14

5.2K 157 3
                                    

Fhadil terus mencari keberadaan Fina. Dia menelusuri setiap tempat.

Sehingga sampai siang pun, Fhadil belum juga menemukan Fina. Fhadil memukul stir mobilnya frustasi.

"Shit! Kemana perginya Fina?"gumam Fhadil.

"Di mana pun kau berada, aku akan tetap mencari mu."

Fhadil berhenti di sisi jalan untuk istirahat sebentar. Fhadil memijat kepalanya. Sangat lelah.

Saat menengok ke sebelah kiri, Fhadil melihat seseorang yg di carinya. Wanita itu sedang duduk di bangku taman.

Fhadil turun dari mobil dan langsung menghampiri wanita itu.

Saat Fhadil berada di depannya, Fhadil segera menarik tangan wanita itu dan menamparnya.

Plak!

"Awh..."ringis wanita itu.

"Apa mau mu?"tanya Fhadil.

Wanita itu menoleh ke arah Fhadil. Betapa kagetnya, saat wanita itu melihat Fhadil dengan wajah yg sangat marah.

"Fhadil?!"ucap wanita itu.

"Kenapa kau mencelakai istriku?"

"Owh... Jadi kau sudah tau. Baguslah."ucap Fina sambil tertawa.

"Kenapa kau mencelakai istriku?"tanya Fhadil sekali lagi.

"Itu semua juga salahmu. Kenapa kau menolak cintaku?"

"Fina, kau benar-benar keterlaluan. Aku sudah punya istri."

"Istri tidak menjadi halangan untuk aku mendapatkan dirimu."

"Kau memang benar-benar keterlaluan. Sekarang, ikut aku."Fhadil menarik paksa Fina.

"Kau mau ajak aku kemana?"tanya Fina.

"Aku akan membawamu pada istriku, dan yg harus kau lakukan adalah meminta maaf pada Shella."tutur Fhadil.

"Apa? Tidak. Aku tidak mau."tolak Fina.

Fina berusaha melepaskan cekalannya pada Fhadil. Dalam hidupnya, Fina tidak akan meminta maaf pada siapapun.

"Diam! Kau harus meminta maaf pada Shella."sentak Fhadil.

Fina terus meronta-ronta minta di lepaskan. Akhirnya, dengan kekuatan penuh Fina berhasil melepaskan cekalannya pada Fhadil.

Tapi, tiba-tiba, saat Fina melepaskan dengan paksa. Saat itu juga Fina terpental ke jalan dan...

"Aaaa...."

Bruk!

"Fina...!"teriak Fhadil.

Fina tertabrak motor yg sedang melewati jalanan. Semoga tidak terjadi sesuatu pada Fina.

*****

S

hella terus saja berjalan mondar-mandir di dalam rumah. Sesekali, dia melirik ke arah pintu.

Orang yg di tunggu-tunggunya belum datang juga. Siapa lagi kalau bukan suaminya.

"Mas, kamu kemana aja sih? Ini udah jam berapa?"gumam Shella.

Shella nampak sangat khawatir dan cemas memikirkan keadaan Fhadil di luar sana.

Dia takut Fhadil kenapa-napa. Wanita keji itu bisa melakukan apa pun pada Fhadil.

Saat melihat ke arah pintu lagi, Shella melihat mobil yg hendak ke sini.

"Itu mas Fhadil."

Shella segera menghampiri mobil Fhadil. Mobil Fhadil berhenti di depan rumah.

Fhadil keluar dari mobilnya dan langsung menemui Shella.

"Mas, kenapa lama sekali?"

"Maafkan aku sayang. Sekarang, kita sudah bebas."

"Apa? Apa maksudmu?"

"Fina sudah di penjara. Dan tadi, sebelum Fina di penjara dua sempat mengalami kecepatan."

"Apa? Kecelakaan?! Tapi, kamu gak papa kan, mas?"

"Alhamdulillah, aku tidak papa. Tadi......." Fhadil menjelaskan dengan detail penyebab Fina kecelakaan.

Itu bukan kesalahan Fhadil. Lagi pula, Fina hanya mengalami luka ringan saja. Yaitu, siku tangan kanan Fina berdarah. Fina sempat pingsan. Karena, kepala Fina sempat terbentur ke jalan aspal. Tapi tidak mengeluarkan darah, hanya memar saja.

Fhadil segera membawa Fina ke rumah sakit terdekat. Dan kebetulan, Reo datang bersama polisi dan pria yg di bayar oleh Fina.

Jadi, Fhadil langsung saja menjelaskan yg sebenarnya terjadi pada polisi. Setelah Fina sadar dari pingsannya, Fina langsung di bawa ke penjara oleh polisi.

"Syukurlah... Aku harap, ini tidak akan terjadi lagi."

"Itu tidak akan pernah, sayang."

Fhadil memeluk Shella dengan sangat erat. Fhadil sangat amat mencintai dan menyayangi shella setulus hatinya.

Fhadil rela mengorbankan apapun, bahkan nyawanya untuk Shella.

______________________________

Typo bertebaran....
Maafkan ya para readers...

Sebentar lagi, cerita ini akan selesai...

Vote and comment nya di tunggu guys....

Salam sayang,
Neng Tunziah

SheFha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang