-3-

261 46 111
                                    

Segalanya berawal dari sini, dari sebuah pertemuan singkat antara aku dan kamu yang akan menjadi kita

*****


Sesuai dengan perkataan Bu Raina, setelah istirahat pertama akan ada penataaan meja duduk. Sebenarnya semua siswa tidak suka akan hal ini. Namun wali kelas selalu benar, inilah prinsipnya.

Bu Raina mengatur setiap deret ada empat meja. Dan disana ada delapan kursi dengan enam perempuan dan dua laki-laki. Itu semua dengan alasan biar gak rame kalo lagi pelajaran. Memang benar sih, apalagi para cewek geng gosipnya Rei.

ɤ Magic of Love ɤ

“Alzetta duduk sama Naufal di depan sendiri. Karena kalian udah milih bangku pojok-pojok, ibu yakin kalian pemalas,” Ujar Bu Raina sambil menunjuk bangku pertama.

Hah, gue duduk di depan. Mimpi apaan gue. Gak bisa tidur dong kalau duduk di depan. Batin Al.

Jodoh kali ya gue sama Al itu, baru aja gue bayangin. Eh, malah sebangku. Kesempatan nih. Batin seorang siswa yang diketahui bernama Naufal Aliandra itu.

“Cepetan!! Kok malah ngelamun sendiri-sendiri sih kalian. Belum juga pelajaran udah ngalamun, apalagi kalo udah pelajaran pasti kalian ndlosor*,” teriak Bu Raina yang mampu membangunkan dua sejoli yang sedang melamun.

“Iya bu,” jawab Al dan Naufal serentak.

Mereka berduapun pasrah dan duduk ditempat yang sudah Bu Raina tentukan. Al sebenarnya sangat tidak ingin duduk di sana, namun apa daya. Berbeda dengan Naufal yang memang menginginkan duduk sebangku dan Al.

Al dan Reina akhirnya terpisah. Namun, tidak jauh terpisahnya. Reina sebangku dengan si Rio. Letaknya di sebelah kanan bangku Al.

“Eh, kalian cocok lohh. Sama-sama pendiem. Eh gak diem sih, es kutub aja." celotehan Reina sambil tekekeh keras. Untung Bu Raina sudah meninggalkan ruangan kelas.

“Apaan sih loe, diem aja. Urusin tuh pasangan loe! Loe sukakan bisa sebangku sama dia." Ya, Reina terkena serangan Al juga.

“Seneng banget lah, loe gimana?”

“Ogah banget!”

“Kenapa sih kok ribut? Udah ayo pulang aja. Al loe naik bus lagi?” leraian Rio

“Hah, si Al naik bus lagi? Yaelah horang kaya naik bus mana tahan dia?” ejek Reina

“Gue dijemput bokap loe duluan aja. Gue harus ngasih pelajaran buat tuh anak,” jawabku seraya menunjuk seorang Reina.

“Rei, loe mau ngancurin reputasi gue di depan Rio? Gitu? Loe suka ke dia? Mau nikung mbak bro! Masih banyak tuh cowok.” Emosi Al menggebu-gebu.

Rasain loe Rei, kena loe sama emosi gue. Hehehe. Batin Al sambil tersenyum sinis.

“Hah, ya nggaklah Al. Gue Cuma bercanda doang, lo mah emosian,” jawab Rei sebahagianya.

“Emang lo kira gue serius? Ya nggak juga Reina. Masak iya persahabatan kita harus selesai hanya karena masalah cowok,” jawabku diikuti oleh tawa dari Reina.

ɤ Magic of Love ɤ

Di sisi lain, di sebuah rumah yang sangat besar nan megah. Seorang lelaki paruh baya sedang bercakap-cakap dengan anaknya.

“Pokoknya kamu harus bisa pacaran sama anaknya Azzam. Dia itu kaya dan anak perempuannya adalah pewaris tunggal perusahaannya,” ucap lelaki tersebut.

Azzam, seperti nama belakangnya Al. Apa bener ya? Gumam anaknya dalam hati.

“Papa gak butuh alasan, Papa butuh bukti,” sela lelaki paruh baya tersebut.

“Tapi Pa, kalau Rio gak cinta gimana? Rio juga gak tau siapa anak Om Azzam itu!” timpal Rio.

“Ya kamu cari, kalian itu se-SMA. Sebenarnya, tujuan papa ngajak kamu ke Jakarta dan nyekolahin kamu di sekolah mahal itu adalah untuk narik hati anaknya Azzam. Itu juga untuk masa depan kamu, Rio. Kamu bisa menjadi pewaris tunggal perusahaan Azzam. Kamu tahukan, seberapa besar perusahaan Azzam?” tanya Rendy, Papanya Rio.

Al, maafin aku. Aku harus nglakuin ini demi keluarga dan masa depanku. Maaf. Rio bermonolog dalam hati.

Sebenarnya, Rendy dan Azzam adalah rekan kerja. Mereka terikat karena adanya kerjasama antara perusahaan Rendy dan Azzam. Namun, perusahaan Rendy harus kandas di tengah jalan. Perusahaannya harus gulung tikar karena banyak pegawai yang korupsi.

Untuk itu, Rendy memutuskan untuk pindah ke Jakarta. Dia juga memasukkan Rio pada sekolah yang sama dengan anak Azzam, Al. Itu semua hanya untuk memudahkan Rio memeras harta keluarga Azzam. Dan juga agar perusahaan Azzam yang sangat besar menjadi milik Rio.

ɤ Magic of Love ɤ

Di tempat lain, seorang remaja perempuan sedang sibuk dengan handphonenya. Ternyata dia sedang men-search beberapa pertanyaan di google.

Al sedang mencari apa penyebab ia mimisan dalam dua hari terakhir ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Al sedang mencari apa penyebab ia mimisan dalam dua hari terakhir ini. Ia membaca semua blog yang tersedia. Ada blog yang mengatakan bahwa mimisan adalah penyakit turunan, karena kelelahan, suhu badan meningkat, dan yang paling menakutkan adalah kanker.

“Fix, aku hanya kecapekan. Dua hari yang lalukan aku baru datang dari London, pasti aku kecapekan liburan di London. Lalu besoknya aku ikut ayah ke kantor, dan hari ini aku udah masuk sekolah. Fix aku kelelahan,” kata Al sambil bermonolog.

Lelah menjalankan aktivitasnya seharian ini. Al langsung menyerbu kasur queen size nya dan memeluk guling kesayangannya.

“It's my heaven in the world,” teriaknya.

****
*Ndlosor : tidur di atas meja beralaskan tangan, buku, dll.

Alhamdulillah hari ini bisa update.
Makasih ya buat yang udah vote sama comment di part 1 dan 2. Semoga kalian gak bosen  dengan first story aku yaa.

Terima kasih juga yang udah benerin kesalahan tanda baca dan lain-lain. Terima kasih juga buat temenku yang udah sumbangin namanya, hehehe.

Terus ikutin kisah Al yaa. Jangan lupa vote dan comment sebanyak-banyaknya agar author semangat ngarangnya.

Oh iya, jangan lupa baca Al Qur'an ya, masak baca cerita doang. Gak berkah Ramadhan nyaa nanti. Di bulan Ramadhan lebih banyak berkah dan pahalanya..

Wassalamu'alaikum

Magic of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang