Enjoy!
Berhari-hari sudah Handaru dan Zara lewati bersama, setiap sore belajar di perpustakaan berdua. Bahkan pernah lembur di perpustakaan sampai tengah malam demi mengejar materi buat olimpiade.
Setiap hari yang Zara hadapi kayaknya cuma 7 manusia rese a.k.a sahabatnya, buku, materi, dan Handaru. Yang awalnya Zara sama sekali nggak kenal sama yang namanya Handaru, sekarang bahkan dia udah akrab laksana berkawan sejak dini.
Dan malam hari ini, di perpustakaan SMA Bumantara yang nggak sepi amat dan nggak ramai banget, dua insan manusia lagi belajar bersama dengan banyak tumpukan buku di atas meja dan banyak coretan di kertasnya.
"Zara, lo ngantuk?" tanya Handaru begitu menyadari ekspresi wajah Zara yang perlahan kayak orang beler.
Mendengar suara berat milik Handaru, Zara langsung menyadarkan kembali kesadarannya yang setengah hilang dibawa angin malam.
"Ehh?! Enggak kok, gue nggak ngantuk!" Zara melebarkan matanya dan bersikap seolah-olah badannya segar bugar.
Tapi, Handaru tau kalau cewek di hadapannya ini cuma kaget dan berusaha bohong. Lantas Handaru senyum simpul menahan geli.
"Udahan aja gimana? Lo udah ngantuk, besok kita harus bangun pagi." ucap Handaru kemudian.
Ya, besok itu adalah hari H olimpiade saintek yang diikuti Zara dan Handaru. Sebenarnya hari ini adalah hari tenang bagi keduanya, mereka nggak diwajibkan belajar dan lebih dianjurkan menggunakan waktu untuk beristirahat.
Bahkan tadi aja mereka diijinkan buat libur dari kegiatan sekolah. Tapi, ya namanya juga Zara, diam di kamar setengah hari malah gabut sendiri, berakhir waktunya digunakan buat belajar begitupun dengan Handaru.
Hari tenang tetap aja ngebut belajar.
Akhirnya karena jenuh, Handaru chat Zara, ngajak ke perpus buat belajar bersama. Dan berakhirlah mereka di sini sekarang, dari jam 2 siang sampai jam 8 malam. Masih betah aja berkumpul sama buku yang penuh teori sama materi, bikin pusing tuju putaran itu.
"Jangan bohong deh, mata lo jujur banget loh. Udahan aja ya, Zara? Gue juga mau tidur abis ini. Yok balik?"
"Dih enggak kok!" Zara masih ngeyel.
"Zara gelud yuk??"
"Heh?!😭"
"Abisnya lo ngeselin banget. Ngeyel! Liat deh itu mata lo udah sayu banget, muka beler begitu masih bilang nggak ngantuk? cih pembohongan. Lu sendiri yang bilang kalo ngantuk ya tidur, kan?"
Ngoceh deh si Handaru. Zara kaget dong, baru kali ini denger Handaru ngomong banyak gini di luar hal yang bersangkutan sama pelajaran.
"Kok bawel?"
"Lo juga sering bawelin gue, 'Handaru jangan tidur malem-malem', 'Kalo ngantuk tidur!', 'Tidur yang teratur, Haruuu!', hayo?"
Handaru menirukan gaya bawelnya Zara dan itu lucu banget. Zara sampai malu sambil menahan ketawa.
"Apaan sih, inget aja lo!" Zara menutupi wajahnya malu.
"Inget lah! Setiap hari lo bilang begitu." Handaru merengut.
"Yaudah, iya deh iya, mari kita pulang, Handaru!"
"Baiklah, Zara!"
Dua-dua nya ngomong pakai nada sok imut. Sampai penjaga perpustakaan yang kebetulan lagi lewat syok dan bergidik ngeri melihat adegan cringe barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl From Dormitory [on going]
Teen FictionGirl From Dormitory ❝what happened in dormitory ?❞ [bahasa, non baku] ©2020, @hcmster ⟨fiksi⟩