[21] Cookies Sabiru✨

38 2 3
                                    

Enjoy!

Mari kita flashback hari di mana misi Cookies Sabiru menginjak step two!

Sore itu, Key kebingungan diajak teman-temannya buat menghampiri Sabiru. Ingat kan ya, Key sama sekali nggak tau soal misi Cookies ini.

Sengaja sih, biar dia nggak bilang ke Sabiru. Siapa tau karena nggak enak sama yang lain Key terus nyuruh Sabiru buat nge-accept aja proposal pertemanan sahabat-sahabatnya biar pada nggak kecewa.

But, no, no! Ini harus murni dari hati nurani Sabiru buat acc proposal mereka.

Mereka juga ingin tau banget kenapa Sabiru suka menghindar kalau didekati, tapi kalau sama Key enggak. Aneh aja gitu kan, apa dia kayak gitu juga ke yang lain?

"Kok kalian nggak bilang gue sih?" Key merasa sedikit kecewa.

"Ehe, sorry, ceritanya supris!" bohong aja ucapan Reista tersebut.

Yang lain cuma bisa nyengir tanpa dosa sambil harap-harap cemas, semoga Key nggak marah.

"Terus sejauh apa kalian udah melangkah buat deketin Sabiru?" tanya Key kemudian.

"Kemarin kita naruh Cookies di lokernya Sabiru beserta sepucuk surat proposal pertemanan." Haiv pun memberi tahu diikuti anggukan sahabatnya yang lain.

"Nah hari ini kita mau ngecek ke lokernya Sabiru, apakah proposal kita diacc atau enggak!" Zara menambahi.

"Yep! Di surat itu kita udah tulis kalo dia acc berarti kita bakalan ketemuan di taman." ucap Tsamira.

Key mengangguk paham walau masih sedikit mengganjal.

"Sip ayok mulai aja!" seru Reista.

Mereka pun berkumpul untuk menyusun rencana. Btw, mereka sekarang lagi ada di depan kelas IPS 1. Ngumpul kayak orang mau tawuran sampai menghalangi jalan.

"Ada tujuh orang ya?" kata Haiv setelah menghitung anggota.

Lista mengangguk, "Iya, kan Thea nggak ikutan."

Haiv menepuk keningnya, kelupaan.

"Yaudah tiga orang ke lokernya Sabiru buat ngecek, sisanya langsung ke taman aja!" Tsamira memutuskan sambil menunjuk sahabatnya satu-satu.

"Siap!"

Kemudian terpilih lah orang yang bakalan ngecek ke loker Sabiru, yaitu Lista, Mark dan Tsamira. Sedangkan Haiv, Reista, Key, dan Zara bagian yang siap di taman.

Setelah semua sepakat, mereka pun mulai bergerak bersama tim masing-masing.

Tsamira, Mark dan Lista jalan cepat menuju koridor loker. Mereka sambil celingukan juga barang kali lihat Sabiru.

Degdegan udah menyelimuti ketiganya, bisa dilihat itu mukanya kayak mau masuk ruang sidang terdakwa.

"Aduhh bentar gue nggak siap!" pekik Mark saat Tsamira mau buka lokernya.

"Tenang, tenang! Tarik nafas!" Lista mengibas-ngibaskan tangannya.

"Yah gue jadi ikutan degdegan gini." gumam Tsamira lalu mengusap dadanya.

Girl From Dormitory [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang