[12] Hujan

110 9 13
                                    

Enjoy!

Hujan mengguyur sekolah dan daerah sekitarnya. Siang hari di hari libur ini benar-benar terasa berbeda karena semua siswa lebih banyak memilih diam di asrama ketimbang keluar sekedar untuk menghirup udara.

Dari tadi hujannya nggak reda-reda. Udaranya jadi sedikit lebih dingin dari biasanya. Selimutan di kamar adalah hal paling nyaman sambil makan jajanan atau minum coklat hangat.

Benar? 100.

Di kamar MilkyWay anak-anaknya lagi pada fokus nonton film lewat laptopnya Key di lantai sambil selimutan. Kayak gini,

Dingin banget emang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dingin banget emang. Udah di sini kan dasarnya hawa dingin, eh ditambah hujan jadi makin dingin.

Kasian si Zara sama Reista yang tadi sempat keluar sebentar ke minimarket beli makanan. Mereka nekat menerjang badai pakai payung Haiv yang tadi hampir terbang terbawa angin.

Untungnya Zara sama Reista pakai mantel juga, jadi aman nggak kebasahan walaupun payungnya sempat mau kabur.

Sekarang di kamar masing-masing, dua anak itu lagi ngefreeze gara-gara menerjang badai. Zara sampai gemetaran, terus sama Tsamira dibikinin coklat panas biar mendingan.

"WAAAAAAA!"

Empat anak itu kaget karena jumpscare dari film yang lagi mereka tonton. Saking kagetnya Haiv sampai kepentok lemari. Sakit bruh.

"Ahh Key nggak spill kalo ada jumpscare!" gerutu Haiv, sambil mengelus-elus kepalanya yang kepentok.

Key cengengesan, "Nggak mau lah! Nanti bokong gue kelip-kelip! Lagian mana seru kalo gue spill? Orang Sabiru juga nggak spill ke gue."

Iya, ini film yang lagi mereka tonton rekomendasi dari Sabiru. Terus Key juga minta filmnya sekalian ke Sabiru waktu mereka ketemu di perpustakaan.

"Eh ngomong-ngomong soal Sabiru. Kemarin gue Haiv sama Thea ketemu sama dia di taman. Inget nggak?" Tsamira melirik sambil menyenggol lengan Haiv.

Haiv mencoba mengingat sebentar.

"Ohh iya inget! Yang malah kita mau kenalan sama dia itu kan?" seru Haiv kemudian. Tsamira mengangguk.

"te,terus kalian ke,kenalan sama sa,sabiru?" ini Zara yang ngomong sambil gemetaran.

Haiv lantas menggeleng, "Nggak."

"Boro-boro mau kenalan, orang baru aja mau kita samperin anaknya malah kabur. Emang muka kita serem kayak preman ya?" Tsamira memanyunkan bibirnya kemudian menyeruput coklat panas di cangkir.

"he...he...he, ka,kalian nyamperinnya ka,kayak mau na,nagih u,utang kali!" ledek Zara, bisa-bisanya padahal masih gemetaran.

"Ah muka gue nggak kayak rentenir tuh?" Haiv memegang mukanya sambil liat ke cermin.

Girl From Dormitory [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang