1

16.8K 320 1
                                    

Hidupku adalah hidupmu, dan hidupmu adalah hidupku

~Shella Siregar~





"

Wah, anak kamu lucu banget. Cantik lagi."ucap Shella.

"Mm... Makasih."ucap Rania, teman Shella.

"Sama-sama. Siapa namanya?"tanya Shella.

"Afika Ratu Rahardian."jawab Rania.

"Wah, nama yg sangat cantik. Secantik orangnya."puji Shella.

"Alhamdulillah. Nama ini pemberian suamiku, Andi."ucap Rania.

"Sangat indah."ucap Shella.

"Oh iya, kamu kapan nyusul punya anak?"tanya Rania.

"Hah?!" Shella bingung harus menjawab apa. "Mmm..."gumam Shella.

"Oh, maaf kan aku, Shella."ucap Rania.

"Tidak. Tidak apa-apa. Aku belum punya anak, mungkin aku belum di kasih kepercayaan untuk mengurus anak."jelas Shella.

"Aku doa kan, semoga kamu cepat memiliki seorang anak."ucap Rania.

"Amin. Terimakasih doa nya."ucap Shella.

***

Saat ini, Shella sedang di jalan hendak pulang ke rumah. Rasanya, dadanya sangat sesak jika ada orang yg bilang pada nya 'kapan kamu punya anak?'.

Sudah dua tahun lebih Shella menikah, tapi dia belum di karunia seorang anak pun. Teman-temannya sudah mempunya anak semua. Contohnya, Rania. Dia baru saja menikah satu tahun yg lalu, tapi dia sudah memiliki anak.

Kenapa takdir ku seperti ini? - ucap Shella dalam hati.

Shella terus saja berjalan pulang ke rumah dengan air mata yang telah membasahi pipinya. Dia sangat sedih dengan keadaan nya sekarang.

"Assalamualaikum."ucap Shella lalu membuka pintunya dan langsung masuk ke dalam rumah.

"Wa'alaikumsalam."jawab Fhadil Siregar, suami Shella. "Loh, kok kamu nangis? Kenapa?"tanya Fhadil.

Shella menyalaminya tangan Fhadil, dan tidak menjawab pertanyaan Fhadil. Lalu setelah itu Shella langsung masuk ke dalam kamar.

"Shella... Shella..."teriak Fhadil memanggil Shella.

Fhadil bangun dari duduknya dan langsung mengejar Shella. Terdengar suara keras bantingan pintu. Ya, Fhadil tau kalau itu ulah istrinya.

"Shella, buka pintunya. Ada apa denganmu?"tanya Fhadil menghawatirkan Shella. Fhadil terus mengetuk-ngetuk pintu kamar.

"Shella, buka pintunya."ucap Fhadil.

Tak lama kemudian, Shella membuka pintunya. Wajah Shella sangat basah dengan air mata.

"Shella, ada apa? Kenapa kau menangis?"tanya Fhadil.

Shella tidak menjawab pertanyaan Fhadil. Shella masuk ke dalam kamar dan duduk di atas ranjang. Kemudian, di ikuti oleh Fhadil. Fhadil pun ikut duduk di samping Shella.

"Shella, ada apa? Kenapa kau menangis?"sekali lagi tanya Fhadil.

"Hiks... Hiks..."bukannya menjawab pertanyaan Fhadil, Shella malah tambah menangis. Lalu, Fhadil memeluk Shella.

"Sstt.. jangan menangis Shella."ucap Fhadil.

Shella melepaskan pelukannya di dada bidang Fhadil.

"Kenapa aku belum mempunyai anak?"pertanyaan itu terlontar kan dari mulut Shella. "Kenapa sampai sekarang aku belum mempunyai seorang anak? Sedangkan teman-temanku, mereka sudah mempunyai anak."lanjutnya.

"Sayang, kita baru menikah selama dua tahun. Aku rasa, kita masih punya banyak waktu untuk memiliki anak."jelas Fhadil.

"Apa kamu bilang? Baru?! Dua tahun itu waktu yg cukup lama untuk menantikan kehadiran seorang anak."jelas Shella. "Kamu gak ngerti perasaan aku. Aku sangat sakit jika ada orang yang menanyai ku tentang anak. Aku harus menjawab apa?!"lanjutnya.

"Hiraukan perkataan mereka. Kenapa kamu malah memikirkan perkataan mereka? Ini kehidupan kita. Kita yg menjalani nya, bukan mereka."jelas Fhadil.

"Tapi aku iri dengan mereka yg sudah memiliki anak."ucap Shella.

"Sayang, dengarkan aku. Suatu saat nanti, kita pasti akan memiliki anak. Percayalah padaku."ucap Fhadil.

"Bagaimana kalau tidak? Aku, aku takut jika...."ucap Shella menjeda pembicaraan nya. "... Jika kau akan meninggalkan aku."lanjutnya.

"Itu tidak akan mungkin, Shella. Aku akan tetap bersama mu selamanya."ucap Fhadil.

"Benarkah?!"tanya Shella.

Fhadil mengangguk, "Iya."

Shella pun memeluk Fhadil. "Terimakasih ya, sayang."ucap Shella.

Fhadil mengelus rambut Shella, "Iya."

"Baiklah. Nanti malam kau harus siap-siap."ucap Fhadil.

Shella melepaskan pelukannya di dada bidang Fhadil, "hah? Siap-siap kemana?"tanya Shella.

"Kamu gak perlu tau. Intinya, nanti malam akan ada kejutan untukmu."jawab Fhadil.

"Baiklah."ucap Shella.

_____________________________

Maafkan jika ada typo...

Salam sayang,
NengTunziah😇

SheFha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang