12.] Error 404: Feelings of Regret

407 63 11
                                    

Terima kasih pada siapapun yang membalas surat absurd milkku. Aku tidak tahu kamu siapa, tapi kata-katamu mulai menyadarkanku. Aku harap kami bisa bertatap muka secara langsung agar aku mudah berbicara denganmu.

Nb. Kalau mau balas lagi selipin saja di buku yang ini, tidak perlu di kasih ke Bu Sari.

Aku menulis balasan untuk surat yang telah dikirimkan padaku di lab biologi. Aku menimang-nimang apakah aku harus ke perpustakaan sekarang atau tidak soalnya kalau setelah latihan soal akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar, kemungkinan terbesarnya adalah perpustakaan sudah tutup. Aku melihat jam di dinding. Dari lab biologi sampai perpustakaan nggak nyampe sejam kok. Telat sesekali nggak apa-apa kali, ya.

Aku menepuk bahu seoarang kakak kelas yang aku tanyai sebelumnya. "Maaf kak, kalau misalnya diabsen, bilang ke Bu Iko kalau saya mau ke perpustakaan sebentar."

Kakak kelas itu mengangguk membuat rambutnya bergerak-gerak.

Aku berterima kasih lalu berlari-lari kecil menuju perpustakaan. Aku membuka pintu perpustakaan dan berjalan ku sudut ruangan. Aku melihat rak-rak buku ensklopedia yang tebal bukunya bisa buat nimpukin maling, lalu aku menyelipkan surat balasan dariku ke sana. Setelah surat itu aku selipkan, aku mencari Bu Sari.

"Bu, maaf, tadi ada yang ngasih surat ke saya. Tolong bilangin ke orangnya kalau yang dibutukan itu buku Ensklopedia Nasional Indonesia jilid ke-5. Terima kasih, Bu." Aku menyalimi tangan Bu Sari dan bergegas menuju lab biologi.

Bu sari ingin berbicara sesuatu. Aku menunggunya berbicara. Seperinya Bu Sari mengurungkan niatnya. dan kata-kata yang diucapkannya adalah, "Iya, kalau ketemu saya bilangin."

"Sekali lagi, terima kasih, Bu." Aku menutup pintu perpustakaan dan menuju lab biologi.

====

"Permisi, Bu, maaf saya telat habis dari perpustakaan." Aku mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk ke ruangan dan bergegas menyalimi Bu Iko.

Bu Iko hanya mengangguk dan membiarkanku duduk.

Latihan seperti biasa yaitu mengisi soal-soal olimpiade biologi.

Aku mengerjakannya dengan serius karena aku sudah memutuskan untuk mengikuti olimpiade biologi juga sembari meyakinkan Mama untuk mengizinkanku LCC. Walaupun begitu, aku harus serius dengan olimpiade biologi agar Mama bisa melihat kesungguhanku.

Setelah selesai mengerjakan latihan soal, lalu dikoreksi dan di-riview apa saja kesalahannya. Sebelum pulang, tidak biasanya Bu Iko menyuruh anak-anak untuk tetap duduk di kursinya masing-masing.

"Anak-anak Ibu ingin kalian membeli buku olimpaide yang judulnya yaitu Menguasai Soal OSN Biologi SMA/Ma keluaran penerbit Kotipe-ex. Kalau soal sampul bukunya ntar Ibu kirimkan ke grup WA ya." Bu Iko berbicara di hadapan anak-anak olimpiade.

"Kenapa Ibu meminta kalian membeli buku itu? Karena buku itu bagus sekali untuk latihan kalian. Ada beberapa soal OSN yang tipenya mirip sama yang di buku tadi. Ya, walaupun kita masih menempuh awal perjalanan,  yaitu OSK tetapi tidak ada salahnya, 'kan? Mencoba soal untuk yang tingkat nasional," jelasnya panjang lebar.

Bu Iko membereskan kertas-kertas yang ada di mejanya. "Sudah cukup informasi yang Ibu sampaikan. Kalian sudah boleh pulang."

Satu per satu anak yang ada di dalam kelas ke luar. Aku memilih ke luar paling akhir karena pasti akan ditanya-tanyai oleh Bu Iko. Kalau seandainya aku ke luar paling awal pasti orang yang di belakang akan capek karena menunggu aku mengobrol dengan Bu Iko. Aku tidak ingin menyusahkan orang lain.

Error 404: Feelings Not FoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang