~ Jahil, sebuah rasa bisa tumbuh mulai dari sana. Karena si dia yang tak mampu menggambarkan rasanya secara konkret. Hanya melalui tindakan jahil yang bisa membuat senyumnya tercipta. ~
Naufal
*****
Dunia tanpa matahari, tak akan ada kehidupan. Begitupun kehidupan tanpa cinta. Cinta itu segalanya buat hidup. Tanpa cinta kita gak bisa hidup. Di dunia kita diciptakan sebagai makhluk sosial.
Namun, di sini cinta memiliki banyak sisi. Cinta seorang ibu dan ayah bagi anaknya. Cinta seorang teman kepada temannya. Cinta seorang makhluk terhadap makhluk lain. Dan terakhir, cinta seorang kapten untuk Al.
Terima kasih karena kau selalu ada untukku, kapten hatiku. Gumam Al dalam hati.
"Hey, lo sejak habis jadian sama Rio melamun terus Al. Lo sedih? Apa ada masalah?" tanya sosok manusia yang duduk di sebelah Al.
"Gak papa kok fal, gue mikir aja dunia ini sempit," jawab Al.
"Bodo banget lo yaa. Gak pernah ikut pelajaran IPA SMP ya lo. Gak pernah diajarin berapa luas bumi? Lo diragukan deh kalo lulus SMP. Nyogok kali lo?" tanya Naufal sambil mencubit pipi gembul Al.
"Lo nyebelin banget ya fal. Awas kalo lo ngasih kode-kode nggak jelas waktu ulangan matematika nanti. Awas lo yaaa. Hoyy, inget ancamanku!" Al tidak mau kalah. Naufal ngeselin Al, Al ngeselin ke Naufal.
"Al, kamu mau ke kantin. Yuk bareng?" tanya sosok kapten hati Al sambil menepuk pundak kanan Al.
"Oh, aku nitip sama kamu boleh? Males ke kantin." jawab Al sambil mengeluarkan jurus puppy eyes. Ekspresi wajah yang mendukung, Rio tak bisa menolak Al.
"Emm, cie yang udah aku kamuan." sela Naufal dalam pembicaraan Al dengan sang kapten.
"Apaan sih lo, hidup lo itu unfaedah banget yah. Ngeselin orang doang bisanya." jawab Al sambil mencubit telinganya sampai memerah.
"Gimana Al, jadi nggak nitipnya? Keburu masuk nih," cibir Rio.
"Jadi dong. Aku nitip sandwich dua, kebabnya Mbak Iwa satu, susu coklat satu, snack pokoknya lima ribu, dan lemontea. Oke?" Al mengabsen semua pesananku pada Rio.
"Itu perut apa keranjang sih. Banyak banget makannya?" sekali lagi, Naufal mencoba mengukir kata menyebalkan dalam otak sosok Alazetta.
"Diem lo ya. Sekali lagi lo ngeselin gue, gue sumpel mulut lo pakek kaos kaki gue yang udah seminggu gak dicuci!" Al mengancam Naufal dengan nada sedikit meninggi.
Si Naufal ngapa sih, godain cewek gue mulu. Untung gue udah ada perjanjian sama tuh anak. Kalo gak gue tenggelamin bareng kapal-kapal ilegal yang ditenggelamkan sama Bu Susi. Gumam Rio dalam hati.
"Ck. Gue kira lo cewek yang suka kebersihan. Eh taunya kaos kaki satu minggu gak dicuci." jawab Naufal enteng sambil berjalan menjauhi Al dan Rio.
"Maaf ya Rio, tuh anak emang nyebelin banget. Oh iya kamu masih ingatkan pesenan akunya?" tanya Al pada Rio.
"Ingat dong nyonya kapten. Oh iya, aku ingetin kamu ya. Jangan deket-deket sama tuh si Naufal. Kayaknya dia suka kamu," jawab Rio.
"Cemburu ya bang, hehehe. Aku cuma sahabat aja sama dia. Kan gue, Naufal, sama Reina."
"Aku cowok Al, aku bisa lihat cara dia natap kamu itu beda. Kayak gimana ya, gak bisa didefinisikan. Hanya para kaum Adam yang mengertinya. Kamu kan tahu aku sayang kamu?"
"Gitu ya, yaudah bang. Sana udah berangkat belikan nyonya jajan. Ini cacing di perut nyonya udah kelaperan." Jawab Al sambil mendorong tubuh Rio menjauh.
Ya, sejak saat adegan di lapangan basket itu. Al dan Rio sepakat menggunakan kata 'Aku dan Kamu' biar serasa pacaran beneran. Dan juga panggilan luar biasa 'Kapten dan Nyonya Kapten'
Al bahagia, namun Al gak tau apa yang akan terjadi nanti. Sekarang, mereka hanya seorang remaja yang masih labil emosinya. Manusia hanya bisa merencanakan, namun di tangan Tuhan semua ketetapan.
Kita tidak bisa menggambar takdir kita sendiri. Karena, Tuhan Maha Penyayang. Bayangkan saja, apabila semua manusia dibolehkan menggambar takdir kan sendiri. Semua pasti menulis kebaikan-kebaikan di dalamnya. Tanpa sebuah kesusahan.
Manusia itu serakah. Jika ia diberikan kebahagiaan saja, bagaimana dia bisa bersyukur?
ɤ Magic of Love ɤ
"Nyonya kapten, ini pesanannya." Rio datang dengan membawa pesanan sang Nyonya.
"Kok ada tissue sih? Kan aku gak pesan?"
"Biar kalau makan kebab,terus kamu belepotan. Aku bisa bersihinnya." jawab Rio sambil menyisihkan beberapa anak rambut yang berserakan.
Blush
Kenapa pipi ini tidak bersahabat? Rasanya darahku mendidih sekarang. Banyak kupu-kupu berterbangan di perut rata ini. Monolog Al dalam hati.
Apakah ini kelemahan para cewek? Kenapa selalu merasa seperti ini bila seorang cowok berusaha menggoda?
Mungkin ini sudah takdir seorang cewek.
"Oh, makasih kapten hati." jawab Al dengan gugup.
Sama-sama putri uang, gumam Rio dalam hati.
*****
Assalamualaikum
Halo para readers tersayang. Maaf ya kalo lambat updatenya.
Kepoin terus kisah Al yang penuh lika liku yaa
Udahan ya gini aja, udah malem.
Wassamualaikum

KAMU SEDANG MEMBACA
Magic of Love
Teen FictionCinta itu bagaikan mantra. Mantra yang mampu mengubah segalanya. Hati, sikap, pemikiran, serta emosi seseorang. Cinta itu mampu mengubah hidup. Entah baik ataupun buruk. Karena cinta itu mampu mengendalikan hati serta motorik. Cinta tak bisa dicampu...