Enjoy!
Hari sibuk dimulai kembali.
Guru mapel terakhir baru aja mengakhiri pertemuan. Semua siswa kelas X MIPA 4 lantas membereskan peralatan sekolah mereka buat kembali ke asrama atau siap-siap ikut kegiatan ekskul maupun organisasi.
Fyi, hari ini adalah hari di mana Misi Cookies Sabiru menginjak step two. Kemarin mereka udah menaruh kue cookies yang dibungkus rapi di loker Sabiru beserta sebuah surat. Hari ini adalah finalnya.
Namun, sayang seribu sayang Thea nggak bisa ikut karena harus datang latihan debat sama Felix dan kak Kevin.
"Woy lix! Ayo!" teriak Thea pada Felix yang malah goleran di belakang kelas sama Eric.
Fyi, di belakang kelas itu kayak masih ada sisa ruang gitu, biasanya buat tiduran anak-anak cowok kalau gabut. Di sana juga ada karpetnya buat alas mereka tidur. Nggak tau deh siapa yang baik hati menyumbangkan karpet itu, tau tau ada aja gitu di sana.
Haduh, kelas udah berasa rumah makan lesehan.
"Gue kok males ya? Bolos dong sehari aja!" Felix teriak dengan tanpa dosanya.
Thea pas dengar kata bolos langsung mendelik, ngadi-ngadi aja mau bolos segala tukang seblak.
"Pa maksud?! Lo mau kena omel kak Vero?"
"Bilang gue sakit atau apa kek, ya Thea ya! Cakep deh!" biasa Felix kalau ada maunya.
"Bilang aja Felix sembelit!" ini Eric yang teriak, habis itu langsung kena smackdown sama Felix.
Thea udah nggak mau tau lagi. Pokoknya Felix nggak boleh bolos latihan. Kak Vero itu diam-diam galak juga walau santuy gitu pembawaannya, jadi jangan sampai bikin dia marah pakai acara bolos-bolos segala.
"Heh ayo lah!"
Thea menghampiri Felix di belakang. Kalau Felix nggak bangun, mau dia tarik aja kakinya. Bodo amat.
"Sono lix!" Eric dorong-dorong tubuh Felix yang lagi pw goleran.
"Lo aja sana ric gantiin gue!" suka sembarangan nyerempet bego si Felix mah.
"Gendeng!" Eric lalu bangun dari golerannya, "Tenang aja Thea, gue bantuin nyeret Felix!"
Beneran sama Eric ditarik tangan Felix biar bangun, mana nariknya secara paksa. Yang ditarik langsung teriak-teriak takut tangannya copot.
"Bangun nggak lo! Bangun!" Thea pun ikutan menarik kakinya Felix.
heh kasian anak orang kayak mau dimutilasi.
"WOY BANGSUL LEPASIN GUE! HEH DONGO LU PADA BADAN GUE NTAR KECECER!"
Begitulah penggalan teriakan Felix sang korban penyeretan oleh saudara Thea dan Eric.
Setelah melewati drama penarikan yang kerad itu. Akhirnya Felix pun luluh karena nggak kuat lagi ditarik-tarik sama Thea dan Eric. Dia takut banget tangan sama kakinya lepas, nanti nggak estetik katanya.
bodo amat lah lix.
Lalu gara-gara acara tarik-menyeret itu, alhasil mereka berdua telat datang ke ruang English Club. Ditambah tadi mampir ambil hp dulu. Dan pas sampai di sana langsung udah ditungguin sama kak Vero juga kak Kevin.
"Waktu kita udah kebuang banyak nih, kita mulai aja ya sekarang!" kak Vero langsung membuka latihan sore itu.
Kemudian latihan berjalan dengan lancar jaya, mulus kayak di jalan tol, sampai tiba-tiba ada ponsel bunyi entah milik siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl From Dormitory [on going]
Teen FictionGirl From Dormitory ❝what happened in dormitory ?❞ [bahasa, non baku] ©2020, @hcmster ⟨fiksi⟩