Enjoy!
Mari melihat kegiatan Tsamira yang lagi sibuk seleksi buat maju lomba. Ini udah masuk seleksi tahap ke 3 dan total seleksinya ada 5 tahap.
Tsamira bertahan sampai seleksi ke 3 bareng Haidar sama Sadam. Kayaknya bakalan susah karena nggak main-main suara dua orang itu.
Tsamira harus ekstra latihan dan persiapan lagi, karena dia pengen banget maju lomba. Sebenarnya dia agak menyesali, kenapa sih harus satu orang doang yang maju lomba? Kenapa nggak dua aja minimal?
Seenggaknya kan dia jadi bisa enak bersaingnya. Kalau kayak gini tuh dia suka nggak enakan harus saingan sama Sadam khususnya. Nggak tau, Tsamira nggak enak aja rasanya.
Kalau sama Haidar beda. Entah cuma sama Sadam aja perasaan itu muncul.
"Tsa!! Ngelamun aja!"
Terkejut dibuatnya, Zara menepuk pundak Tsamira dari belakang. Sepertinya Zara baru selesai siap-siap buat belajar bareng Handaru di perpustakaan.
"Ehh, ngagetin aja!" ucap Tsamira sedikit menyadarkan kesadarannya.
"Ayok jadi jalan bareng nggak? Ntar telat seleksi loh?"
"Iya iya jadi! Ayok deh!"
Zara tersenyum lebar kemudian mengambil langkah di samping Tsamira. Sedikit dia sadari ada yang berbeda dari sahabatnya tersebut. Raut wajah nggak bersemangat Tsamira seolah mudah buat Zara baca.
Zara lantas merangkul Tsamira, "Kenapa sih? Kok kayak nggak bersemangat gitu? Tsamira kan biasanya selalu semangat kalau seleksi?"
Ya pastinya Tsamira sedikit kaget. Kok bisa-bisanya Zara tau, ah elah.
"Enggak juga, lagi nerpes aja ini. Hehehe," Tsamira tertawa garink.
"Yang semangat dong! Jangan nerpes, yaqin! Pasti bisa lolos lagi! Aamiin!" Zara yang malah heboh sendiri. Tapi, lumayan jadi ada energi positif yang mengalir.
"Makasih, Zara." senyum simpul terlukis di wajah Tsamira, walau perasaan mengganjal itu masih ada.
Kini dua anak manusia yang sibuk itu lagi jalan berduaan aja melewati lorong-lorong yang sepi, karena semua orang ada di lapangan buat nonton liga.
Zara sesekali ngejokes di tengah jalan biar Tsamira nggak lesu dan mencairkan suasana lah. Ini, namanya juga Zara, sehari nggak bikin temannya ketawa kayaknya hidupnya kurang.
"Eh elu gimana persiapan osn nya? Lancar?" tanya Tsamira di sela-sela lawakan Zara.
"Ehh? Iya lancar. Handaru nya pinter banget gils!"
"Anak aksel ya pinter pake banget pasti!" seru Tsamira lalu terkekeh.
"Kalau diliat-liat kayaknya dia udah lelah tau jadi anak pinter. Suka kasian gue, katanya kalau belajar bisa sampai tengah malem."
wOw
"Buset, beda ya sama kita jam 10 aja udah pada teler." lagi-lagi Tsamira terkekeh. Alhamdulillah udah nggak lesu.
"Dia pengen bisa tidur normal kayak temen-temennya. Tapi nggak bisa katanya, udah kebiasaan belajar sampai tengah malem. Kalau belum jam 12 nggak bisa tidur."
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl From Dormitory [on going]
Teen FictionGirl From Dormitory ❝what happened in dormitory ?❞ [bahasa, non baku] ©2020, @hcmster ⟨fiksi⟩