11

5K 145 3
                                    

Pagi harinya, Shella bangun terlebih dahulu sebelum Fhadil. Ya, seperti biasa.

Shella pun mandi. Setelah selesai dengan kegiatan mandi, memakai pakaian, dan make up Shella langsung turun ke bawah. Dan beralih ke dapur.

Shella akan memasak makanan untuk sarapan pagi. Ya, menyiapkan sarapan adalah tugas Shella bukan bi Ema.

Setelah menyiapkan makanan, Shella pun naik ke atas untuk membangunkan Fhadil. Saat di pertengahan tangga, Shella sudah bertemu dengan Fhadil. Lengkap dengan pakaian kantor nya.

"Loh mas, kamu udah bangun?"

"Iya. Tadi, aku ngeliat kamu bangun, yaudah aku ikutan bangun aja. Dari pada aku tidur lagi."

"Oh gitu. Yaudah, ayo kita sarapan."

"Iya."

Shella dan Fhadil pun sarapan bersama. Kadang bi Ema juga ikut sarapan bersama. Tapi, bi Ema suka canggung jika sarapan dengan Shella dan Fhadil. Katanya, gak enak. Eits, gak enak yg di maksud adalah, gak enak karena takut nge ganggu tuan dan nyonya nya.

"Mas, aku minta uang dong"

"Buat apa?"

"Buat shoping."

"Owh.. yaudah, nih."Fhadil memberikan satu kartu kredit.

"Loh, kok kartu kredit? Aku mau nya uang cash."

"Aku gak ada uang cash. Di kartu kredit itu ada uang senilai seratus juta."

"Wow... Ok deh, aku akan belanja sepuasnya. Gak papa kan?

"Iya, gak papa kok."

"Makasih, mas."

"Yaudah, kalo gitu aku berangkat kerja dulu ya. Assalamualaikum."pamit Fhadil.

"Iya, wa'alaikumsalam."

Shella mengantarkan Fhadil sampai depan pintu. Setelah Fhadil berangkat, Shella pun masuk lagi ke dalam dan siap-siap untuk shoping.

*****

Shella sudah sampai di salah satu tempat perbelanjaan terbesar di negara ini. Shella langsung masuk ke dalam mall.


Dia memilih-milih pakaian yg cocok untuknya, dan tentunya untuk Fhadil juga.

Saat Shella sedang memilih-milih pakaian yg cocok, tiba-tiba ada seorang laki-laki yg mendekati dan bertanya,

"Mbak, mbak mau maling ya?

"Apa? Apa maksud kamu?"

"Alaahh... Jangan bohong deh. Dari tadi, kami liatin mbak terus saja memilih-milih pakaian dengan tampang yg mencurigakan."

"Kamu jangan fitnah saya ya? Saya di sini bukan maling."

"Alahh... Mana ada maling ngaku. Woyy... Bapak-bapak, ibu-ibu cepet ke sini. Di sini ada maling."teriak orang itu memanggil semua orang yg ada di mall ini.

"Mana malingnya?"

"Maling apa dia?"

"Ih, kok perempuan-perempuan maling sih."

Berbagai pertanyaan dan hinaan yg di dapat Shella dari orang-orang tersebut.

"Saya bukan maling!"tegas Shella.

SheFha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang