[16] Voices

39 5 9
                                    

Enjoy!

Sore hari setelah kegiatan belajar mengajar selesai. Zara keluar dari ruang guru sama Handaru. Iya, mereka berdua udah ketemu sekarang. Tadi pas pulang sekolah Handaru datang lagi ke kelas MIPA 4  buat menghampiri Zara.

"Jadi kita bakalan maju olimpiade berdua nih?"

"Iya. Gue sebenernya mau nolak, tapi nggak enak sama Bu Indah." Handaru menghela nafas.

"Kenapa gitu nolak? Kalo menang kan lumayan. Dapet medali!" kata Zara antusias.

Handaru cuma terkekeh, "Gue udah punya banyak kali!"

Terkejut Zara dengarnya, beneran ini anak nggak ngibul kan?

"Dih songong! Gue juga punya kali, tapi nggak banyak-banyak amat. HEHEHE," Zara nyengir menunjukkan deretan giginya yang rapi.

Handaru yang dari tadi fokus liat jalan di depan tiba-tiba menoleh ke arah Zara, "Mau beli minuman nggak?

Zara menaikkan alisnya, "Hah? Enggak ah. Lo kalo mau beli, beli aja gih! Mangga."

"Berdua lah. Gue traktir."

Siapa sih yang bisa nolak traktiran? Nggak ada! Begitu pun Zara langsung mengangguk setuju. Hehehe.

"Boleh!"

Handaru senyum simpul kemudian mengajak Zara jalan menuju kantin. Pas lagi jalan berdua, mereka nggak sengaja ketemu Tsamira yang lagi fokus jalan sendirian sambil bawa tas.

Zara kira anak itu udah balik ke asram, ternyata masih berkeliaran.

Lalu Zara memutuskan buat manggil Tsamira, "Oii mau ke mana buk?!" cengengesan si Zara kemudian.

Tsamira berhenti jalan, fokus atensinya seketika tertuju pada Zara, "Eh ngagetin! Mau ke ruang musik." katanya.

"Yaudah, hati-hati ya!" Zara dadah-dadah ke arah Tsamira. Sama Tsamira nya cuma dibalas anggukan.

"Temen lo?" tanya Handaru tiba-tiba.

"Iyaa, temen satu kamar." jawab Zara.

"Kalau nggak salah lo punya tujuh temen kan, ra? Barengan mulu kalian."

Wah, Zara agak kaget si Handaru bisa tau.

"Sahabat. Iya ada tujuh orang nggak bener semua." Zara lantas geleng-geleng kepala sambil cengengesan kalau mengingat tujuh sahabatnya yang unik itu.

"Seru ya punya sahabat sebanyak itu, gue dari dulu sama Asaga mulu. Bosen." curhat Handaru.

"Yaa cari dong,"

"Mana sempatttt!"

"Heem mana sempatt!—EH! apaan sih lawak lo!"

Zara geplak lengan Handaru, lantas terkekeh sang korban geplakan.

🌵🦋☁️

Kita beralih pada Tsamira,

langkahnya memang terlihat buru-buru, dia mau ambil botol minumnya yang ketinggalan di ruang musik setelah ekskul waktu itu.

Girl From Dormitory [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang