kini sedang menatapnya

.

Tawa terdengar disebuah ruang bernuansa hijau dengan mainan yang berceceran dimana-mana

"Hahhahha... Kak Akbar, geli k-kak hahahha... ", tawa Yuna pecah ketika Akbar menggelitikinya

Risa membantu Yuna yang sedang digelitiki Akbar dengan membalas menggelitiki Akbar

Akbar malah gantian menggelitiki Risa sampai terpingkal-pingkal
" Hahha.. Kak, Am hahaha... Ampun kak, ge hahaha li... ",

" Nggak! ", seru Akbar tak ingin berhenti, Yuna pun membantu Risa dengan berusaha mendorong Akbar, namun apa daya Yuna yang tenaganya tak sekuat Thor

Hingga suara bel yang berbunyi menghentikan aktivitas mereka
" Yuna, papa kamu pulang!! ", teriak Mala dari dapur

Yuna pun berlari girang menuju ruang depan " Yeay!! Papa pulang!! ", teriaknya

Akbar membantu Risa berdiri " Ayo Ris, gue kenalin sama bokap gue", ajak Akbar. Risa pun membuntuti Akbar sampai ruang depan

Dia melihat sesosok laki-laki paruh baya memunggunginya, postur tubuhnya terasa tak asing dipenglihatan Risa, dari arah dapur Mala muncul tiba-tiba..

"Hai pah, udah pulang... ", ucapnya menghampiri sang suami

" Iya, gimana kabar rumah? ",

Deg.

Tiba-tiba jantung Risa seakan berhenti mendadak, suara berat dan serak mengingatkannya pada seseorang

" Hai pah, "sapa Akbar

Laki-laki itu berbalik, dan...

Bagaikan disambar petir, jantung risa seakan melompat begitu melihat wajah yang tak asing baginya

" Oh ya pah.. Kenalin, ini Risa temen sekolah Akbar",

Saat mata coklat itu menatap Risa, terlihat raut terkejut diwajah keriputnya..

Hening.

Risa hanya menatap kosong kearah laki-laki didepannya, hingga tak terasa air matanya mengalir

Tanpa sadar sebuah kata yang sudah lama tak terucap darinya keluar begitu saja

"Ayah... ",

Hanya itu yang terucap dari mulut manisnya, seketika suasana menjadi hening dan tegang, Akbar dan Mala pun sama terkejutnya

Mereka berdua bingung dengan apa yang terjadi di depannya,

" Pah, kenapa kak Risa manggil papah ayah? ", tanya Yuna polos memecahkan keheningan

" Sayang, sekarang Yuna pergi ke kamar dulu ya, sayang.. Nanti papah nyusul", ucap Reza, pada putrinya itu
Yuna hanya mengangguk dan segera beranjak menuju kamarnya

Risa masih berusaha agar tidak terisak, namun usahanya sia-sia.Akbar yang melihat Risa tiba-tiba menangis bingung dan panik

"Risa lo kenapa?! ", tanya Akbar khawatir

Namun, bukannya mereda.. Tangis Risa semakin pecah. Mengetahui kenyataan yang sangat pahit ini

Tubuh Risa gemetar, dengan suaranya yang mulai hilang dia berusaha meraih sang ayah yang masih terdiam

Risa hanya menangis tersedu-sedu, tubuhnya terasa kaku,mulutnya terasa sangat rapat dan peluhnya terus menetes

"Risa... ", lirih Reza

Tak ingin berlama-lama disana, Risa memutuskan untuk keluar dari kediaman Akbar dengan menangis, Akbar mengejar sambil terus meneriakan namanya

Tapi seakan tuli, dia tidak memperdulikanya. Dia terus melangkahkan kakinya, sampai sebuah tangan mencegatnya, membuatnya terpaksa berhenti

Dengan memasang wajah datar, dia menghadap kearah orang yang menghentikannya

" Ris, lo kenapa?... Kenapa lo pergi gitu aja?! Sama nangis lagi?! Lo kenapa? Lo bikin gue khawatir", seru Akbar

"Maaf kak, gue harus pulang sekarang", ucapnya datar

" Nggak sebelum lo jelasin dulu... Lo itu kenapa? ",

" Lepasin gue sekarang kak, kalo nggak gue bakalan teriak! ",

" Tapi ris... ", belum sempat Akbar berucap,tiba-tiba saja Risa berteriak

" Tolong!!! Tolong!! ", teriaknya

Beberapa orang datang menghampiri Risa dan Akbar, Akbar dicekal oleh orang tersebut

" Maafin gue kak", batin Risa yang pergi menjauh meninggalkan Akbar

Risa berjalan menuju halte dengan langkah gontai, semakin mengingat kejadian dirumah Akbar semakin Risa menangis..

Ingin rasanya dia berteriak, tetapi suaranya seakan habis
Ingin rasanya dia tenggelam ke bumi, tetapi bumi seakan menjadi sesak untuknya
Ingin rasanya dia berlari menjauh dari kenyataan, tetapi seakan kenyataan itu semakin mendekat padanya

Entah apa yang harus Risa lakukan sekarang,
Di satu sisi Risa menyukai Akbar, tetapi disisi lain..

Ah,  memikirkannya saja membuatnya lelah

Risa duduk dibangku yang ada di halte, tatapannya kosong
Bahkan dia tidak merasa kalau, sebuah sepeda motor mendekat kearahnya

Sesampainya didepan Risa, pengendara motor itu menghentikan laju motornya

Saat kaca helmnya terbuka, tampaklah wajah tampan seorang cowok yang sedang menatap kearah Risa bingung,

Risa masih menatap kosong kearah jalan, hingga sebuah kaki menghalangi pandangannya, Risa mendongak

Hening,
Matanya menangkap wajah yang tak asing

"Lo kenapa? ", suara bass mengisi keheningan diantara mereka

Tanpa aba-aba, Risa memeluk sosok didepannya dan menangis sekeras-kerasnya

Daffa terkejut sekaligus bingung dengan cewek didepannya,

" Nih cewek kenapa? "

...

Hai Hai Hai...
Mana suaranya #kakelsquad

Maaf ya, kalo author updatenya lama..
Soalnya lagi sibuk banget
Gimana part ini? Pendek ya?

Maaf ya🙏

Happy reading

three minute/3/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang