14.] Error 404: The Girl's Memory and Her Secret Unidentified

406 60 16
                                    

"Kamu kenapa?" tanya perawat UKS ketika melihatku yang sedang dibopong oleh Askal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu kenapa?" tanya perawat UKS ketika melihatku yang sedang dibopong oleh Askal. Perawat itu ikut membantu Askal membobongku. Mereka membantu menidurkan diri.

"Kamu kenapa?" tanya perawat itu.

"Cuma pusing kok," jawabku bohong.

"Ada keluhan lain lagi nggak? Kamu terlihat pucat sekali," ucap perawat itu jujur.

Aku hanya menggeleng lemah.

"Ya sudah, kamu tidur aja. Istirahatkan badan." Perawat itu langsung kembali duduk ke tempatnya memberiarkan Askal dan aku berdua.

"Lo nggak apa-apa?" tanya Aska serius. "Gue nggak yakin kalau lo cuma pusing doang. Gue baru yakin kalo alibi lo lagi PMS. Soalnya, lo sampai nangis-nangis gitu tahu nggak."

Aku hanya diam saja mendengar perkataan Askal tanpa membantah. Aku tidak mau membuang-buang tenagaku untuk berdebat dengannya. Bisa dipastikan aku akan kalah karena apa yang dikatakan oleh Askal sepenuhnya benar  Aku memejamkan mataku.

"Gue ke kelas dulu. Lo di sini sendirian, nggak apa-apa kan? Lagi juga kalau gue nungguin lo juga nggak bakalan boleh sama perawat UKS soalnya kan lo ditungguin dia," jelas Askal panjang lebar. "Gue balik dulu. Dari tadi gue udah ditatapin perawat UKS disuruh balik ke kelas. Risih gue liatnya." Askal membalikkan badannya dan melangkah ke luar.

Sebelum Askal melangkah lebih jauh, aku membuka mataku lalu mengamit pergelangan tangannya. Sekarang aku sedang memegang tangannya.

"Ada apa lagi?" tanya Askal yang bingung sambil melihat tangannya yang dipegang olehku.

"Gue mau ngomong serius," kataku dengan tatapan serius..

Askal yang mendengar itu diam, mempersilahkan aku untuk melanjutkan pembicaraan.

"Tadi di kelas lo bilang, 'Lo mending ke UKS. Lo dan gue juga nggak bakalan tahu kapan lo ke-trigger lagi.' Maksud dari kata trigger yang lo ucapin apa?" tanyaku menelisik ke dalam mata Askal untuk melihat kebohongan atau kejujuran di sana.

Ya, aku cukup terganggu dengan kata-katanya itu. Seperti ada sesuuatu yang ia ketahui. Ada sesuatu yang ia sembunyikan. Ada sesuatu yang hanya ia tahu sendiri. Aku mersa aaku perlu tahu atas hal itu karena itu menyangkut soal diriku.

Askal diam mematung, melihat ke dalam mataku kembali cukup lama. Aku bisa melihat mata hitamnya dan alis tebalnya itu. Aku bisa melihat kalau raut mukanya berubah, tatapannya berubah melunak, matanya berubah teduh. Bibirnya mengulum senyum getir.

"Itu yang di sana nggak usah pengang-pegangan. Mau dilaporin ke guru kalau kalian malah bolos pelajaran untuk pacaran?!" sindir perawat UKS itu.

Kami  yang mendengar itu, otomatis melepaskan pengangan itu. Kaget, panik, dan malu menelusup masuk ke dalam rongga dada kami berdua. Bagaimana aku bisa melakukan itu tanpa pikir panjang?! Memegang tangan orang yang berlawanan jenis lagi! Malu. Mau di mana mukaku?! Ya, di depan lah bodoh! Ya, aku tahu tapi aku sangat malu jika bertatap muka sama Askal dan berawat UKS itu.

Error 404: Feelings Not FoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang