Enjoy
Menempuh perjalanan cukup jauh dengan waktu kurang lebih tiga jam, sekarang delapan remaja tersebut benar-benar jauh dari rumah.
Setelah sampai di tempat Asrama, semua rombongan langsung dibawa ke aula. Ya, istirahat sebentar lah, pantat mereka tepos duduk terus di bangku bis. Kasian.
Kalau mau tau keadaan Lista, Tsamira, Haiv, Thea, Mark, Key, Reista, dan Zara, udah ngenes banget deh pokoknya. Mukanya kumal, lemes, encok, dan pegel.
Sekarang, semua calon anak Asrama lagi nungguin pembagian kamar. Delapan anak itu udah berdoa jauh-jauh hari supaya bisa satu kamar.
Katanya aneh aja kalau sampai mereka pisah, hm. Ya iyalah siapa yang bakalan bacot lagi nanti?
"Gini deh mendingan, salah satu aja yang pergi ke mading terus lo pap abis itu share di grup. Gue males jalan sumpah!" Reista yang lagi selonjoran di pinggir aula.
Semua setuju aja sama usulan Reista karena mereka juga mager dan capek parah.
"Siapa yang mau ke mading?" pertanyaan dari Tsamira sukses bikin semua hening.
"Haiv aja deh, ayo temenin siapa kek?" Haiv mengajukan diri sendiri, dia udah berdiri nungguin siapa yang mau nganterin.
"Ayok gas!" Mark pun bergabung. Dia luamayan segar soalnya tidur terus pas perjalanan. Dasar pelor!
Tanpa menunggu lagi, dua remaja yang tinggi badannya jomplang banget itu jalan santuy ke dekat mading yang...masyaAllah udah rame aja.
"Kalo gini gimana cara ngepap?" Haiv menghela nafas di hadapan kerumunan manusia.
"Trobos aja!"
Haiv sontak mendelik menatap Mark. Yah Mark mah enak, badan kecil begitu nelusup pun juga muat.
"Gue aja, lo nanti malah ilang!" final Haiv.
Mark mengangguk setuju. Daripada kegencet.
Dengan sekuat tenaga dan mengerahkan segalanya, alhamdulillah lama-lama lumayan longgar. Bahkan Haiv bisa bawa Mark sekalian ke depan mading dan mulai cari nama buat di pap.
CEKREK! BRUKK!
"Aduhhh!"
"Ee ehh Haiv!" Mark oleng.
Haiv nggak sengaja tersenggol dan hampir menubruk Mark di sebelahnya.
Ternyata ada cowok rusuh gitu tiba-tiba terobos seenak jidat.
"Heh! Bisa pelan-pelan nggak?!" sungut Haiv pada cowok tersebut yang malah cuma noleh sebentar terus nggak peduli lagi.
"Sabar, sabar Haiv! Baru juga hari pertama." Haiv mengelus dadanya sendiri berusaha sabar lantas tarik Mark buat pergi dari sana.
Cowok itu sama sekali nggak ada niatan minta maaf, malah sibuk sama temannya cari nama di mading.
Haduh.
Akhlak obso nih kalau kata Reista.
🥝🍯🎀
GAES!
KABAR GEMBIRA UNTUK KITA SEMUA!
JENGJENG!
Betapa bahagianya delapan anak itu dengan hasil pembagian kamar mereka di Asrama tersebut. Ternyata mereka ada di dua kamar yang sebelahan.
Emang nggak bisa dipisahkan mereka itu.
Mari kita intip kamar mereka seperti apa.
Room 1 ; MilkyWay
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl From Dormitory [on going]
Teen FictionGirl From Dormitory ❝what happened in dormitory ?❞ [bahasa, non baku] ©2020, @hcmster ⟨fiksi⟩